Chapter 17

38 5 0
                                    

Min Hyuk datang ke restoran Chae Rin dengan membawa sebuah buket bunga mawar merah besar. Saking besarnya buket itu membuat tubuhnya tidak terlihat.

Da In yang baru akan menutup warung tampak tertarik dengan bunga itu. Dia tidak tahu ada Min Hyuk dibalik buket besar itu.

"Pak, Apakah bunga itu untukku?" Tanya Da In pada Min Hyuk. Dia mengira Min Hyuk adalah kurir dari toko bunga.

"Chae Rin mana?"

Melihat wajah Min Hyuk menyembul dari balik tumpukkan bunga, Da In langsung melengos. "Saya tidak tahu." Jawab Da In singkat dengan tatapan tidak suka.

Min Hyuk mengambil ponsel dan mulai menelepon Chae Rin.

"Jadi selama di Gangwon anda dan Chae Rin benar-benar berkencan?"

Min Hyuk tersenyum tipis. "Tanyakan saja pada sahabatmu." Jawab Min Hyuk kemudian kembali fokus pada teleponnya.

"Aku sudah di restoran. Kamu dimana?" Tanya Min Hyuk begitu telepon tersambung.

"Aku sedang di swalayan. Membeli beberapa bahan. Tunggu sebentar ya..."

"Oke. Hati-ha..."

Tiba-tiba terdengar suara gaduh dari ujung telepon sana dan tak lama terdengar suara ponsel Chae Rin jatuh, "Yak, lepaskan aku, kalian siapa..." Suara panik Chae Rin terdengar dari jauh, kemudian hilang.

"Halloo Chae Rin-ah! Yak! SHIN CHAE RIN?! HALLOO!!! APA TERJADI SESUATU??? HALLOOO!!!" Panik Min Hyuk memanggil-manggil nama Chae Rin.

Da In yang mendengar Min Hyuk tampak panik kemudian mendekat, "Chae Rin kenapa?"

Min Hyuk terus memanggil-manggil nama Chae Rin sayangnya kemudian sambungan itu ditutup oleh seseorang di ujung sana.

"Yak! Kim Min Hyuk apa yang terjadi pada Chae Rin!?"

Min Hyuk kembali menghubungi Chae Rin, tapi sayangnya kini ponsel Chae Rin tidak aktif dan tidak bisa dihubungi.

Min Hyuk meletakkan buket bunganya, "Di swalayan mana Chae Rin berbelanja?!"

"Sim Dong Mart! Apa terjadi sesuatu?!"

Tanpa menjawab pertanyaan Da In, Min Hyuk langsung keluar dan meraih mobilnya, menyisakan Da In yang masih terkejut dan penuh tanda tanya.

***

Min Hyuk sampai di Sim Dong Mart sesuai petunjuk smart navigation dari fitur mobilnya. Sayangnya sudah tidak ada apapun yang tersisa ditempat itu. Segera Min Hyuk masuk ke swalayan minta ditunjukan camera CCTV yang mungkin tersedia di luar. Sayangnya ternyata camera CCTV di luar sedang rusak, sehingga tidak bisa merekam kejadian.

Lesu Min Hyuk kembali ke mobilnya, pikirannya buntu. Apakah yang sedang terjadi pada Chae Rin. Min Hyuk kembali mencoba menghubungi nomor Chae Rin, lagi-lagi nomor itu tidak aktif.

Chae Rin di mana kamu sekarang??? Kumohon kamu harus baik-baik saja.

Seketika rasa takut mendera perasaan Min Hyuk, khawatir kejadian Mi Soo akan terulang lagi. Dia tidak sanggup jika harus kehilangan lagi.

'Trringgg... Trriiinggg', ponsel Min Hyuk berbunyi, ada yang melakukan panggilan untuknya, di layar ponsel Min Hyuk tercetak nama 'Ibu'.

"Bu, aku sedang sibuk. Akan akan menghubungimu lagi nanti."

"Apa kamu tidak kebingungan mencari dimana Chae Rin?"

Nama Chae Rin disebut Min Hyuk jadi mawas. Entah mengapa sebuah pikiran liar terlintas di kepala pemuda itu.

"Jadi ibu pelakunya?"

"Pulanglah dulu, ada yang perlu dibicarakan. Aku menunggumu di rumah." Nyonya Han menutup teleponnya.

Min Hyuk segera melemparkan ponselnya ke jok mobilnya kemudian memacu mobilnya kencang menuju rumah orangtuanya.

***

Min Hyuk memarkir mobilnya dihalaman rumah orangtuanya yang luas, rupanya Ajudan Lee sudah menantinya di depan pintu rumahnya yang megah. "Selamat Datang Daepyonim,  Nyonya Han sudah menunggu anda." Sapa Ajudan Lee.

"Bawa aku menemui ibuku."

"Baik Daepyonim."

***

Min Hyuk kini sudah duduk di sofa ruang kerja ibunya. Dihadapannya Min Hyuk, ada Nyonya Han yang tengah menikmati teh favoritnya.

"Bu, sudah kukatakan berkali-kali untuk tidak mengganggu Shin Chae Rin. Mengapa ibu membawanya? Dimana Chae Rin sekarang?"

"Sebegitu berharganya kah gadis itu sampai kamu menuduh ibumu seperti ini?"

Min Hyuk menghela nafas kasar, "Chae Rin bukan orang penting membuatnya harus diculik seperti ini, dia juga bukan orang kaya yang bisa diperas uangnya. Hanya ibu yang punya kepentingan untuk memanfaatkannya. Ibu mau membuat perundingan denganku kan?"

"Sudah kukatakan berkali-kali ibu tidak akan menyetujui hubungan kalian!"

"Bu, apakah ibu sadar, yang ibu lakukan sekarang sudah masuk ke tindakan kriminal."

Nyonya Han tertawa mendengar ucapan anaknya, "Memangnya kamu punya bukti aku telah menculiknya? Tidak kan?"

"Ada dan tidak adanya bukti tetap saja ibu sudah melakukan sebuah kejahatan."

"Baiklah, terserah padamu saja. Jika kamu ingin Chae Rin bebas, selesaikan hubunganmu dengannya dan berkencanlah dengan Lim Eun Bi, putri Pak Lim, teman ayahmu kuliah dulu."

"Hah? Apa ibu sadar kebodohan yang telah ibu lakukan?!"

Nyonya Han bergeming. "Tentu saja. Aku akan melakukan apapun agar kamu sadar kamu sedang dimanfaatkan."

"Aku sudah sangat dewasa untuk tahu keputusanku. Aku tidak akan menikah dan berkencan dengan Eun Bi. Jika ibu tidak melepaskan Chae Rin. Ibu punya masalah hukum sekarang! Aku tidak akan memaafkan  jika ibu menyakitinya. Aku undur diri." Min Hyuk berdiri dari sofanya dan berlalu meninggalkan Nyonya Han di ruang kerjanya.

***

"Il Jeong, Chae Rin diculik ibuku. Segera laporkan polisi jika sampai 2x24 jam beliau tidak melepaskan Chae Rin. Selain itu tolong cari informasi tentang Lim Eun Bi. Aku akan bicara dengan ayahku." Min Hyuk menghubungi Il Jeong melalui sambungan telepon sembari meminggalkan kediaman orangtuanya.

"Baik pak."

TBC

Queen of Stupid Drama ~The EndWhere stories live. Discover now