Facts

2.9K 152 10
                                    

Dana's POV

Setelah mengantar Qiela pulang, aku melajukan mobilku ke rumah. Jam segini, Kak Sally pasti masih sibuk ngantor. Ah sudahlah lebih baik aku ganti baju dan segera ke bengkel untuk mengganti cat mobil.

Ku ganti seragam sekolah dengan pakaian rumahan dan relax sebentar di ruang tv. Aku merogoh ponselku dan mencari nama July. Haha untung saja aku ingat meminta nomor July dari Qiela.

Ku coba menelponnya dan terdengar nada sambung selama beberapa kali. Sampai nada sambungnya terputus dan terdengar suara July dari seberang sana.

"Halo Jul,"

"Siapa ya?"

"Gue Dana nih,"

"Kenapa Dan?"

"Nanti gue minta tolong jemput ya. Di bengkel deket sekolah lo, mau ya. Please,"

"Boleh juga. Yaudah, nanti lo tinggal sms gue aja kalo udah sampe sana. Gue bawa motor ya,"

"Sip, apa aja deh. Gue mau jalan sama lo,"

"Oke Dan. Yaudah gue tutup dulu. Ini masih di jalan. Bye,"

Dengan begitu, obrolan kita terhenti. Yeay! Aku berhasil. Ah July memang pengertian. Ck! Aku tersenyum tidak jelas seperti ini, untung tidak ada orang di rumah. Hahaha.

Saat itu juga aku keluar dari rumah dan kembali mengendarai mobilku. Dengan sangat perlahan ku kendarai mobil ini menuju bengkel mobil terbesar yang tempatnya cukup dekat dari sekolah Qiela.

~*********~

"Dan, lo aja gih yang bawa motornya. Kan lo tampangnya cowo,"

"Ih lo mah. Sini dah,"

Oke, sekiranya 30 menit aku menunggu July di bengkel ini dan barulah saat ini dia menjemputku kemari. Hihihi, baik banget sih Jul.

"Kita ke tempat tongkrongan aja ye. Gue mau ngomongin sesuatu," kataku sambil mengendarai motor matic July.

"Iye, suka suka abang lah," sahut July dengan wajah yang, ah mengejek!

"Abang... Abangnya siapa? Panggil nama gue," pintaku

"Suka-suka mulut gue lah manggil lo apaan. Lagian tampang laki masa di panggil nama, ga ada kecenya,"

"Gue emang ga kece kali ye, gue cuma cakep,"

"Duileh, mau lo. Iyadeh sok kecakepan. Untung cakep beneran,"

Aku tertawa bersama July. Obrolan kami memang tidak ada yang berbobot. Tapi, setidaknya kami terlihat seperti teman lama saat menghabiskan waktu berdua seperti saat ini. Hehehe, Jul pinter amat dah buat gue nggak keki.

"Turun gih. Dah nyampe, lo cewe tapi berat banget napa,"

"Eh o'on lo juga cewe kali. Pake ngatain gue berat segala, emang lo kagak? Ini motor gue sampe kayak begitu tuh bentuk bannya,"

"Ih, gue tinggal juga lo disini. Bawel banget dah,"

"Lo aja sono jalan kaki ke bengkel nanti. Udeh buruan masuk,"

Aku hanya terkikik pelan mengikuti langkah July yang super cepat. Tinggi kami sama, tapi betis July memang lebih jenjang dariku. Itu karena aku menggunakan celana setengah dengkul, sedangkan dia? Hotpants mungkin namanya.

"Lo mau minum apa Jul?"

"Apa ajalah, yang menurut lo fresh aja,"

"Oke,"

Aku berjalan menuju bagian butcher dan memesan 2 cincau karamel. Yah kurang lebih, minuman seperti inilah yang sedang populer di kalangan anak muda saat ini. Kuharap July menyukainya.

Found LoveWhere stories live. Discover now