BHS | 21

33.8K 3.6K 977
                                    

"Bu, Bapak baru saja keluar kantor

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Bu, Bapak baru saja keluar kantor."

Senyum Sesil mengembang saat mendengar ucapan Nuel dari seberang sana. Setelah mengucapkan terima kasih dan mematikan sambungan telepon, Sesil segera bergegas menuju dapur untuk mempersiapkan kue dan makanannya. Gadis itu menggesekkan telapak tangannya, bangga sekaligus tak sabar saat melihat meja makan telah ia tata sedemikian rupa.

Hari ini merupakan hari ulang tahun Reagan yang ke dua puluh tiga. Sejak siang tadi— setelah Sesil selesai dengan pesanan kue pelanggannya, gadis itu langsung membuat kue khusus untuk Reagan. Tak lupa ia juga menyiapkan makanan-makanan kesukaan Reagan yang ia buat sendiri.

Sesil merasa, hubungan mereka benar-benar membaik. Meski Reagan belum menunjukkan tanda-tanda bahwa ia sudah mulai membalas perasaan Sesil, namun laki-laki itu sudah tidak secuek dulu. Reagan mulai menjawab semua pertanyaan Sesil, meski hanya dengan jawaban singkat dan wajah datar.

Sesil memanfaatkan ulang tahun Reagan hari ini untuk mempererat hubungan mereka. Gadis itu bahkan bekerja sama dengan sekretaris Reagan, untuk mengabarinya saat Reagan sudah keluar dari kantor.

Waktu telah menunjukkan pukul tujuh, saat Nuel menghubunginya. Menurut perkiraan Sesil, dua puluh menit lagi Reagan akan tiba di rumah.

Sungguh, Sesil benar-benar tak sabar.

Suara ketukan pintu membuat Sesil menoleh. Gadis itu langsung mengayunkan langkahnya menuju pintu utama. Senyumnya kembali melebar saat melihat siapa yang datang.

"Sesil, apa kabar?" tanya Mikhayla, kakak perempuan Reagan. Wanita dua puluh tujuh tahun itu memeluk Sesil hangat.

"Baik, Kak," jawab Sesil ramah. "Kakak gimana?"

"Baik, dong," balas Mikhayla. "Maaf, ya. Kita agak telat."

"Nggak kok. Reagan baru aja keluar kantor sepuluh menit yang lalu," balas Sesil. Gadis itu mengalihkan pandangannya ke arah Raihan dan Meghan.

"Pa, Ma. Makasih udah mau dateng, ya," ucapnya tulus. "Ayo masuk Pa, Ma, Kak."

***

Sarah
Sayang, bisa mampir ke apartemen, nggak?

Senyum Reagan mengembang saat melihat pesan dari Sarah. Buru-buru ia mengetikkan pesan balasan, menyanggupi permintaan kekasihnya.

Reagan
Bisa. Otw, ya.

Setelah pesannya terkirim, Reagan langsung melajukan mobilnya menuju apartemen Sarah. Namun sebelum itu, ia lebih dulu mampir ke salah satu restoran mewah, membungkus beberapa makanan untuk dibawa.

Sarah dan Reagan, sudah meresmikan hubungan mereka satu bulan yang lalu— setelah keduanya dekat selama hampir delapan bulan. Butuh waktu sedikit lebih lama, karena Sarah masih berusaha menyembuhkan traumanya menjalin sebuah hubungan.

BEHIND HER SMILE ✓ [TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang