Baru kali ini aku merasakan darah semanis itu. Manis melebihi madu dan buah zaitun. Manis darahnya membuat sisi vampire-ku muncul.

Bisa dibilang aku harus berterima kasih pada Raka yang membawa Tika kesini. Dia membawa orang yang sangat tepat. Sebenarnya Raka berhutang padaku karena aku pernah membantu usahanya saat dia sudah bangkrut satu tahun lalu. Sejak saat itu, dia mengabdi padaku dan membawa seorang tumbal setiap bulannya padaku. Tanpa aku meminta. Ya kalian pasti tahu apa yang aku perbuat dengan orang-orang tak beruntung itu.
Tapi aku pastikan, hal itu akan berhenti sendirinya karena aku sudah menemukan pasanganku. Istriku. Milikku.

-----oo-----

Tika's POV

Perih.. Pipiku perih..

"Sean.." panggilku lemah saat aku membuka mataku perlahan. Wajah pucat pasi dan ekspresinya yang masih saja dingin itu, sedang mengusap pipiku menggunakan handuk. Dia tidak menatap mataku dan sibuk dengan urusannya sendiri, membersihkan luka dipipiku. Saat Sean mengganti handuk yang telah kotor itu dengan handuk basah baru, aku beranjak duduk.

"Maafkan aku..."

"Hem." jawabnya berdeham. "Tahan sedikit." lanjutnya lagi sambil menekan pipiku dengan menggunakan handuk itu.

"Perih.." Aku memejamkam mataku menahan sakit dipipiku.

"Sudah kubilang kan, jangan pernah mencoba melarikan diri kalau tidak mau menerima akibatnya!" ucapnya dengan nada meninggi, mata hitam Sean melirikku tajam. Aku takut...
Sean masih sibuk mengusap-usap pipiku tanpa bicara apapun.

"Eh?"

Cincin yang ku buang tadi sudah melingkar lagi di jari manisku. Sean mengalihkan pandangannya juga, menatap cincinku.

"Kalau kau buang lagi cincin itu, ku pastikan hukumannya lebih dari ini, Tika." ujarnya.
Aku hanya menghembuskan nafas berat mendengar ancamannya itu.

"Sean, apakah kita benar-benar sudah menikah?" tanyaku ragu-ragu.

"Ya!" jawabnya singkat. Raut wajah Sean meredup. Matanya menjadi merah tua lagi.
"Kenapa?"

Ingin aku berteriak, PERNIKAHAN KITA TIDAK SAH!
Tapi sayangnya nyaliku sudah pergi ke Antartica. Membeku disana dan tak ada niat untuk segera mencair.

"Kau mau tahu alasannya?" tanya Sean. Moodnya kembali baik. Kenapa warna bola mata Sean sering berubah-ubah? Kadang hitam, kadang merah, kadang hitam pekat dan terakhir merah tua.

Aku mengangguk semangat.

Sean mengerjapkan matanya seakan berpikir sesuatu, "Karena aku disuruh orang tuaku menikah, karena tidak ada calon wanita lain, ya kau saja." jawabnya polos. Aku mengernyitkan dahiku sejenak.

"Apa orang tuamu tahu kalau kau sudah menikah denganku?"

"Belum kenapa?"

"Nah kita bercerai saja, orang tuamu belum tahu juga kan." ucapku. Sean langsung mengerutkan dahinya.

"Eh.. Tika. Kau membodohiku ya?"

"Bukan seperti itu, aku merasa ini tidak perlu. Orang tuamu juga pasti tidak akan setuju." tuturku polos.

"Apa urusanmu? Sudahlah kau diam saja tentang ini. Yang penting aku ingin segera punya anak!"

"Hah? Kenapa begitu!?"

"Iya begitulah, tapi asal kau mau saja."
Aku tercengang sebentar. Baru kali ini Sean senyum setulus ini. Manis sekali sampai aku ikut tersenyum juga.

"Tika-" Tiba-tiba Sean memandangiku.

"Kenapa?" tanyaku heran.

"Baru kali ini aku melihatmu tersenyum, selama ini kau selalu ketakutan dan gelisah didepanku."

"Apakah wajahku selalu begitu?" tanyaku lagi.

"Em." jawabnya sembari mendekati wajahku seakan ingin mencium bibirku.

"Sean, kau mau apa??" kataku sambil menjauhi kepalaku.

Sean menangkup kedua pipiku lembut, "Menciummu."

Cup

Aku pun menutup mataku sejenak.

"Hey, Tika. Aku sebentar saja menciummu karena aku tahu kau lagi sakit. Kalau tidak..."

"Apa??"

"Ya kau tidak, ya taulah." jawabnya main-main. Huh dasar mesum!

Tiba-tiba Sean menggenggam kedua tanganku.
"Jangan pergi lagi dariku, mengerti? Aku tidak tahu aku akan menjadi apa jika kau pergi lagi." erangnya frustasi.

"Apa kau benar-benar ingin memakanku waktu itu?" tanyaku penasaran mengingat cerita Kate kemarin.

"Awalnya ya, tapi begitulah." jawabnya terpotong. Apa-apaan pria ini? Jawabannya itu sangat menyebalkan!!

"Begitulah? Apa?!" paksa ku. Sean mendelik dan mengalihkan pandangan kesamping.

"Aku..."

"KAKAAAAAAK!!!!!"

Belum sempat Sean bicara, kami dikejutkan oleh datangnya seseorang yang menghambur kedalam kamar sambil berlari. Dia..

Tbc

MINE [TAMAT]Where stories live. Discover now