34.🌸

240 44 20
                                    

"Nggak usah masak aneh-aneh Sunoo,tadi Ibu sudah makan dijalan." Teriakan Da Eun tak didengar oleh Sunoo yang tetap menyiapkan makanan didapur.Setelah mandi dan mengganti baju,ia memutuskan untuk memasak.Rasanya ia memang begitu lapar karena sejak pagi ia hanya makan dua lembar roti dan segelas susu. Saat jam istirahat sekolah pun ia tak beranjak dari kursi agar tidak bertemu dengan Niki. Tapi ternyata hari ini ia tetap bertemu dengan laki-laki itu.

Tak terlalu mendengarkan ucapan ibunya karena Sunoo tahu ibunya sering kali mengatakan tidak ingin makan atau sebagainya,tapi setelah sudah disodorkan makanan maka akan habis. Bukan karena apa-apa,ia tahu ibunya sering mengatakan tidak ingin makan meski sebenarnya lapar.

Tak memasak makanan yang ribet,Sunoo hanya menggoreng beberapa potong ayam untuk mereka makan. Ia juga membuat sup untuk menghangatkan tubuh agar lebih rileks. Setelah menyiapkan semuanya,Sunoo berjalan mendekati sang ibu yang masih berkutat dengan ponsel ditangan. Selalu saja sibuk dengan ponsel. Sebagai seseorang yang aktif dalam segala macam organisasi dan kegiatan ibu-ibu sosialita memang memberikan kesibukan tersendiri pada ibunya yang tak memiliki karir.

Melihat itu semua, ia berpikir jika dirinya tak ingin menjadi sama seperti ibunya. Bukan karena menganggap apa yang ibunya lakukan bukanlah sesuatu yang baik,tapi ia tidak bisa menjadi seseorang yang seperti itu. Pribadinya tidak suka terlalu banyak bergaul dengan orang banyak,tidak suka berkumpul untuk sekedar mengobrol biasa. Memang ia lebih tertutup dan terkesan diam seperti ayahnya.

"Bu,Sunoo sudah masakin sup sama ayam goreng. Kita makan dulu bu,ini juga sudah jamnya makan malem."

Da Eun melirik anaknya sekilas ,mematikan TV didepannya dengan berdecak pelan.
"Kamu duluan sana,Ibu nanti nyusul. Ini masih mau telepon teman Ibu dulu." Da Eun berdiri dengan ponsel ditangan,berjalan menjauh setelah Sunoo melangkah kembali ke dapur.

Sibuk menyiapkan air minum dan gelas,Sunoo sedikit menoleh melihat ibunya yang sudah duduk dikursi meja makan. Ia pikir ibunya akan lama ,ternyata belum lima menit sudah selesai dengan teleponnya.

Duduk berhadapan,Sunoo tersenyum melihat ibunya yang mencicipi sup sembari mengangguk pelan. Sama sama diam karena mereka sibuk dengan makanan masing-masing. Hanya beberapa kali saja mereka bisa makan bersama seperti ini. Semenjak ia lulus kuliah dan menjadi guru seni,memang ia tak tinggal bersama orang tua lagi. Tapi dulu apartemennya masih berada dalam satu kota dengan rumah,sekarang sudah berada dikota lain. Cukup jauh hingga lebih jarang mereka bisa bersama-sama lagi.

Sebenarnya ia rindu dengan rumah,tapi jika seperti ini harus bagaimana lagi. Pindah tugas ke sekolah ini memang mengharuskannya jauh oleh kedua orang tua. Hanya berharap kedua orang tuanya bisa sehat hingga tua nanti sampai ia benar-benar bisa memberi apa yang menjadi kebahagiaan orang tuanya.

"Sebenarnya Ibu penasaran sama pacar kamu," Sunoo mengangkat pandangannya melihat Da Eun yang masih meniup-niup pelan sup dalam sendok.

"Ibu mau tanya banyak hal,tapi ibu pikir itu nanti saja kalau Ibu sudah berhadapan langsung sama orangnya."Sejujurnya mendengar hal itu membuatnya sedikit merasa khawatir. Ia takut jika hal yang tidak diharapkan terjadi meskipun ia selalu berharap ini akan berjalan baik-baik saja.

Tapi ia berpikir jika apa yang ada pada Niki akan terkesan tidak baik jika ibunya tahu laki-laki itu faktanya masih berusia delapan belas tahun. Selama ini memang ibunya selalu mencarikan laki-laki yang lebih tua darinya. Dengan alasan yang lebih dewasa akan lebih mengerti dalam semua masalah dan bisa melindungi dengan sikap bijak. Meski semuanya tak bisa dinilai seperti itu tapi memang ia akui selama ini laki-laki yang lebih tua darinya seperti Jake ,Jay,dan Heeseung memang memiliki pribadi yang bijak dan sikap yang dewasa dalam menghadapi semua masalah.

Look At Me( SunKi) Enhypen /END (Switch) Where stories live. Discover now