Rasa Yang Tepat, Di Waktu Yang Salah

82 5 0
                                    

Dibawah teriknya matahari yang memancarkan cahaya, kita berkelana mencari tempat rehat untuk beristirahat, mencari tempat nyaman untuk saling berkeluh kesah dan bercerita. Mendatangi tempat indah untuk kita singgah, duduk berhadapan lalu saling menatap, bercerita tentang kisah dari setiap perjalanan. Ketika sudah petang, kita pulang.

Sebenarnya kita ini apa sih?
Kita adalah dua orang yang sudah saling nyaman, tapi kata kita sebenarnya belum sepenuhnya jadi milik kita. Karena separuh hatimu masih ada pada dirinya. Semesta mempertemukan kita disaat kamu sedang menjalin kisah, tapi kamu memaksa untuk mencoba, kamu datang disaat kamu masih bersama dirinya, kamu hanya memikirkan perasaanmu. Kamu lupa bahwa aku dan dirinya juga punya perasaan, yang seharusnya bisa kamu hargai. Karena sejauh ini kamu belum bisa memilih diantara aku dan dirinya, kamu egois. Kamu lebih mementingkan dirimu sendiri tanpa pernah memikirkan perasaan orang lain. Kamu berhak bersama siapa pun nantinya, meski bukan aku.

Aku sadar bahwa aku bukan orang yang sempurna, aku juga lalai dan tidak bisa menahan perasaan yang terlanjur ada. Aku menyayangi mu, meski aku tahu kamu menyayangi wanita lain. Maafkan aku bila semua ini harus terjadi pada kita, maaf jika rasa nyaman ini terlalu besar, maaf jika ternyata kehadiranku membuat semuanya jadi berantakan, karena aku tidak bisa menahan perasaan ku untuk merahasiakannya. Dari sebuah jalannya cerita, kamu lupa bahwa aku juga punya rasa.

Mungkin kamu maunya diantara kita hanya teman, tapi aku tidak bisa. Rasa tidak pernah bisa bohong, berawal dari teman yang berujung nyaman dan sama-sama tidak mau kehilangan. Karena teman saja tidak cukup. Kamu juga bilang bahwa kita nya emang tidak salah tetapi waktu nya yang tidak tepat.

"Kita adalah rasa yang tepat, diwaktu yang salah"

KISAHKUWhere stories live. Discover now