Part 17

3.6K 298 20
                                    

"Sejak kapan ada jalan rahasia di tempat ini?"  Bisik Lisa. Semuanya menggeleng. Saat melihat Bangtan sudah masuk kedalam dan menutup jalan itu, BP mendekat.

"Wahh ini seperti permainan uji keberanian." Lisa. Mereka kemuidan menyusul Bangtan. Mereka terus mengikutinya hingga bangtan berpencar.

Mereka terkejut melihat bangtan yang tiba² diserang. Mereka tetap bersembunyi agar tidak ketahuan orang² asing itu.

Mereka kemudian berkumpul kembali.

"Apa ini?!" Kesal Jennie.

"Jalan ini menuju hutan. Para penyusup pasti dengan mudah keluar masuk istana kita!" Wendy

"Setelah ini kita harus memberitahu appa. Tapi kita harus menyelamatkan bangtan." Jisoo.

"Apa yang sebenarnya mereka rencanakan?" Rose.

"Sekarang kita harus apa?" Lisa.

"Ayo mencati mereka." Jihyo. Mereka kemudian berjalan menelusuri Hutan. Mereka benar² kehilangan jejak.
.
.

Mereka kemudian berhasil menemukan Bangtan.

"Apa mereka gila?" SinB.

"Berani sekali wanita itu!" Geram Lisa melihat wanita yang memdekati Jungkook. Lisa hendak peegi tetapi Jisoo menahannya.

"Tunggu Lisa. Jangan gegabah. Jika kita datang sepeeti ini, kita akan sulit melawab mereka. Lebih baik kita membuat rencana dan menumbangkan beberapa orang dari kelompok itu." Jisoo.

"Itu terlihat keren. Baiklah. Apa rencananya?" Jennie.

Mereka kemudian menjalankan rencana mereka dan menyerang kelompok itu.

~Flashback off~

"Jadi kalian menguping pembicaraan kami." Taehyung.

"Tapi kenapa kalian merahasiakan semua ini? Seharusnya kalian juga memberi tahu raja tentang hal ini." Jennie.

"Sudahlah. Aku lelah." Wendy bangkit dan kemudian pergi. BP kemudian juga mengikuti Wendy dan pergi ke kamar mereka masing². Kecuali Lisa. Lisa sudah ada si kamarnya karena dia terluka dan harus diobati. Jungkook juga bersamanya. Sekarang sudah sangat larut jadi Bangtan memutuskan untuk kembali kekamar mereka.

LISKOOK.

Tabib baru saja mengobati luka Lisa. Jungkook terus menatap Lisa.

"Berhenti menatapku seperti itu kookie. Apa matamu tidak sakit?" Lisa.

"Kau tau kau bisa saja mati disana. Kenapa kau nekat mengikuti ku dan Hyungku?" Jungkook. Lisa juga sudah menceritakan semuanya pada Jungkook.

"Kita hanya ingin tau apa yang akan kalian lakukan." Lisa.

"Hanya karena rasa ingin tau kau membahayakan nyawamu." Jungkook.

"Lalu aku harus bagaimana? Apa aku hanya akan diam saja? Aku juga putri istana ini jadi aku juga wajib tau tentang istana ini?!" Lisa sedikit menaikkan nada bicaranya.

"KAU HANYA PERLU DIAM SAJA?! KAU TERLALU MENCAMPURI URUSANKU?!" Lisa tersentak kaget ketika mendengar Jungkook membentaknya. Jungkook beranjak pergi tetapi langkahnya terhenti ketika mendengar ucapan Lisa...

"Lalu kau menganggapku apa? Apa aku hanya patung yang diam saja melihat keadaan istana? Kau bilang aku terlalu mencampuri urusanmu? Aku istrimu pangeran Park Jungkook...aku perlu tau semua tentangmu..." lirih Lisa dan kemudian mengalihkan pandangannya dan tertawa hambar.

"Maaf. Aku lupa kalau kau hanya menganggapku orang asing." Lisa hanya bisa menahan sesak didadanya. Ucapan Jungkook benar² menyakitkan. Apalagi Jungkook juga membentaknya.

Jungkook memejamkan matanya. Dia sadar dia terlalu berlebihan. Tidak seharusnya dia membentak Lisa. Jungkook kemudian berbalik dan medekati Lisa lalu menarik Lisa dan memeluknya.

"Lepas!" Lisa.

"Mianhae." Kini nada bicara Jungkook berubah menjadi sangat lembut.

"Jangan bersikap seperti ini pada orang asing sepertiku." jujur bibir lisa sudah bergetar menahan tangis.

"Maaf aku tidak sengaja membentakmu. Aku hanya tidak ingin kau terluka. maafkan aku." Jungkook mengelus rambut Lisa. Lisa yang sudah tidak bisa membendung air matanya lagi kini memangis.

"Hiks hiks aku hanya ingin membantu tapi hiks kau membentakku hiks" Lisa terisak.

"Ssstt maaf...aku tidak akan membentakmu lagi.." Jungkook masih mengelus rambut Lisa lembut. Jungkook kemudian melepaskan pelukannya dan menatap Lisa. Ibu jarinya menghapus jejak air mata Lisa.

"Mianhae." Jungkook menatap Lisa. Lisa mengangguk. Jungkook tersenyum dan kemudia mengecup kening Lisa. Bibir Jungkook perlahan turun dan...

~Chup

Jungkook menempelkan bibirnya pada bibir Lisa. Jungkook perlahan melumat bibir Lisa lembut. Lisa menggenggam kemeja Jungkook di bagian pinggan. Beberapa detik kemudian Jungkook melepaskan tautan mereka dan menatap Lisa.

"Aku ingin 1 putra dan 1 Putri." Ucap Jungkook.

"M-ma-maksudmu?" Lisa gugup. Sedangkan Jungkook bersmirk.

Gawat! Lisa segera menjauh dari Jungkook.

"Ak-aku ak-ak-aku aku ada pekerjaan!" Lisa hendak pergi. Tapi Jungkook segera menarik pinggang Lisa membuat Lisa kembali mendekat kearahnya dengan tangan Lisa di dada Jungkook. Lisa mendongak menatap Jungkook. Jungkook juga menatap Lisa. Perlahan Jungkook mendekatkan wajahnya. Sedangkan Lisa terus memundurkan wajahnya. Jungkook kemudian menahah kepala Lisa dengan salah satu tangannya agar Lisa berhenti mejauh.

~Chup

Lisa bungkam. Tubuhnya kaku. Jungkook menarik tengkuk Lisa memperdalam ciumannya. Lisa yang melihat wajah Jungkook seperti terhipnotis. Perlahan Lisa menutup matanya dan membalas lumatan Jungkook. Jungkook tersenyum disela² ciumannya dan kemudian melanjutkan aktivitasnya. Perlahan bibir Jungkook turun dan menyentuh leher Lisa. Lisa meremas kemeja Jungkook ketika merasakan desiran ditubuhnya ketika Jungkook menggigit kecil lehernya.

Next hanya mereka yang tau akhirnya✌😂
.
.
.
.
_____________TBC___________

Gimana nihh ceritany? GJ ya? Banget sih:v
Maaf yah author makin jarang up sekarang....mohon maklumi author yg sibuk ini:')
Mkin lma tugas skolah mkin numpuk...ap lgi author jtusan akuntansi...kbanyakan htung²an. Kalian psti tau kalau ngerjain tugas yg brkaitan dengan MTK itu ngabisin waktu berjam-jam😪. Apa lagi otak author di bawah rata², bisa berhari²😌😆. Kan author jdi curhat🙃.

Oky lah..see you next chap👋👋

Cool Prince With Cheerful Princess(End) Where stories live. Discover now