Part 24

3K 278 28
                                    

.
.
.

Disisi Lain...

"Lepas?!" Berontak Jihyo.

"Kau melanggar peraturan dengan membawa putri Kami kemari?!" Wendy.

"Aku tidak peduli." Siwon.
"Semua keinginanku harus termenuhi. Dan aku menginginkan kemenangan menjadi milikku." Lanjutnya.

"Kau pengecut?! Kau seharusnya melawan para pengeran?! Bukan menculik kami seperti ini?!" Jihyo.

"Aku sudah melakukannya. Bahkan aku sudah menhabisi suamimu." Siwon.

"Aku tidak percaya omong kosongmu!" Jihyo.

"Benarkah? Baiklah." Siwon memberi isyarat. Yeonseok kemudian menarik salah satu pengawal dan menggoreskan pedang pada tubuh pengawal itu. Awalnya pengawal itu baik² saja, tapi lama² dia mulai batuk darah dan beberapa jam kemudian dia meutup matanya. Untuk selamanya. Jihyo membelalakkan matanya.

"Begitulah caraku membunuh suamimu itu!" Siwon. Kemudian dua orang pengawal datang.

"Yang Mulia. Pangeran itu sudah tiada. Kami sudah melihatnya drngan mata kepala kami sendiri."

Jihyo terduduk lemas ditanah. Dia mencoba untuk tidak percaya tapi hatinya berkata lain.

"Jihyo tidak usah mempercayai ucapannya. Dia berbohong agar." Wendy. Yeonseok kemudian melempar benda dihadapan Jihyo.

Sebuah sapu tangan dengan ukiran nama Namjoon yang berlumuran darah. Jihyo jadi mengingat ucapan Namjoon waktu itu.

~Flashback on~

"Sapu tangan ini dibuat oleh ibuku saat ulang tahunku yang ke 10 tahun. Akan kupastikan tidak ada yang menyentuh sapu tangan ini selain aku."

"Lalu aku juga tidak boleh menyentuhnya?" Jihyo.

"Sayangnya kau harus menghabisiku untuk itu. Karena aku pernah berjanji pada ibuku bahwa tidak akan ada yang menyentuh sapa tangan ini kecuali aku. Kecuali aku sudah mati. Aku tidak suka mengingkari janjiku." Namjoon.

"Kalau begitu simpan saja sapu tanganmu itu. Aku hanya membutuhkanmu." Jihyo.

"Benarakah?" Namjoon. Jihyo tertawa.

~Flashback off~

Jihyo mengambil sapu tangan itu dan menggengamnya. Tanpa sadar Yeonseok mengarahkan anak panah kearah Jihyo. Wendy yang melihat itu membelalakkan matanya.

"Jihyo awas?!" Wendy mencoba memberontak tetapi kekuatan dua orang yang menahannya lebih kuat. Saat Jihyo menatap kedepan, Anak panah tepat mengenai dadanya. Jihyo menatap anak panah itu.

"BERHENTI SIALAN?! APA YANG KAU LAKUKAN?! KALIAN BENAR² PENGECUT?!" Wendy terus memberontak. Lagi² Yeonseok melepaskan bususnya dan tepat menusuk perut Jihyo.

"Jihyo?! Tidak tolong hentikan hiks" Wendy mulai menangis melihat adiknya. Yeonseok tidak berhenti disitu. Di memdekat kearah Jihyo dan membawa pedang (Tanpa Racun). Tidak menghiraukan Wendy yang terus memohon agar berhenti. Siwon hanya menikmati pertunjukkan itu.

Yeonseok menusukkan pedang tepat di perut Jihyo. 

"Selamat bersenang² dengan suamimu....dialam baka!" Yeonseok melepaskan genggamannya pada lengan Jihyo. Jihyo lemas dam terjatuh. Darah kaluar dari mulutnya. Jihyo kemudian melihat kesamping tepatnya Sapu tangan yang ada ditangannya. Yeonseok menarik pedang dari perut Jihyo begitu saja. Perlahan Jihyo menutup matanya.

Cool Prince With Cheerful Princess(End) حيث تعيش القصص. اكتشف الآن