Ignite ; Pernikahan Penyihir dan Vampire

858 156 102
                                    

Beberapa hari ini pagi hari terasa lambat, mendung dan awan hitam, suasana mencekam dengan kabar-kabar santer akan penyerang para Pelahap maut membuat atmosfir menjadi kelam.

Kemarin seorang Demigod tewas karena serangan anak Hades yang mengamuk di pinggir kota. Dan hal itu membuat dunia magis heboh, karena yang terbunuh adalah anak Persephone, yang mana hal ini mengundang kemarahan Dewi Persephone dan Dewa Hades sendiri.

Tidak sampai disana, beberapa Wolves menghilang secara misterius, dan mereka adalah para calon penerus Pack yang ada dikota-kota lain.

Ditengah kegaduhan ini, Tuan Black selaku kepala keluarga hanya bisa tersenyum. Meskipun Yoonbin sekarang menatap seluruh anggota keluarganya dengan tatapan aneh.

"Pernikahan ditengah kekacauan ini?"

Yohan menggerling menatap adiknya itu. "Ayolah, Ben. Erm sudah menunggu cukup lama."

Kali ini Yoonbin menatap Seonho yang segera tersenyum kepadanya. "Kami akan memberi sihir paling kuat, Tuan muda."

"Ini tetap masih terdengar berbahaya." Gumam Yoonbin ragu.

"Ermisoll dan Louis sudah menunggu cukup lama." Tegas Yuvin dengan tatapan meyakinkan.

"Haruskah disaat begini?"

Guanlin berdiri, menatap seluruh anggota keluarganya. "Maaf, hanya saja kalau perang terjadi aku dan Erm mungkin nggak akan mendapat kesempatan lain."

"Pernikahan Ermisoll dan Louis akan tetap terlaksana besok. Toh Tuan dan Nyonya Elmora juga sudah menyiapkan segalanya. Seluruh keluarga Edtma akan membantu pertahanan sihir dipesta itu, jadi kamu nggak perlu khawatir soal Pelahap maut." Kembali lagi Yohan meyakinkan Yoonbin. "Kamu mau Loius bahagia kan?"

Yoonbin menatap Guanlin, sang adik menatap sedih seolah memohon kepada Yoonbin agar mengizinkan pernikahannya dilaksanakan.

Memang benar Seonho dan Guanlin sudah menunggu cukup lama. Mereka sudah bersama untuk waktu yang tidak sebentar dan wacana Guanlin untuk meminang Seonho memang sudah direncanakan sejak lama.

"Baiklah. Kita adakan pernikahan."




















"Pernikahan... Menyenangkan sekali. Tapi rasanya agak menakutkan kalau tiba-tiba para Pelahap maut menyerang."

"Anggap saja ini sebuah hiburan ditengah hutan. Dengan para binatang buas yang mengawasi."

Jihoon menoleh, menatap Yedam yang sibuk menata beberapa kue dan menghiasnya dengan butter cream. Yedam suka sekali memasak, dan masakannya selalu enak. Meskipun Ayah dan Bunda jarang dirumah sekarang, Jihoon tidak kekurangan nutrisi sama sekali.

Semua berkat kelihaian Yedam memasak.

"Aku mau cupcakes itu." Tunjuk Jihoon.

Dengan senang hati Yedam mengambil satu cupcakes bergambar wajah panda, kemudian memberikannya kepada Jihoon.

"Ngap!"

"HEI! Nggak sopan!" Cibir Jihoon kesal. Ia berdecak melihat kepala panda bolong dikuenya. "Ben..."

"Sorry, itu terlihat enak. Apalagi kalau itu punyamu, rasanya asik kalau aku makan duluan." Kekeh Yoonbin.

Jihoon segera mencebik. "Kamu bahkan nggak bisa merasakan apa rasanya!"

"Maaf maaf, Logan ajari aku membuat kepala panda... Atau Ibu panda itu bakal mengoyak kepalaku nanti." Canda Yoonbin segera berdiri disebelah Yedam.

IGNITE | binhoon ft. dodamTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang