1:Menjadi istrinya

1K 50 7
                                    

"Aura,maukah kau menikah denganku?"ajak seorang pria tampan dengan menggenggam tangan seorang wanita berwajah manis dengan tatapan mata yang tampak sangat frustasi.

"Apa maksudmu Jeff? Kita sahabat, kau mencintai Kyla jangan konyol." Aura terlihat terkejut dengan detak jantung yang berdetak tidak beraturan.

"Kyla akan menikah dengan orang lain Aura, aku mohon bantu aku menghilangkan rasa sesak ini, menikahlah denganku." ucapnya dengan memohon begitu pilu.

"Tapi tidak dengan pernikahan Jeff, pernikahan suatu hal yang suci tidak bisa dipermainkan." tolak Aura dengan wajah serius walaupun disisi lain Aura sangat senang dengan ajakan menikahnya tapi disisi lain sesuatu menampar dirinya agar dia sadar bahwa bukan dia wanita yang dicintai oleh seorang Jeff Abrisam.

"Tapi kau mencintaiku, kau bisa mengajarkan cintamu untukku kita mulai semuanya secara perlahan. Aku akan menghormatimu sebagai istri dan menakfkahimu, jadi tolonglah aku Aura. Secara perlahan aku yakin cinta bisa tumbuh di hati kita masing-masing. Aku tahu pernikahan adalah janji suci maka kita perlu melakukannya dengan sungguh-sungguh tidak perlu ada perceraian jika itu yang kau inginkan." ucapnya dengan menangis pilu namun juga serius.

Aura yang tidak tega dan pada dasar memang mencintai Jeff pada akhirnya menerima pinangan itu begitu saja tanpa berpikir ke depannya akan menjadi seperti apa.

Mereka menikah setelah seminggu pernikahan Kyla dengan pria pilihan hatinya, pernikahan keduanya membuat Kyla terkejut karena yang dia tahu dua sahabatnya itu tidak pernah banyak bicara ketika sedang berdua.

Walaupun selalu saling membantu yang Kyla ketahui Jeff mencintainya, tapi entah bagaimana Jeff bisa merubah perasaannya secepat itu pada Aura.

Tapi Kyla senang jika Jeff mendapatkan penggantinya.

Aura pikir, seriring berjalannya waktu dapat mengubah perasaan Jeff untuknya tapi nyatanya sama sekali tidak bisa ditambah semua orang sangat tidak mendukung jika Jeff memiliki istri seperti dirinya.

Aura bukannya tidak baik hanya saja dia tidak sesempurna Kyla yang pintar, cakap, baik hati, anggun dan aktif dalam segala misi kedermawanan ditambah kasta yang sangat berbeda bagaikan bumi dan langit.

Aura juga tahu jika sebenarnya orang tua Jeff tidak setuju dengan pernikahannya walaupun mereka juga mengenal Aura sebagai gadis dan wanita yang baik.

Tapi tetap saja mereka tidak bisa menerima Aura sepenuhnya, karena sedari dulu mereka menginginkan Kyla menjadi menantu di keluarga Abrisam.

Sungguh pahit bukan kehidupan rumah tangganya, dia memang menikah dengan pria yang dicintai tapi cintanya hanya sepihak, sama sekali tidak pernah merasakan sebuah pembalasan cinta walaupun sedikit saja, hingga dua tahun lamanya Aura tetap bertahan dengan sikap dingin dan acuh Jeff.

"Jeff ayo sarapan aku membuat nasi goreng." Itu kalimat yang selalu Aura katakan setiap pagi.

Aura setiap harinya selalu bangun pagi-pagi buta seperti ini hanya untuk menyiapkan sarapan untuk Jeff meskipun selalu tidak pernah disentuh dan dicicipi sedikitpun.

"Maaf Aura, aku buru-buru kau saja yang makan dan lain kali jangan siapkan sarapan atau makan malam jika aku tidak meminta, aku pergi dulu."setelah itu Jeff pergi.

Dan itu kalimat yang selalu Jeff katakan, saat dia tahu Aura setiap pagi dan malam menyiapkan makan untuknya.

Dia juga sebenarnya kasihan karena terus menolak masakan yang dibuat Aura susah payah. Tapi sayang hatinya, masih tidak mau membuka dan membiarkan Aura menyentuhnya dengan perhatian kecilnya. Karena itu, Jeff selalu melarang Aura untuk tidak menyiapkan makan untuknya jika pada akhirnya Aura sendiri yang selalu memakannya.

"Ah, baiklah. Hati-hati di jalan ya."ucap Aura dengan tersenyum tulus walaupun hatinya sangat sakit, selama dua tahun ini Jeff sama sekali tidak pernah menyentuh apa yang dia buat walaupun Jeff sangat menghormatinya sebagai seorang istri.

Aura memakan nasi goreng itu sendirian dan tiba-tiba saja bulir air mata menetes. "Jangan menangis Aura, tidak apa, ini sudah biasa."

Setelah itu Aura melanjutkan makannya hingga selesai lalu mulai mengerjakan banyak pekerjaan rumahnya tanpa dibantu siapapun. Sejak menikah dengan Jeff, pria itu melarangnya kerja jadi Aura sama sekali tidak pernah keluar hanya ada di rumah terus menerus, ama sekali tidak memiliki kesibukan yang lainnya.

Sejak menikah Aura merasa dirinya hanya menjadi pelengkap dan status yang baru untuk Jeff yang dingin dan acuh, dia tidak pernah diperlakukan layaknya istri yang akan diberi banyak perhatian dan cinta.

Malam ini entah ada angin apa karena Jeff yang tiba-tiba saja masuk ke dalam kamar dan ikut membaringkan tubuhnya seranjang dengan Aura. Padahal selama ini Jeff sangat jarang untuk tidur bersama karena biasanya dia akan lebih memilih tidur di ruang kerjanya.

Aura tentu saja terkejut. "Jeff, kau sudah pulang, sudah makan?"

"Sudah,boleh aku tidur di sini?" jawab dan tanya Jeff membuat Aura mengulas senyumnya.

"Tentu saja ini rumahmu, kamar ini juga milikmu. Lagipula kau suamiku jadi aku tidak nungkin melarangmu. Yang seharusnya bertanya seperti itu adalah aku." ucap Aura dengan tertawa kecil dan hal itu membuat Jeff terdiam.

"Terima kasih Aura,terima kasih untuk semuanya. Maaf aku belum bisa membuka hatiku untukmu."sesal Jeff dan lagi-lagi membuat Aura terkejut tidak biasanya suaminya itu mau meminta maaf dan berbicara serius seperti ini biasanya Jeff lebih sering menghindarinya.

"Apa yang kau katakan? Lagipula ini juga pilihanku untuk tetap tinggal di sisimu walaupun aku juga tahu, aku tidak akan pernah bisa menggantikan sosok Kyla,Jeff. Aku cukup sadar diri hanya tinggal disisimu, itu sudah cukup membahagiakanku."ucap Aura dengan senyum tulus dan membuat Jeff terdiam.

"Kau memang wanita yang baik, bagaimana jika besok kita berlibur bersama seperti honey moon?"tanya Jeff dengan serius.

Pertanyaan Jeff membuat Aura langsung bangun dari tidurnya dan menatap Jeff tidak percaya lagi-lagi Jeff membuatnya terkejut, apa kepala Jeff itu sedang terbentur hingga dia repot-repot mau mengajaknya pergi berlibur, itulah yang Aura pikirkan.

"Jeff, kau pasti sedang bercanda...."

"Aku tidak bercanda, aku serius besok pagi kita berangkat." jawab Jeff dengan serius.

"Tapi Jeff pernikahan kita masih menjadi rahasia tidak banyak yang tahu, apa kau tidak malu jika jalan denganku?"tanya Aura pelan dan ragu.

"Untuk apa malu kau memang istriku, sudah jangan pikirkan apapun sekarang tidurlah," ucap Jeff yang juga ikut bangun serta menatap Aura begitu dalam.

Aura menuruti perintah Jeff dia kembali berbaring lalu menatap Jeff yang juga ikut berbaring dengan menatap langit-langit.

"Jeff, apa kau tahu bagaimana kabar Kyla? Ini sudah dua tahun lamanya dia pergi dari kita, dia juga sama sekali tidak pernah membalas pesanku. Aku merindukannya."ucap Aura pelan dan menyebut suatu nama yang sebenarnya dapat membuka luka lama Jeff yang masih menganga.

"Aku tidak tahu tapi dari kabar yang kudengar dia bahagia dengan suaminya, dia juga tidak pernah membalas pesanku." ucap Jeff dengan pelan.

"Aku harap dia akan selalu bahagia."ucap Aura dengan tulus lalu menutup matanya dengan menghadap Jeff hingga tak lama terdengar deru nafas Aura yang beraturan.

Sedangkan Jeff dia sama sekali belum tertidur tapi justru menatap Aura dengan begitu intens lalu mengusap lembut pipi Aura dan mengecup keningnya dengan hangat.

Terakhir dia membawa Aura ke dalam dekapan hangatnya, memeluknya begitu erat seolah menyalurkan rasa hangat yang sama sekali tidak pernah dia berikan.

Walaupun dia sama sekali tidak pernah memberi Aura dengan cintanya namun anehnya Aura dengan sangat tulus memberinya seluruh cintanya.

Lalu apakah Jeff terlihat begitu jahat karena tidak membalas cinta Aura dan selama dua tahun ini mengikat Aura dalam pernikahannya tanpa ssbuH hubungan yang jelas, apakah Jeff bisa disebut pria yang kejam karena tidak pernah memberi cinta untuk Aura?

TbC
Maafkan typo dan lainnya.

Istri TerlupakanWhere stories live. Discover now