SORROW|| LAWAN🎯

72 47 136
                                    

"Bang! Di depan ada segerombol Zombie lagi! Cepat kita putar arah!" ucap Jenwoo memberikan instruksi

Namun ketika ingin berbalik...

"Sialan. Kita kejebak" dengus Chanyool sambil memicingkan matanya melihat segerombol Zombie dari arah yg berlawanan juga.

"Jangan pikirkan diri sendiri, pikirkan kepentingan bersama! Mau tidak mau kita harus melawan, tak perduli siapa yg akan tumbang" ucap Yohan

Tanpa basa basi langsung saja Yohan mengarahkan pistolnya dan mulai menembak kan ke arah Zombie yg berdatangan baik dari depan maupun lawan arah. Dan bagi para wanita pasti itu terlihat, keren?

Selain Yohan, semuanya sudah mulai sigap dengan tantangan yg ada dihadapan mereka. Dan yg terluka di amankan ketempat yg lebih aman.

*Bug bug bug* terdengar jelas kalau itu adalah layangan pukulan yg diberikan oleh para wanita dengan menggunakan Tongkat baseball semuanya. kecuali Jinyoo, Jisa, Letha dan Susan.

Jinyoo dan Letha mereka masih mengurus TaeJung yg terluka, Jisa dia masih butuh waktu untuk memenangkan diri sedangkan Susan jangan ditanya. Dia masih tertidur, sebenarnya ingin dibangunkan tapi Minggyu bilang...

"Jangan dibangunin, kasian. Dah biarin aja nanti juga bangun sendiri kalau udh Segeran"

Dan yg denger cuma geleng-geleng kepala dengan ucapan Minggyu itu, dan beberapa diantara mereka tau kalau Minggyu sedang dalam mode bucin akut. Jadi kalau dilarang mereka takut kena imbas.

"Ini gimana woy?! Kayaknya makin banyak aja!" ucap Jenwoo sambil terus menembak dari balik tembok bahkan dia sesekali memberikan tatapan sinis pada Reyoun karna incarannya slalu diambil.

"Mana gua tau, gua kan kagak tau" jawab Shinlu yang berada disebelah Jenwoo dengan asal dan Jenwoo cuma natap datar dan kembali pada bidikannya.

*DOR* suara tembakan yg berbunyi sangat keras baru saja terdengar, dan penembaknya adalah... Tuan Hwang.

"T-tuan Hwang?" tanya Yohan sambil menurunkan senjata apinya dan hanya dibalas senyuman.

"Kenapa tuan ada disini? Ini sangat berbahaya!" ucap Taein sambil mendorong tubuh tuan Hwang, berniat untuk menyuruh nya pergi namun tuan Hwang ya tetap tuan Hwang. Keras Kepala

"Kenapa kalian sangat ingin aku pergi? huh?" tanya tuan Hwang dengan membalikkan badannya menghadap Wajah Taein. Orang yg Sebelumnya mendorong dan menyuruhnya pergi

"Maaf tuan. Ini berbahaya, jadi kau harus pergi. Kalau tidak kau ikut dengan teman-teman wanita kami" sahut Jooyun sambil memberikan tatapan datar.

"Huh, anak jaman sekarang tidak tau diri. Aku ini lebih tua dari kalian! Jadi seharusnya kalian memikirkan keputusan ku!" ucapnya tegas

Sontak saja Yohan memutarkan bola matanya malas. "apa tadi dia bilang? 'memikirkan keputusannya?' cih sangat basi. Dia sendirilah yg membuat ini terjadi, membunuh nyawa seorang profesor Park dan hampir saja membuat Jisa pergi untuk selamanya" batin Yohan. Dia memberikan tatapan datarnya pada tuan Hwang lalu langsung fokus pada tujuan utamanya

"Ahahahaha, Yohan... Yohan. Kenapa kau menatapku begitu? Hah? Kau sudah bertemu dengan putriku? Apa kau masih cinta? huh? Kuyakin tidak." ucap tuan Hwang dengan nada meledek

"KAU..." desis Yohan sambil mengepalkan tangannya yg berada di sisi  kanan.

"SUDAH! KENAPA KALIAN HARUS MEMBAHAS HAL RUMIT DISAAT ADA YG LEBIH RUMIT?! APA MASIH KURANG PUAS KEHILANGAN?!" lerai Shindong. Ya, yg melerai adalah Shindong walau dia tau kalau Yohan masih marah padanya setidaknya dia bisa melerai perselisihan selanjutnya.

HMS || Zombie ✓Where stories live. Discover now