20. 🌸

327 74 15
                                    

Matahari terbenam sejak sepuluh menit yang lalu. Tak seperti hari biasanya, sore ini angin terasa lebih sejuk. Sunoo baru saja selesai mandi. Kepalanya masih terbungkus handuk putih karena rambutnya yang basah setelah keramas.

Kakinya yang beralaskan sendal pink berbulu itu melangkah. Duduk didepan meja rias , menatap wajahnya sembari mengusapnya dengan handuk. Tak ia sangka jika sudah lewat beberapa hari setelah hari itu terjadi, kini ia dan Niki semakin dekat. Hubungan mereka semakin erat meskipun memang belum ada rasa pasti dan belum ada peresmian apa sebenarnya mereka sekarang.

Sunoo masih merasa nyaman dengan ini. Tak ingin terlalu terburu buru untuk tahu perasaannya karena ia tak ingin kali ini salah lagi. Ia yakin jika Niki serius menyayanginya, namun ia juga berpikir jika mungkin saja Niki tak bisa bersamanya dalam makna hidup bersama seperti yang ia inginkan karena memang sejak awal ia mencari sosok pendamping hidup. Tapi Sunoo biarkan ini berjalan natural tanpa ada paksaan, melihat seberapa jauh hubungan mereka hingga suatu hari nanti akan terjadi apa yang memang sudah menjadi jalannya untuk terjadi. Jika memang kali ini tak sejauh apa yang ia inginkan, maka mungkin ia harus lebih bersabar.

Jari lentiknya meraih ponsel. Melihat dengan bibir terangkat tipis saat ia temukan beberapa pesan Niki disana. Baru saja mereka pulang latihan tapi laki-laki itu sudah mengirimi banyak hal lewat pesan. Sunoo tidak mengerti bagaimana cara menghadapi Niki, terkadang ia juga bingung untuk mengimbangi antara dirinya dan sikap Niki yang memang sering terbawa sikap remaja ataupun kanak kanaknya.

Tak bisa menyalahkan lagi, jika memang pada dasarnya Niki memang seorang laki laki yang baru hendak tumbuh dewasa. Segala sikap pada fase itu tentu saja akan berubah-ubah dan membingungkan yang lebih sering dikatakan labil karena mereka pasti sedang mencari sesuatu yang mereka sukai atau mencari jati diri mereka sendiri.

Mungkin Niki juga melakukan hal yang sama. Bagaimanapun Niki sudah termasuk baik dalam mengimbangi Sunoo. Sikap Niki yang memang terlihat usil dan juga sering diam jika sedang tidak mood terkadang sulit untuk Sunoo mengerti, tapi akhir-akhir ini Niki tidak lagi membawa sikap aneh itu. Tapi ia rasakan jika Niki berubah semakin ingin bersikap manja padanya.

Satu hal yang sering membuat Sunoo cukup bersabar dan selalu menahan kesal. Niki tak pernah berhenti jika melakukan sesuatu yang diinginkan. Meskipun Sunoo berkata berulang kali untuk melarang namun tetap saja laki laki itu melakukannya dan baru benar benar akan berhenti setelah berhasil. Keusilan Niki memang hal menjengkelkan, namun dibalik semua itu Sunoo kerap tersenyum merasa lucu ketika mengingat hal hal yang Niki lakukan.

Mata Sunoo mengerjap melihat layar ponselnya yang semula menampilkan roomchat, kini berubah menjadi sebuah panggilan video. Berpikir sejenak untuk mengangakatnya atau tidak, kemudian menggeser gambar telepon merah disana. Sunoo memilih untuk menolaknya.

Dua kali panggilan masuk, Sunoo masih menolaknya. Bibirnya tersenyum tipis melihat chat bertambah. Niki mengiriminya banyak pesan tidak jelas membuatnya jadi tertawa karena satu stiker aneh yang muncul pada pesan terakhir.

Jarinya bergerak menekan home kemudian berjalan keluar dari kamar.Berniat untuk membuat segelas susu untuk diminum sebelum tidur seperti yang sering ia lakukan jika sedang tidak terlalu fresh. Tangannya yang sudah memegang cerek untuk dinaikkan ke atas kompor terhenti di udara. Menoleh ke arah pintu dengan alis bertaut. Suara kembali terdengar hingga ia meletakkan cerek ke atas kompor dengan cepat dan menghidupkan dengan api yang tak terlalu besar.

"Iya sebentar. " Ucap Sunoo setengah berteriak ketika bel kembali terdengar. Tangannya meraih kenop, membuka pintu kemudian mengerjap seraya menghela nafas pelan melihat Niki berdiri diam di depannya. Baru saja laki laki itu meneleponnya dan mengiriminya banyak pesan, ternyata Niki sudah berada di kawasan apartemennya sejak tadi.

Look At Me( SunKi) Enhypen /END (Switch) Where stories live. Discover now