#27

40.1K 5.9K 36
                                    

Pagi ini Eri sarapan dan melakukan apa apa sendirian ah ralat ditemani pelayan,sedari ia bangun papanya sudah tidak ada bahkan kakak kakaknya kata pelayan papanya sibuk berkerja kakaknya?kelas lagi hah..

Eri bermain bersama 2 pelayan kembar tak lain pelayan yang merawat Eri sedari awal eri datang.

Setelah bermain Eri pergi tanpa kawalan siapapun toh ini didalam rumah lagi pula penjagaannya err sangat amat ketat.

Eri berlarian dengan senang.

YESS BEBAS HAHAHA UNTUNG PAPA KERJA

Batin Eri,memang jika Lucas melihat Eri berlarian kemungkinan besar Eri akan terus menerus diteriaki.

"Jangan berlari"

"Awas jatuh"

"Kau bisa mati jika terus berlari bocah-

Bla bla Bla,eri akui ia senang namun agak mengesalkan -_-.

Eri berjalan lorong ke lorong melewati puluhan ruangan,ia berhenti disebuah ruangannya yang terbuka menunjukan televisi.

Lumayan besar sepertinya ruangan pelayan.

Eri masuk karena melihat berita di tv.

berita yang berisi pembunuhan Selania Loizey,mantan mama nya.

Eri syok didepan tv merasa tidak percaya ia mendekat ke tv.

"Dunia berduka dengan berita duka dari keluarga kolongmerat,salah satu anggotanya Selania loizey ditemukan terbunuh beberapa hari yang lalu bahkan belum diketahui pembunuhnya ataupun motifnya,bahkan keluarga loizey bangkrut dalam satu malam,badan beliau ditemukan h--"

Eri tidak mendengar kelanjutannya namun Eri berlari keluar ruangan ia berlari melewati lorong lorong dan menuju ruang kerja papanya.

Dan tidak ada.

Akhirnya dengan langkah gontai Eri berjalan menuju taman bunga.

Taman dimana ia tersesat namun sekarang tidak lagi, mungkin.

Eri duduk ditengah tengah taman labirin bunga itu tepat didepan bunga mawar yang tinggi besar dan banyak bahkan wangi semerbak.

Eri duduk tanpa alas ia menenggelamkan wajahnya dibalik tangannya yang memeluk lutut.

Ia menangis.

Meskipun sela menyiksanya ia tidak menyangka sela akan mati seperti itu ia menyayangi sela seperti bunda nya dikehidupan sebelumnya meski keduanya sama sama menyiksanya.

Sewaktu bayi sela sempat memberikannya tatapan hangat tatapan yang Eri cintai dan Eri suka pertamakali yang memberikannya kasih sayang meski hanya lewat tatapan sekali adalah,Sela.

Eri menangis sesenggukan.

Eri bodoh

Eri menangis tanpa menyadari kedatangan Davian.

Davian terkejut melihat bocah kecil yang tidak pernah menangis itu menangis.

Davian perduli? sepertinya tidak.

Davian membencinya ibu anak itu karena membunuh ibunya.

Namun..

Davian mendekat kearah Eri yang duduk dengan posisi angkuh dan melipat tangan davian menendang eri pelan.

"Hey bocah kenapa menangis?nanti aku akan dituduh ayah macam macam."

Ujar davian sombong.

Eri masih menangis, Davian berjongkok dan menggendong eri.

Eri menangis, tangan yang menutupi wajahnya beralih bersandar lemas.

Eri sepertinya masih lemah.

Davian menggendong membawa Eri menjauh dari taman.

Eri terlihat lemas dan emm.

"Hei bocah?"

"Heii!!"

Sentak Davian namun Eri tetap menangis.

Davian berbicara.

"HEI KAU KENAPA SIH?!"

Bentak davian Eri terlihat berjingkat kaget kemudian menangis lagi,membuat Davian sadar.

"M-maaf.."

Lirih Davian pelan sangat pelan, Davian 11/12 dengan ayah dan saudaranya jarang meminta maaf dan gengsi yang kelewatan besar.

Ntah kenapa kali ini ia malah meminta maaf.

"Kau kenapa?"

Tanya Davian pelan sembari berjalan ntah kemana namun memasuki rumah.

"Eung eung"

Eri bersuara sedikit, Davian tidak mengetahui apa apa ia hanya tau eri tidak bisa berbicara.

"Hah?"

Tanya davian tidak mengerti.

Davian membawa Eri masuk ke kamar yang Eri tepati.

Ia mendudukkan Eri di kasurnya dan davian duduk menggunakan kursi yang ia tarik dari depan meja kamar eri.

Eri menangis.

Menarik narik baju davian seolah mengadu.

Namun davian tidak mengerti dan tertegun saat melihat wajah Eri yang menangis.

Ia tidak tahu cara menenangkan seorang perempuan, apalagi gadis kecil.

Davian menepuk Eri kencang mencoba menenangkan.

Namun tangan keras Davian membuat Eri sakit dan Eri menepisnya.

Ia menangis menarik baju Davian.

"Ung ung"

Seolah memberitahu menggerakkan tangan,sialnya Davian tidak mengerti.

•••

Haiii dari yang saya liat dari Chapter awal sampai sekarang banyak Sider di cerita saya ini,entah mungkin karena cerita saya kurang menarik atau kurang bagus

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Haiii dari yang saya liat dari Chapter awal sampai sekarang banyak Sider di cerita saya ini,entah mungkin karena cerita saya kurang menarik atau kurang bagus.

Saya minta maaf jika kurang menarik atau masih banyak kesalahan mungkin jika sempat setelah tamat akan saya perbaiki di beberapa Chapter baik dari segi Alur atau penulisan.

Dan terimakasih juga buat yang sudah komen,yang vote ataupun yang membaca cerita saya terimakasih telah berkunjung ke cerita ini (. ❛ ᴗ ❛.)

Je papa is erg onbeleefd!! [END]Where stories live. Discover now