10 menit kemudian Yoshi sampai di toko kue yang biasa dia kunjungi, dari kejauhan ia bisa melihat June yang sibuk menanyai satu persatu orang sembari menunjukan layar ponselnya.

"KOO JUNE !"

Mendengar suara teriqlan Yoshi membuat June dengan cepat berlari dan menghampiri majikannya.

Bugh

"Bagaimana bisa dia menghilang sialan"

"M—maaf tuan, tadi saya izin pergi ke kamar mandi dan setelah saya kembali tuan muda sudah tidak ada di tempatnya"

Bruk

"Berani dia mendapat lecet bahkan seujung jaripun, nyawamu menjadi taruhannya" ancam Yoshi lalu pergi meninggalkan June yang jatuh terduduk di trotoar depan toko.

...

Damn !

Ini sudah malam, dan orang yang dia cari belum ia temukan sampai sekarang

"KIM JUNGHWAN" teriak Yoshi sembari memindai ke berbagai arah

Sial, dia akan benar-benar membunuh June jika sampai dia tidak menemukan Junghwan

Tapi...

Langkah Yoshi seketika terhenti saat matanya tak sengaja menatap ke satu arah...

"Shit !"

Kakinya ia bawa berlari dengan cepat dan berhenti tepat di depan kedai makan

"Kim Junghwan !"

Yang di panggil lantas menoleh dan setelahnya senyumnya mengembang lebar "APPAAA~" pekiknya lalu berlari untuk memeluk Yoshi.

Pria itu membalas pelukan bocah laki-laki yang memeluknya dengan erat. "Junghwan, kau membuat appa khawatir" bisik Yoshi

"M—maaf appa"

Setelah beberapa saat berpelukan, mata Yoshi kembali menajam dan menatap seseorang yang sejak tadi berdiri kaku di tempatnya. Ia tegakkan kembali tubuhnya yang sebelumnya berjongkok lalu kemudian ia berjalan maju dan berhenti tepat di depan orang itu

"Akh"

"Apa kau memang se-ambisius itu padaku ?" ujar Yoshi sembari mencengkram kuat salah satu lengan orang yang ada di depannya

"A—apa maksud..."

"Berhenti berpura-pura Karina..." geram Yoshi "...dan kau cukup berani dalam berbuat hingga melibatkan anakku dalam rencana busukmu itu"

Sontak kedua bola mata Karina melebar sempurna.

Apa katanya tadi ?

Anak ?

"Mau berpura-pura kalau kau tidak tau Kim Junghwan adalah anakku ?"

Dengan ribut Karina menggelengkan kepalanya.

Hei, mana tau dia kalau anak yang tadi ia temukan menangis di trotoar seorang diri adalah anak dari si banjingan tampan ini.

"Perlu ku peringatkan kau nona..." ujar Yoshi lalu mendekatkan wajahnya tepat di samping telinga Karina "...kau terlalu rendahan untukku"




Cup



"Brengsek !"


Plak


"APPA !"

Karina tidak perduli kalau tindakannya barusan akan di lihat bocah kecil yang beberapa saat lalu ia tolong.

Dia terlampau marah dengan si bajingan tampan yang lagi-lagi melecehkannya seenak hati. Jika beberapa hari lalu pria itu mencium bibirnya, maka sekarang lehernya yang giliran menjadi korban.

"Kau, berani-beraninya melecehkanku" geram Karina sembari menunjuk Yoshi tepat di depan wajahnya

Yoshi hanya tersenyum miring lalu kemudian terkekeh "kata 'melecehkan'  sama sekali tidak cocok untukmu, aku sudah sering bertemu dengan gadis-gadis sepertimu

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Yoshi hanya tersenyum miring lalu kemudian terkekeh "kata 'melecehkan'  sama sekali tidak cocok untukmu, aku sudah sering bertemu dengan gadis-gadis sepertimu.. Kalian hanya selalu suka mencari perhatian agar aku tertarik dan berakhir uangku yang mengalir ke rekening ka...."



PLAK


"APPAAA !"

Kedua orang dewasa itu tidak ada yang sedikitpun menoleh ke arah Junghwan yang sudah menangis, anak itu takut karena ayahnya lagi-lagi di tampar oleh noona cantik yang tadi menolongnya

"Jangan samakan aku dengan mereka Yoshinori, sedikitpun aku sama sekali tidak memiliki ketertarikan untuk mengeruk harta kekayaanmu. Aku memang miskin, tapi aku punya harga diri..." ujar Karina dengan geram. Ia berbalik untuk pergi meninggalkan Yoshi, namun sebelum ia melangkah Karina kembali menoleh "...anakmu menangis sendirian di trotoar dan terus memanggil ayahnya. Hari ini dia ulang tahun dan kau sama sekali tidak memberinya ucapan dan hadiah. Sempatkan raga bangsatmu itu untuk menyenangkan nya" sambungnya lalu kemudian benar-benar pergi meninggalkan tempatnya.

Yoshi terdiam..

Otaknya mencerna poin terakhir yang baru saja wanita itu katakan..

Ow shit !

Dengan cepat Yoshi berbalik dan berjongkok tepat di depan Junghwan yang masih menangis hingga hidung dan pipinya memerah

"Junghwan-a, maaf. Appa melupakannya" ujar Yoshi dengan lembut seraya mengusap rambut lebat Junghwan

"Hiks hiks, appa pulangnya lama sekali.. Hiks, Junghwan mau pergi ke taman bermain bersama appa, hiks"

 Hiks, Junghwan mau pergi ke taman bermain bersama appa, hiks"

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Demi Tuhan, dia benar-benar lupa

Ini semua karena bertumpuk-tumpuk berkas sialan yang menguras seluruh isi otaknya

"Maaf, maafkan appa Junghwan-a" ujar Yoshi lagi sembari memeluk lembut anak semata wayangnya.

"Hiks, tadi Junghwan beli donat terus Junghwan lihat kucing lucu lewat jadi Junghwan kejar.. Hiks hiks, terus Junghwan lupa jalan kembali jadi Junghwan menangis di situ.." ujar Junghwan seraya menunjuk ke salah satu tempat yang ada di dekat mereka "...hiks, terus.. Terus noona tadi datang dan memeluk Junghwan, waktu Junghwan bilang kalau hari ini Junghwan ulang tahun dan appa tidak pulang-pulang, noona tadi lalu mengajak Junghwan untuk makan sup rumput laut dan menyanyikan lagu ulang tahun untuk Junghwan.. Hiks hiks"







Shit !





To be continue...

Arrogant CEO (Yoshinori Treasure 💙 Karina aespa)  [END]Where stories live. Discover now