"Gue jurusan TKJ, lu sendiri jurusan apa del?"
"Gue jurusan multimedia," Jawab Adelia singkat sambil membaca sesuatu yang ada di ponselnya.
"Hm del, lo mau gak jadi temen gue? Ya jujur aja gue kan masih baru di sini, dan gue harap lo mau jadi temen baik gue," Tanya gue ragu karena gue yakin gue bakal ditolak, dia kan anak baik, sedangkan gue baru pertama kali jumpa sama dia udah bikin masalah.
"Ya mau lah, lebih banyak temen kan lebih baik. Oh iya kita udah sampai di TU, lo duduk dulu di situ, gue mau ngomong dulu sama buk Yana oghey!" Ujar Adelia sembari menunjuk bangku plastik yang ada di dekat pintu dan gue pun hanya mengangguk paham.
Tak lama kemudian Adelia pun datang kearahku dengan guru yang tadi pagi menghukumku di lapangan.
"Adel makasih ya, sekarang kamu bisa kembali ke kelas, dan Gilang kamu langsung ikut ibu ke kelas kamu sekarang ya," Tutur ibu guru galak itu dan langsung berjalan terlebih dahulu. Untung dia guru, gue kira pegawai TU biasa tadi.
"Oke gue ke kelas dulu ya, semoga betah di sekolah ini," Ujar Adelia sambil tersenyum dan langsung pergi menuju lorong yang berbeda.
'Andai gue nemu orang sebaik lo dari dulu del, mungkin hidup gue gak akan sehancur ini,' batin gue sambil berjalan mengikuti ibu guru galak tersebut.
♡♡♡
XI TKJ 2, ya ini adalah kelas baru gue, dan kali ini gue harap ini adalah sekolah terakhir gue. Kenapa sekolah terakhir? Ya karena gue gak mau mempermalukan diri gue sendiri dihadapan nyokap bokap gue. Gue harus buktikan bahwa saat ini masih ada waktu untuk gue berubah.
Menurut gue kelas ini asik juga. Betewe gue juga punya temen baru disini. Ada yang pinter banget namanya Fenly, ada yang tinggi banget namanya Fiki sampai yang paling jahil dari orok namanya Shandy. Gue ga tau harus seneng atau sedih pas kenalan sama mereka, karena mereka itu absurd banget sumpah. Kadang ngegas, kadang imut-imut, kadang amit-amit kadang kospley jadi pelawak, kadang pinter banget dan kalo udah pinter mereka itu tiba-tiba jadi bloon. Pokoknya kalian pasti ngerti lah apa yang gue rasakan saat ini.
Oke kalo kalian bertanya-tanya, "Gil! wali kelas lu mana? Temen mulu yang di ceritain," okeh akan saya ceritakan sekarang!
Nama wali kelas gue ibuk Sulis, orangnya cantik, ramah, dermawan, rajin bersedekah dan juga menabung. Pertama kali ketemu, gue kira masih 17 tahun, ternyata oh ternyata udah 30 tahun wadidaw. Belom bersuami nih, yang punya niat langsung sampaikan lamaran kalian yaa.
Canda gaiss canda:>
Oke, sekarang gue lagi belajar matematika ilmu yang menyenangkan. Jujur gue lumayan sih dalam pelajaran ini (lumayan belo'on maksudnya). Gue udah bolak-balik baca buku catatan tetep aja ga paham. Nah untungnya ada si Fenly yang baiq, murah hati dan tidaq sombong yang mau ngajarin gue (lebih tepatnya sih nyontek ya~_~;)
"Fen, gue minta tolong boleh ga?"
"Mintol apaan? Ngajarin emteka?" Tebak Fenly karena mungkin dari tadi dia liatin muka gue yang kusut kek benang hasil cakaran kucing.
"Tau aja lu, betewe yang nomer terakhir caranya gimana si? Ajarin gue dong, kan punya lu udah di nilai," Bisik gue supaya nggak kedengeran sama pak Bambang (guru matematika ilmu yang menyenangkan)
"Ntar," Ucap Fenly dan langsung merobek kertas kecil dan menuliskan cara-caranya di kertas itu dan tak lama kemudian ia pun langsung menyerahkan kertas kecil itu ke gue.
"Makasii, ntar lu gue traktir es okee," Ujar gue dan langsung menulis jawabannya, tapi sengaja gue kumpulnya agak lamaan dikit biar ga ketauan.
"Yang sudah selesai bisa langsung pulang, yg belum cepat selesaikan!" Tegas pak Bambang sambil menaikkan kacamatanya yang agak turun.
KAMU SEDANG MEMBACA
Dengan Caraku (On Going^^)
Teen FictionAnak nakal, manja dan selalu pindah-pindah sekolah karena sikapnya yang urakan, siapa lagi kalau bukan Gilang Dika. Sudah banyak laporan dari guru-guru yang sudah tak tahan sehingga membuatnya harus terus pindah-pindah sekolah. Dan tibalah Gilang d...
Part 1- Adelia
Mulai dari awal
