11. Rumah

33 11 0
                                    

"Bunda!!" ujarnya antusias sembari memeluk Rana dari belakang. Hari ini Agatha datang berkunjung ke rumah orangtuanya setelah hampir dua minggu dia menikah. Terakhir kali bertemu orangtuanya itu saat makan malam keluarga, Agatha tidak dapat berbincang banyak saat itu.

"Loh kok kamu disini?" tanya Rana. Agatha mencurutkan bibirnya, bukan sambutan hangat yang di dapat malah pertanyaan yang seakan-akan menyuruh untuk dia keluar.

"Tega! Teganya Ibunda memperlakukan saya seperti ini, pertanyaan Ibunda tadi terdengar seperti kalo aku nggak boleh kesini lagi." katanya dramatis, sekalian lah latihan untuk bermain film bareng aktor favoritnya.

Rana memutar bola matanya, "kamu sudah besar tha, sudah punya suami kelakuan kok nggak pernah berubah."

"Bun aku baru pulang loh ini, udah ngajak berantem aja." dia menghembuskan nafas kesal lalu pergi meninggalkan Rana di dapur sendiri.

Melangkahkan kakinya menuju tangga dia ingin mencari Ali. Dia kamar orangtuanya, tidak ada. Lalu melangkah lagi keruangan tamu biasanya di jam segini Ali sedang menonton sambil membaca koran tidak lupa juga secangkir kopi, ternyata tidak ada. Apa ayahnya belum pulang kerja ya?

Dia berbalik menuju dapur menghampiri Rana yang sibuk dengan masakannya, "Bun, Ayah dimana?"

Rana melirik Agatha sekilas, kembali lagi ke aktivitasnya memotong bawang. "Bunda nggak bawa-bawa ayah tuh." jawabannya acuh.

"Aku serius loh bun."

"Emang Bunda lagi bercanda? Ya mana bunda tau lah, dari tadi bunda nggak lihat ayah sama sekali tuh."

Melipat kedua tangannya di atas meja merebahkan kepalanya di atas tumpukan tangan, bosan. Biasanya di jam-jam segini Agatha sedang bercanda dengan Ali dan Rana yang sibuk memasak untuk makan malam, padahal baru satu minggu lebih dia meninggalkan rumah tapi rasa rindu slalu hadir.

Akhirnya dia bangkit dari posisi duduknya, "Bun mau aku bantuin nggak?" sebenarnya dia tidak mau melakukan itu, tapi demi mengusir rasa bosan nggak apa-apa lah bantuin orang tua nggak dapet dosa ini.

Rana menatap Agatha horor. merinding dia tuh, biasanya kalo di suruh Agatha slalu menolak dengan beragam alasan yang slalu membuat Rana pusing. Lah ini? Nggak ada angin nggak ada hujan tiba-tiba menawarkan diri untuk membantu, pasti ada udang di balik batu. Harus Rana selidiki. "Tumben biasanya kalo di suruh slalu nggak mau alasannya inilah itulah."

"Aku bosen, jadi aku mau bantu Bunda." kata Agatha kekeuh dia tidak membalas cibiran Rana.

Rana memberhentikan aktivitasnya sejenak, menghampiri Agatha yang cuma beberapa langkah dari jaraknya. Dia meletakkan punggung tangannya pada kening Agatha, "owalah pantes, kamu panas tha jadi gilanya kumat."

"Aku serius mau bantu loh bun." ujarnya melipat kedua tangannya di dada, menaikan dagunya tinggi-tinggi, menatap Rana sengit.

"Udah lah tha kamu ngelakuin hal yang lain aja, bunda mau masak kalo kamu ikutan bukan bantu yang ada malah ngerepotin." Rana berbalik menghiraukan Agatha yang menatapnya sengit.

"Oke! Dengan senang hati. Padahal aku tadi nawarin bantuan cuma pencitraan aja." terkekeh geli lalu pergi meninggalkan area dapur.

" terkekeh geli lalu pergi meninggalkan area dapur

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.


Rana adalah mamaku dan Agatha adalah aku :v

Backstreet: (Scandal, Fame & Husband)Where stories live. Discover now