Part 32 - Let's Dating

1.3K 95 14
                                    

Victory High School, Jakarta Selatan, Indonesia 🇮🇩

           Udara pagi yang terasa sangat dingin masuk ke pori-pori kulitnya, membuat Lucya mengeratkan jas seragamnya dan bersidekap, meskipun begitu kedua kaki jenjangnya tetap merasa kedinginan, ia seharusnya membawa jaket agar bisa menutupi kedua kakinya sekarang yang ia dempetkan dengan erat atau mungkin dia seharusnya tidak datang sepagi ini.

Lucya memang tidak berniat masuk ke kelas karena ruang kelasnya belum ada satu murid pun dan bahkan lampunya belum menyala. Dia sedang tidak memiliki nyali sekarang, jadi disinilah dia, melamun di bangku taman sendirian, masih memikirkan tentang hal kemarin.

Seorang lelaki yang terlihat baru saja datang dengan ponsel di tangannya, menyadari keberadaan Lucya yang duduk sendirian— memunggunginya. Axelle memasukan ponselnya tersebut, tadinya ia berniat untuk menelpon Lucya, menanyakan jam berapa ia ke sekolah tapi ternyata gadis itu sudah duluan di sekolah.

"Pagi banget datangnya, janjian sama satpam sekolah kamu?"

"Astaga, ngagetin aja, kirain siapa," Lucya memegang dadanya sebentar. Axelle melangkah dan duduk di sebelah gadis itu dengan satu kakinya yang di pangku dan tangan kirinya yang ia letakan di atas sandaran kursi taman tersebut.

"Memang ngiranya siapa?"

"Robin," Jawab Lucya jahil sembari melirikan matanya untuk melihat reaksi Axelle yang sekarang sudah tidak mengenakan.

"Heh,"

Lucya menoleh dengan kedua alis terangkat, "What?"

"Kalian itu pernah dekat berapa lama, hah? Kamu pernah suka sama dia?"

"Wait... how do you know? I've never tell you about me and him," Kening Lucya mengerut menatap Axelle yang hanya mengedikkan kedua bahunya acuh, "Sarah, Hope, which one?"

"Kenapa jadi nanya balik? Jawab dulu pertanyaan yang tadi," Tuntut Axelle.

"Pernah suka atau enggak sama dia, bukan urusan kamu juga," Sinis Lucya lalu menatap lurus.

"Let's dating then."

Lucya yang mendengar tiga kata itu dengan jelas masuk ke telinganya, melotot lalu menolehkan kepalanya kepada Axelle yang menatapnya dengan minat. Dia tidak salah dengar kan?

"What?"

Axelle mengangguk dan memajukan wajahnya kedepan wajah gadis itu, menyisahkan beberapa meter, "Ayo pacaran, jadi aku bisa punya alasan buat cemburu dan urusan-urusan kamu, jadi urusan aku juga."

Lucya yang hanya terdiam dengan menahan sesuatu dalam dirinya yang ingin keluar pun, berdehem pelan, menahan ekspresi tenang nya jangan sampai ia salting, merona, atau menjerit kegirangan di depan lelaki itu.

"Kenapa?"

"Maksudnya?"

"Iya, kenapa ngajak pacaran? Kan kita udah di jodohin juga."

"Iya, berdasarkan keluarga kita. Tapi ini, berdasarkan perasaan aku ke kamu dan keinginan aku. Aku suka kamu, aku peduli sama kamu, aku nyaman sama kamu, bukan dikarenakan kita teman dan bukan karena kamu perempuan yang dikenalin ortu aku ke aku, tapi karena kamu cewek yang nabrak aku di pesta ulang tahun ketua Megantara waktu itu."

Dostali jste se na konec publikovaných kapitol.

⏰ Poslední aktualizace: Jul 27, 2022 ⏰

Přidej si tento příběh do své knihovny, abys byl/a informován/a o nových kapitolách!

AXELIONKde žijí příběhy. Začni objevovat