"Ms. Alice," balasnya tersenyum, "jadi kau yang akan menangani kasus ku ya?" lanjutnya

"Berdasarkan Mr. Henson, anda meminta saya untuk menangani kasus anda, dengan nama," balas ku menjawabnya, menarik kursi dan duduk di seberangnya

"Sangat profesional," ucapnya santai, "dan kaku," ia mengangguk sambil tertawa pelan

Aku memang berusaha untuk menjadi profesional, tapi tidak kaku, aku hanya terganggu dengannya dan sikapnya

"Kau datang ke sini untuk membicarakan diri mu, bukan diri ku," ucap ku menatapnya serius. Ia hanya tertawa, "jadi apa kasus mu?"

"Bagaimana kalau kita membicarakan ini sambil makan siang?" ucapnya mengganti topik, "kau sudah makan?"

"Bisa kita fokus sesaat dengan kasus mu?" ucap ku menahan kesal

"Tidak sampai aku makan," ucapnya

"Baiklah, kau silahkan makan, aku akan menunggu." ucapku dan beranjak berdiri

"Oh, kau ikut dengan ku, aku tahu kita sama-sama ingin cepat-cepat menyelesaikan kasus ini." ucapnya menahan pergelangan tangan ku. Untuk pertama kalinya, Kei benar.

Menggunakan mobilnya—karena Kei terlalu terkenal untuk berjalan kaki di trotoar—kita sama-sama menuju restoran China kecil di pojok jalan. Restoran itu pilihan ku, di sana adalah langganan makan siang ku kalau aku sedang ingin keluar dari kantor karena kasus. Tidak hanya makanannya enak, tapi juga tempatnya tidak begitu ramai, cocok untuk ku saat aku sedang pusing dengan kasus yang menyebalkan. Aku tidak membawa klien datang ke tempat ini karena terkesan tidak profesional, tapi dalam kasus ini, aku akan melupakan sedikit ketidakprofesionalan ini.

Ben sang pemilik restoran menyapa ku saat melihat ku masuk. Ia selalu yang melayani ku, sebagai tanda terima kasih aku telah membantunya mendapatkan ijinnya kembali secara cuma-cuma sejak penyelia kesehatan makanan telah salah menilai restorannya.

Aku punya meja langganan, bagian belakang restoran dengan lampu penerangan yang cukup dan meja yang cukup luas untuk kertas berkas.

"Kau biasa makan disini?" Tanya Kei setelah Ben pergi dengan pesanan makanan kita

"Ya, tidak semua—"

"Aku suka," potongnya tersenyum sambil melihat sekitar

"Sekarang bisa kita bicarakan kasus mu?" ucap ku mengganti topik

"Sabar, Ms. Alice, makanan belum datang," ucapnya lalu memberikan senyum 1 juta dolarnya

"Aku membebankan biaya per jam untuk jasa ku, dan senyum mu tidak membayar," balas ku ikut tersenyum, kecuali senyuman ku adalah senyuman sarkastik

"Kau punya masalah kau tahu itu?" ucapnya menegakan badan, "baiklah, kasus ku."

"Kasus mu." ulang ku

Kei mulai nembicarakan kasus klasik seseorang yang terkenal, ia dituduh menghamili seorang wanita yang ia akui tidak dikenalnya dan sama sekali tidak pernah bertemu—dalam kasus ini, Kei memang mengakui ia pernah bertemu dengan wanita itu dan ya ia memang tidur dengannya, tapi ia yakin ia menggunakan pelindung, juga, wanita ini terlalu mabuk untuk bahkan menyelesaikan 'urusan' yang mereka lakukan, dan ku kutip 'no where in hell I could be the fucking baby father'

"Mungkin ada yang salah dengan pelindung yang kau pakai," ucap ku menyimpulkan, "memang kenapa kalau ternyata bayi itu memang milik mu? Kau memiliki uang, apa salahnya mengurus satu bayi?"

"Kau tidak mengerti ya?" ucapnya frustasi.

Okay, mungkin ini kasus yang berbeda, bagaimana kalau ternyata ia memang bukan ayah bayi itu, tapi kenapa? Ia memiliki banyak uang, apa salahnya menanggung biaya 1 bayi?

"Kenapa kau harus bersusah-susah menyewa pengacara?" ucap ku masih mencecarnya

"Dengar, aku hanya ingin kau meminta ke pengacara wanita sialan itu untuk tes kecocokan atau apalah namanya"

"Pertama, tes itu bernama paternity test, dan kedua, sebelum aku melakukan itu, aku harus menerima kasus mu, yang ku putuskan untuk tidak menerimanya," simpul ku, "kau mungkin memang ayahnya, terima sajalah," tambah ku lalu berdiri dari kursi ku dan pergi

Campuran antara wanita berhigh heels dan pemain NFL itu tidak cocok, karena wanita dengan heels cenderung berlari sedikit lambat, sementara pemain NFL, mereka dilatih untuk cepat tanggap dan berlari. Jadi kau sudah tahu kan bagaimana hasilnya? Ia menangkap ku, dan tidak hanya itu saja, ia juga mengunci ku di antara tubuhnya yang seperti batu dan dinding luar bangunan yang memang batu.

"Kau tidak akan pergi kemana-mana sampai kau terima kasus ku, Ali!" ucapnya, "hell, aku akan membayar berapapun yang kau tagihkan, tanpa pertanyaan sedikit pun!" Tawarnya cepat, "kau boleh membebani ku dengan biaya tambahan karena sikap ku dan segala macam hal yang membuat mu kesal," ia menghela nafas lelah, "tolong lah, aku hanya ingin hal ini cepat berakhir dan kembali mendapatkan kehidupan ku."

"Wow, kau benar-benar putus asa, ya?" ia hanya menatapku, tapi tidak berpindah seperti yang ku harapkan "mengapa kau begitu yakin kalau wanita itu tidak mengandung keturunan mu?"

"Karena aku tidak bodoh, ini hanya perhitungan simple matematika," ucapnya. Oh, akhirnya ia memundurkan tubuhnya. Aku tidak pernah mengijinkan siapapun kecuali keluarga ku untuk berada sedekat itu dengan ku, hal itu membuat ku sangat tidak nyaman, dan tidak berbeda saat Kei melakukannya, "ia mengaku telah hamil 4 bulan, sementara kita melakukannya 7 bulan yang lalu," ucapnya lalu sekali lagi memundurkan badannya, "karena itu aku tahu itu bukan bayi ku, itu mustahil."

"Tidak juga," sergah ku santai

"Tidak kah kau belajar biologi?" tanyanya kesal

"Tidak, aku belajar sosial," balasku santai

"Fuck!" Umpatnya menggerutu, "tidak bisakah kau menerima kasus ku dan selesai sudah?" ucapnya terlihat benar-benar menahan amarah

"Okay, santai saja, aku akan ambil kasus mu," ucap ku mendengus, "no need to get you panties in a twist, Mr. Ryker!" Lanjut ku menyindir

"Bagus," ucapnya singkat "mari ku antar kau kembali ke kantor untuk melakukan apa yang harus kau lakukan."

"Tidakkah kau ingin tahu berapa biayanya?" tanya ku bingung

"Bukan kah sudah kukatakan aku akan membayar berapapun?" ucapnya menantang

"Ada berkas yang harus kau tanda tangani," ucapku memberitahunya

"Aku akan datang lagi besok, sekarang ada yang harus ku lakukan," ucapnya menunggu

"Oh, aku bisa kembali sendiri," ucap ku saat mengerti ia menunggu ku untuk jalan ke mobilnya

"Akan hujan," ucapnya singkat

"Hanya air," balasku

"Jangan menbantah," ucapnya lagi

"Kau tak ada hak untuk mengatur ku!" balas ku ketus

"Tidak ada gunanya menyewa mu kalau kau sakit, Ms. Alice," ucapnya dengan nada santai tapi menusuk

"Karena itu, sebaiknya aku pergi sekarang," ucap ku sambil melihat jam tangan ku, "jam berapa kau akan datang besok?" tepat saat itu, rintik hujan pertama jatuh di kepalaku

"Wanita keras kepala!" gumamnya dan tanah bergerak menjauhi ku, dalam kata lain, Kei mengangkat ku dari tanah dan membawa ku ke mobilnya

"Ini jelas akan ku masukan dalam file pelecehan!" ucap ku meronta dari tangannya

"Masukan saja, aku tidak perduli." ucapnya setelah menaruh ku dalam mobilnya

"Bagaimana kalau itu memang anak mu?" Balas ku dalam mobil lebih ke penasaran daripada professional, "kadang pembuahan bisa tertunda."

"Aku tidak ingin memiliki seorang anak, Ms. Alice." balasnya datar

Setelah ia meninggalkan ku di lobby, aku akhirnya terbebas dari seorang Kei Ryker, setidaknya untuk 20 jam kedepan. Lalu sekarang aku jadi berpikir, kalau aku mengambil kasus Kei, apa kabar dengan kasus merger dan akuisisi yang sedang ku kerjakan ini? Apa kasusnya akan diserahkan kepada orang lain? Tapi aku sudah bekerja keras untuk itu, enak sekali untuk yang mendapat kasus alihan ku sudah tinggal jalan saja tidak ada usaha apa-apa. Aku harus bicara pada Mr. Henson dan meminta kejelasan padanya. Itu harus.

Love Me Not.Kde žijí příběhy. Začni objevovat