SORROW|| AKHIR?

53 47 113
                                    

Happy Reading 🌈
"•••••••••••••••••••••••••••"

"Jadi begini, ketika ayahku menabrakku, aku sempat mengambil sebuah pisau yg dijatuhkan olehnya untuk berjaga-jaga ketika aku tak bisa meraih tali. Dan benar saja, hal itu terjadi padaku dan kuyakini hati Yohan saat itu sangat sakit. Tapi aku berusaha semaksimal mungkin agar bisa lepas dari gerombolan mahkluk itu, hum...." ucap Jukyung terjeda

"Tapi ternyata, aku tak sendiri kar---" "Lahk terus? Lo sama siapa neng?" sela Haechul antusias dan Aeri yg berada disebelahnya langsung tepuk jidat tanda sudah tak mengerti lagi dengan jalan pikir orang yg ada di sebelahnya.

"Lo kalau nyela lagi, gua tebas pala Lo pake pecahan kaca itu!" ancam Hyunjae sambil masang tatapan tajem dan menunjukkan jarinya pada salah satu kaca besar yg tak jauh dari jangkauannya.

"Ya elah, gua kan nanya." bela Haechul "dah kak, lanjutin aja" suruh Chena dan diangguki oleh Jukyung.

"Karna, ada satu orang pria yg selamat saat itu juga. Awalnya dia menyelamatkan ku, namun aku tak menyangka kalau dia ingin menjadikan aku umpan agar dia bisa melarikan diri dari sini" lanjutnya

"Gila tuh orang, gak bisa liat orang kali ya. Jangan-jangan orang yg dia temuin semuanya dijadiin Umpan?!" protes Aeri

"Mungkin, ya? Aku tidak tau. Tapi yg jelas, dia ingin menjadikan aku umpan disaat itu juga. Tapi,,, ternyata sasaran dia gagal." lanjut Jukyung lagi sambil tersenyum kecil.

"Kenapa? Apa yg gagal?" tanya Letha penasaran

"Niat buruk akan berakhir buruk bukan?" ucapnya dan diangguki oleh mereka yg ada sana saat itu juga.

"Dan itulah yg dia dapat. Dia ingin menjadikan aku umpan tapi itu berbalik padanya, ya walau awalnya virus itu terlihat tak menyebar pada tubuhnya secepat yg lain. Namun pada akhirnya, dia tumbang juga. Dan kalian tau? Dia adalah orang yg menebarkan virus masa lalu itu lagi saat ini" final Jukyung

"WHAT?!" teriak Tsuki dan Cielo bersamaan, dan saat itu juga semuanya langsung tutup kuping karna suara mereka berdua yg amat sangat nyaring.

"Itu yg di tenggorokan pita suara apa TOA masjid?" julid Nancy

"Bacot kamu kak, Kitakan cuma ngomong" ucap Cielo tak terima dan Nancy cuma angguk-angguk pasrah.

"Maksudnya gimana? Berarti cowok itu Bertahan dari 3 tahun yg lalu?! Iya?! Eh buset. Siapa yg awetin?" tanya Chica secara beruntun

"Iya, dia bertahan sejak 3 tahun lalu. Entah kenapa, tapi yg jelas penyebaran virus ditubuhnya itu sangat lamban bahkan hampir dikira kalau dia tak terinfeksi. Bukan diawetkan lebih tepatnya dia yg masuk perangkap"

"Maksudnya gimana?" tanya Jaeyon dan diangguki yg lain.

"Hmm.... ± 30 menit setelah kepergian helikopter yg  membawa pergi ibu, ayah dan Yohan. Ada peledak yg dilempar ke tempat ini, dan untungnya aku sudah berhasil melarikan diri dari sini, namun yg ku tau aku dan pria itu bertengkar tepat di depan laboratorium. Mungkin karna dia panik, jadi dia masuk ke dalam tabung kaca yg ada di dalam sana." lanjut Jukyung lagi sambil terus menghela nafas

"Lalu? Kenapa dengan wajah mu?" tanya Bloem yg sedari tadi menelisik wajah Jukyung yg tertutupi oleh rambut.

"Ouh, i-ini?" tanya Jukyung dengan terbata sambil memegang pipi kanannya yg terdapat luka goresan sedangkan Bloem, dia hanya mengangguk sebagai jawaban 'Iya'.

HMS || Zombie ✓Where stories live. Discover now