4. 🌸

526 104 20
                                    

Diawal mungkin kalian pikir ini bosenin,tapi baca aja selanjutnya...dijamin seru kok asal kalian memang suka genre seperti ini.

Disini memang angkat tema cinta dewasa dengan seorang remaja..
Happy reading....

Menghabiskan waktu perjalanan dengan Niki, Sunoo memilih diam daripada harus bicara dengan anak muridnya yang hari ini cukup membuatnya kesal. Ia tidak menyangka jika Niki berani bersikap seperti ini dengannya. Anak muridnya memang sudah terlihat nakal jika dilihat dari wajahnya yang usil. Tapi Niki ternyata lebih  dari apa yang Sunoo pikirkan.

"Bu, saya hidupkan radio ya? Sepi . " Ucap Niki tiba-tiba membuat Sunoo menoleh sekilas. Ingin menjawab 'tidak' namun telinga Sunoo sudah mendengar ocehan sang penyiar radio dengan volume yang cukup keras. Sunoo kembali menoleh menatap Niki yang tampak menyandarkan kepala dengan mata tertutup. Sesekali kepalanya bergerak kekanan dan kekiri mengikuti ocehan penyiar radio yang sudah berganti menjadi sebuah lagu.

Hanya ada sebuah helaan nafas sebelum Sunoo menatap kembali kedepan.Kembali fokus pada kemudinya. Mobil berhenti karena lampu merah. Sunoo tetap menatap kedepan mendengarkan Niki yang kembali bicara.

"Rumah bu Sunoo dimana? "

Sunoo menoleh menatap Niki yang sudah menegakkan tubuhnya. Niki duduk sedikit miring ke arahnya.

"Darimana kamu tahu nama asli saya? " Sedikit terkejut karena pasalnya baru saja Niki memanggil nama aslinya. Padahal Sunoo belum sama sekali memperkenalkan diri pada Niki. Saat oerkenelaan tadi pun anak itu tak ada di kelas.
Guru-guru disekolah dan wakil ketua yayasan pun memanggil nya dengan nama 'Soora'.

"Saya? " Niki menunjuk dirinya sendiri dengan bingung kemudian tersenyum lebar setelah Sunoo mengangguk pelan.

"Biodata ibu ada didaftar guru. "Ujarnya santai dengan senyuman lebar membuat Sunoo menghembuskan nafas pelan. Cukup aneh siswanya yang satu ini. Rela membaca biodata guru sebanyak itu hanya untuk mengetahui namanya?

Lampu kembali hijau, Sunoo melajukan kembali mobilnya dengan santai dan tenang meskipun rasanya kepalanya akan meledak karena ada murid aneh disebelahnya.

" Kenapa pakai nama palsu bu? "

Sudah Sunoo duga pasti akan ada pertanyaan lain yang terlontar dari bibir Niki. Sekali pun Sunoo tak ingin menjawab pasti Niki akan terus melemparkan pertanyaan padanya.

"Itu hanya nama panggilan akrab biasa. "Jawaban Sunoo terdengar malas meskipun masih terlihat senyum tipis diwajah cantiknya yang dewasa.

" Tadi ibu belum jawab rumah ibu dimana? "

Memilih tak menjawab, Sunoo memarkirkan mobilnya didepan sebuah cafe biasa yang tenang. Tempat biasanya orang orang mengerjakan tugas kuliah mereka ataupun tempat pertemuan para klien.

"Oh oke. " Niki tersenyum lebar melepas sabuk pengaman dari tubuhnya kemudian membuka pintu mobil setelah memastikan Sunoo turun terlebih dahulu.

Sunoo berjalan cepat masuk ke cafe. Mengambil meja disudut yang sepi dari orang agar tak mengganggu ketika mereka memainkan alat musik nantinya karena tujuan mereka datang kesini adalah untuk belajar menggunakan alat musik.

Sebelum Sunoo menarik kursi untuk duduk, Niki sudah lebih dulu duduk dengan sebuah buku menu yang berada di tangannya. Niki tampak sibuk melihat lihat isi buku menu dengan bola mata bergerak kesana kemari.

"Saya pesan lobster saus kental, buggeopang sama cola. " Niki menyodorkan buku menu ke arah Sunoo yang menatapnya dengan bingung . Alisnya berkerut memegang buku menu pemberian Niki. Mereka kesini untuk belajar, kenapa jadi memesan makanan berat seperti itu?

Look At Me( SunKi) Enhypen /END (Switch) Hikayelerin yaşadığı yer. Şimdi keşfedin