Chapter 13

47 9 0
                                    

19.00 KST pesan dari Kang Dong Min 
Maaf, Sepertinya aku agak sedikit terlambat.

19.00 KST Panggilan tak terjawab dari Da In
19.00 KST Panggilan tak terjawab dari Da In
19.00 KST Panggilan tak terjawab dari Da In
19.01 KST Panggilan tak terjawab dari Da In
19.01 KST Panggilan tak terjawab dari Da In

19.02 KST Pesan dari dari Da In
Ya! kamu dimana? sebentar lagi Pak Kang sampai, aku harus bilang apa?

19.24 KST Panggilan tak terjawab dari Da In
19.24 KST Panggilan tak terjawab dari Da In

19.31 KST pesan dari Kang Dong Min
Aku sudah di depan.

19.32 KST  Panggilan tidak terjawab dari Kang Dong Min
19.32 KST Panggilan tidak terjawab dari Kang Dong Min
19.33 KST Panggilan tak terjawab dari Da In
19.35 KST Panggilan tak terjawab dari Da In

19.40 KST Pesan dari dari Da In
Kamu ini benar-benar! Segera hubungi aku begitu ponselmu hidup!

21.00 KST pesan dari Kang Dong Min
Nomermu tidak bisa dihubungi, aku sudah bertemu dengan Nona Min Da In, dia menyampaikan kalau kamu tiba-tiba ada urusan mendadak. Mengapa tidak memberi kabar? Apakah semua baik-baik saja? segera kabari aku begitu kamu kembali ya.

22.14 KST Pesan dari Da In
Kamu kemana saja??? Mengapa belum kembali?!! Awas saja aku pasti akan membunuhmu!

23.00 KST Pesan dari Da In
Kata Asisten Pak Kim, Dia membawamu ke Gangwon?  Benarkah???

Chae Rin yang membaca rentetan pesan singkat dari Da In dan Dong Min jadi merasa tidak nyaman. Ponselnya yang mati karena kehabisan baterai kemarin baru bisa dicharge sekarang setelah sehari kemudian. Chae Rin segera menghubungi Da In.

"Kamu kemana saja, Hah?!! bisa-bisanya baru menghubungiku sekarang. Kamu tahu, aku nyaris memanggil polisi!" Teriak Da In keras begitu telepon tersambung. 

Chae Rin menjauhkan ponselnya dari gendang telinganya, "Maaf, semua berlalu begitu cepat dan membingungkan. Aku baru sempat membuka handphoneku."

"Ya! Apa yang kalian lakukan disana?! Bagaimana ini dengan Pak Kang???" Da In masih saja berteriak dari ujung telepon sana.

"Arghhh... Aku tidak tahu lagi. Orangtuaku menahan ku dan Pak Kim disini."

"Hah!?" Da In mencoba mencerna ucapan Chae Rin, "Maksudmu dia melamarmu disana?!? Dasar orang sinting!"

"Da In pelankan suaramu!"

"Sudah kubilang jangan ikuti dia, mengapa kamu mengikutinya hah?! Sekarang malah jadi pelik seperti ini."

"Ah, tidak tahulah. Aku pusing. Dia mengatakan hal yang penting, jadi kupikir aku harus mengikutinya."

"Ya! Apakah itu artinya hatimu sudah condong kepadanya? Chae Rin, wake-up... Dia tidak benar-benar menyukaimu. Kamu hanya dipermainkan!"

"Sudah ya, aku tutup teleponnya. Setelah ini aku akan menelepon Pak Kang."

"Yak! Shin Chae Rin kamu jangan terhan..." Chae Rin menutup sambungan telepon dengan Da In.

Benarkah hatiku sudah condong?

Chae Rin melongok keluar kamarnya melalui jendela. Diluar sana, di ladang Min Hyuk tengah asyik memanen sayuran yang masih tersisa di musim dingin ini bersama Jong Suk dan Mirae adik-adiknya. Sesekali mereka tampak bercanda dengan akrab. Melihat pemandangan itu, tanpa sadar Chae Rin tersenyum melihatnya.

"Chae Rin, jika kamu sudah selesai menghubungi Da In. Ayo lekas bantu ibu menyiapkan makanan. Min Hyuk mengajak untuk barbeque party. Dia membeli banyak daging, soju dan cemilan saat di swalayan. Kamu jangan mengurung di kamar saja!" Suara Ibu mengejutkan Chae Rin.

"Ya ibu, masih ada yang perlu kuhubungi, aku akan turun jika sudah selesai."

Kini Chae Rin mencari nomor Dong Min, tapi gadis itu juga tidak lekas menekan tombol telepon. Bagaimanapun dia juga perlu mencari alasan mengapa tiba-tiba menghilang dari kencan yang dijanjikan.

"Selamat siang Pak Kang."

"Chae Rin? Ah, syukurlah kamu baik-baik saja. Kudengar kamu tiba-tiba pulang ke Gangwon. Apakah ada sesuatu yang terjadi."

Ah, rupanya Da In sudah menceritakannya.

"Iya, maaf aku pergi tiba-tiba tanpa kabar. Saat ini aku masih di Gangwon. Belum bisa kembali ke Seoul."

"Apa yang terjadi?"

"Tidak ada apa-apa. Pak Kang, mohon maaf, sepertinya saya tidak bisa melanjutkan kencan kita..."

"Mengapa tiba-tiba... "

Chae Rin terdiam, akan sangat brengsek jika dia terikat hubungan dengan 2 orang laki-laki secara bersamaan. Chae Rin berfikir harus menuntaskan satu demi satu.

"Maaf..." Ucap Chae Rin lirih.

Terdengar tarikan nafas kekecewaan diujung telepon sana, "Aku hanya pelarianmu ya? Hahaha..." Tawa penuh frustasi terdengar dari lisan Dong Min.

"Hahaha...  Bahkan gadis penjual seafood-pun mempermainkanku. Dasar brengsek!!!" Teleponpun ditutup.

Chae Rin syok, dia sama sekali tidak bermaksud untuk mempermainkan Dong Min. Baru kali ini dia dibentak kasar seperti ini.

***

"Wajahmu kenapa?" Min Hyuk yang menyadari Chae Rin lebih pendiam dari biasanya segera mendekat.

Chae Rin mendengus, kalau bukan karena arogansi Min Hyuk tidak mungkin jadi seperti ini. "Bukan urusanmu!"

Min Hyuk tersenyum sinis, "Oh, masih ngambek."

"Nak Min Hyuk, abaikan saja dia, Chae Rin tidak akan lama ngambeknya. Ini silahkan dicicipi." Ayah menyerahkan tusukan daging yang sudah matang pada Min Hyuk.

"Terimakasih abonim,"

Mirae meniup-niupkan aroma daging matang yang wangi di depan hidung Chae Rin, "Kalau bukan karena Kak Min Hyuk tidak mungkin kita bisa makan enak malam ini."

"Dia juga membantuku menyelesaikan soal matematika yang sulit." Jong Suk menimpali. "Ayah, ternyata dulu Kak Min Hyuk pernah juara olimpiade matematika. Kak Min Hyuk harus sering-sering kemari untuk mengajariku ya!"

Min Hyuk mengangkat jarinya sambil menunjukan tanda 'OK'. Chae Rin semakin muak. "Terserah kalian sajalah."
Diapun beranjak dari tempat itu dan pergi menjauh.

TBC



  

Queen of Stupid Drama ~The EndWhere stories live. Discover now