Part 27

1.9K 159 0
                                    

Kremasi selesai. Kini Seokjin melangkah memasuki tenda. Saat sampai didalam, Seokjin menjatuhkan tubuhnya ke lantai. Menatap kosong kedepan. Jisoo yang melihat itu mendekati Seokjin, berlutut disebelah Seokjin dan menggenggam pundak suaminya itu.

"Apa yang aku lakukan di masa laluku?" Seokjin tanpa menatap Jisoo. "Kenapa hal mengerikan ini terus menerorku?" Lanjutnya dan kenudian  menunduk mengusap air matanya yang mengalir tanpa diminta.

"Aku mengerti perasaanmu. Karena aku juga kehilangan adik²ku Seokjin." Jisoo menunduk menggigit bibir bawahnya menahan isakan.

"Sekarang semuanya sudah terjadi. Kita tidak bisa memutar kembali waktu. Yang perlu kita lakukan hanyalah menjalani ini semua...meskipun..ini benar² menyakitkan hiks" Jisoo menunduk. Dia sudah tidak bisa menahan tangisnya lagi. Seokjin menatap Jisoo dan menarik gadis itu kepelukannya.

JIROSE SIDE

Jimin menatap gelangnya. Lebih tepatnya gelang pemberian Taehyung saat mereka masih kecil. Jimin kembali mengingat moment²nya bersama Taehyung. Dimana mereka sering berdebat hanya karena hal sepele. Jimin tersenyum namun air mata mengalir dari matanya.

"Jimin-ah" Jimin berbalik dan melihat Rose. Jimin mendekat dan memeluk Rose erat. Rose mengelus punggung Jimin. Dia tau Jimin tengah menangis sekarang.

"Semua akan baik² saja, Jim." Rose. Jimin melepaskan pelukannya dan menatap Rose.

"Katakan padaku apa Tuhan itu benar² ada, Chae?" Rose hanya mengangguk sebagai jawaban.

"Mereka bilang Dia sangat menyayangi pengikutnya." Rose lagi² mengangguk.

"Tapi kenapa Dia sangat kejam padaku?" Sura Jimin lirih.
"Apa Dia tidak menyayangiku? Apa salahku, Chae? kenapa Dia melakukan ini padaku?" Jimin berbalik membelakangi Rose. Menahan agar air matanya berhenti mengalir. Rose melingkarkan tangnya di pinggang Jimin memeluknya dari belakang.

"Tenanglah Jim..." Ucap Rose disela² pelukannya. Jimin menggengam tangan Rose yang berada diperutnya dan menunduk.

LISKOOK SIDE

~prang

"Jungkook apa yang kau lakukan?" Lisa menatap Jungkook yang tengah membanting barang²nya

"WAE?!" Lisa tersentak ketika Jungkook membentaknya.

"Ke-kenapa kau...membentakku?" Lisa dengan bibir bergetar menahan agar tidak menangis. Jungkook menatap Lisa. Nafasnya memburu. Jungkook melempar barang yang dia pegang dengan kasar. Lisa menutup mukutnya dengan kedua tangannya. Dia kemudian terduduk di lantai.

"Argggg?!" Teriak Jungkook. Lisa mendekati Jungkook dan memeluk pria itu.

"Dia merenggut saudara²ku Lisa...dia merenggut semuanya dariku..." Jungkook menangis dan membalas pelukan Lisa. Lisa juga ikut menangis. Baru kali ini dia melihat Jungkook sekacau ini.

Keesokan paginya

Mereka kembali bersiap untuk melanjutkan perang.

"Jisoo." Jisoo menoleh menatap Jin.

"Bisakah kau menyuruhku untuk pergi?" Ucapan Seokjin membuat Jisoo bingung.

"Setelah keluar dari area ini, anggap saja aku sudah mati. Aku akan mempertarukan nyawaku dan menyelesaikan perang ini. Dan aku hanya bisa melakukan itu jika kau menyuruhku pergi darimu." Seokjin. Jisoo hanya diam.

"Jika aku kembali. Maka anggap saja itu keberuntunganku." lanjutnya

"Maka berjanjilah kau akan kembali dan menemuiku." Jisoo. Seokjin tersenyum. Dia memeluk Jisoo dan mencium sekilas kening Jisoo. Seojin kemudian beranjak pergi.

Cool Prince With Cheerful Princess(End) Where stories live. Discover now