Jangan Takut Lagi, Ya?

49 2 0
                                    

Malam ini, ku tuangkan segala isi di hati, padamu kisah tak sampai.

Suasana yang tadinya damai, lalu berubah menjadi menegangkan. Lagi-lagi tentang kamu, tentang kamu yang hanya menjadi bayang-bayang, terus membuat ku tidak tenang.

Kenapa? Kenapa semua harus terjadi lagi? Kenapa harus kamu yang aku sayang? Kenapa aku harus sayang sama seseorang yang tidak bisa melihat sisi baiknya aku.

Aku menyayangimu bukan karena ada apa nya dirimu, namun aku menyayangimu karena ketulusan yang aku punya, aku benar-benar peduli padamu. Kenapa kamu begitu takut dengan ketulusan ku? Maaf, aku hanya punya ketulusan, maaf jika kamu tidak nyaman dengan ketulusan ku. Aku menginginkan mu tapi rasanya sangat sulit untuk ku gapai, karena kamu banyak takutnya ketika kamu didekat ku. Karena, kamu takut aku sedih, kamu takut aku kecewa, bahkan kamu takut aku terluka. Padahal kamu sudah tahu bahwa semua itu tidak perlu kamu takutkan, karena kamu bilang padaku satu-satunya ketakutan mu hanyalah kematian. Iya, kamu hanya takut dengan kematian. Aku sadar, aku bukanlah wanita yang kamu inginkan, mungkin baiknya memang saling melepaskan bukan?

Aku sudah berusaha menahan mu untuk tidak menjauh dariku, aku juga sudah memastikan bahwa tidak perlu ada yang kamu pikirkan lagi termasuk memikirkan perasaan ku.

Terima kasih sudah ikut terlibat untuk memikirkan perasaan ku yang lebih dulu jatuh padamu, tetapi, mulai sekarang aku sudah tidak mau merepotkan kamu, aku bisa menjadi teman dekatmu itu sudah jauh lebih cukup untukku. Aku menyayangimu seperti aku menyayangi orang-orang yang aku sayang. Tidak perlu khawatir dengan perasaan ku, karena aku baik-baik saja. Aku bahagia, lebih bahagia lagi kalau kamu berhenti merasa tidak enak dan merasa bersalah padaku.

Kini, aku sedih kalau kamu memilih untuk menjauh dariku, apalagi kamu menjauh hanya karena kamu takut mengganggu waktu ku. Takut, takut, takut. Hanya itu kata-kata yang selalu kamu ucapkan padaku, aku salah, ya?Bukan kamu yang tidak pantas bersama ku, tetapi aku yang tidak pantas bersama mu, aku belum bisa jadi yang terbaik namun aku hanya berusaha menjadi baik.

Aku menyayangimu dengan apa adanya kamu, tidak peduli apa kurang mu, tidak peduli orang lain berbicara apa tentang mu, tidak peduli dengan keburukan mu. Karena manusia mempunyai kekurangan dan kelebihan, pada dasarnya semua orang itu baik, bahkan orang jahat pun dia adalah orang baik, mungkin caranya saja yang salah.

Jadi, Kamu berhak bahagia, meski bahagia mu bukan aku, tetapi. Kalau aku saat ini bahagia bersamamu. Sudah, jangan dipikirkan lagi.

Terima kasih ya, sudah percaya denganku, sudah mau dengan senang hati menceritakan semua tentang kamu padaku. Kamu sudah memilih ku untuk kamu jadikan tempat kepercayaan mu bercerita.

Aku senang, semoga dengan adanya jarak dari perpisahan ini kamu bisa tenang. Tenang untuk tidak lagi memikirkan perasaan ku, tenang untuk kamu yang selalu gelisah.

Jangan pernah takut, ya? Kamu pun pernah bilang, kalau kamu itu hanya takut dengan kematian.

Aku senang telah menjadi bagian dari ceritamu, semoga kamu tenang dengan keputusan mu.

Jangan takut lagi, ya? untuk menghadapi segala rintangan yang lebih berarti lagi.

KISAHKUWhere stories live. Discover now