#26

42.7K 5.3K 86
                                    

"karena lidahnya terluka."

Singkat Lucas.

Davian menatap bingung.

"Bukankah hanya luka? seharusnya masih bisa berbicara ayah"

Ujar davian dengan wajah jengah.

Lucas menatap tajam davian.

"Dav."

Mendengar nada dingin ayahnya membuat davian tau sepertinya dirinya salah bicara.

"Apa yang salah?"

Tanya davian memang davian lebih berani dan tidak segan dihukum.

Lucas menghela nafas kasar lagi dan lagi melihat putranya yang mengesalkan entah menuruni sifat siapa,batin lucas.

"Lidahnya terluka parah sayatan dan juga tusukan."

Davian terdiam dengan wajah aneh.

"Benarkah?apa ayah melakukan sesuatu terhadapnya?"

Tanya davian membuat lucas kesal.

"Banyak bicara sekali ya davian?"

Ujar lucas membuat davian memutar bola mata malas.

"Lagi pula aku belum menerima nya sebagai adikku ck."

Dingin davian, Lucas hanya menatap datar.

Ia sibuk menatap Eri.

"Adikku bukan dia, kenapa ayah memungutnya?sedangkan anak ayah,adik kandungku belum ditemukan!"

Ujar davian dengan nada dingin namun wajah marah .

Lucas tersentak kemudian menatap davian dingin.

"Jaga mulutmu davian."

"Apa aku benar bukan?AYAH MENCOBA MELUPAKAN ADIK KU DAN MENGAMBIL ANAK SIALAN INI DIA BAHKAN ANAK DARI PEM-".

"Diam."

Ujar lucas penuh penekanan,membuat davian keluar dari kamar Eri dan menutup pintu kencang.

Lucas mengelus punggung Eri yang agak terkejut.

Ia menghela nafas kasar,ia tidak mencoba melupakan anaknya itu,ia tau eri merupakan anak dari..

Lucas langsung menatap tajam amarahnya berkumpul.

Eri terbangun merasa tidak nyaman, ia kaget melihat mata penuh kebencian Lucas yang menatap ke lain.

Eri ketakutan ia merasa tatapan lucas sama seperti tatapan bunda dan ayahnya juga mamanya..

Eri bahkan menjauh dari lucas secepat mungkin.

Eri berebah diujung kasur.

Lucas terkejut,ia terlalu masuk ke amarahnya hingga tidak sadar Eri terbangun.

Eri terlihat membelakangi nya dengan memeluk badannya sendiri.

Lucas mendekat kearah Eri dan menarik eri tiba tiba eri mendorong dan duduk di kasur nya dengan wajah polos.

"E-ri b-i-ca ti-dul cen-di-li"
(Eri bisa tidur sendiri)

"Pa-pa"
(Papa).

Ujar eri dengan nada terputus putus dan cadel, namun sudah lebih baik dari semalam walau eri terlihat menahan perih dan mengusap sedikit darah.

Lucas sedikit tertegun.

Anak kecil dihadapannya ketakutan terhadap nya? karena hal kecil seperti ini.

Lucas mendekat kearah Eri yang menunduk dan memeluk dengan merebahkan diri.

"Tidur lah,"

Singkat lucas karena seperti nya ia sedikit senang Eri memanggilnya papa pertamakali nya, bhkn jika ini komik mungkin lucas sudah terlihat berbunga bunga dengan ekspresi dingin yang tidak sinkron.

Eri diam dengan ekspresi tenang,lucas mengelus kepala eri .

Sepertinya tanpa sadar lelaki yang dijuluki tiran tanpa hati itu mungkin mulai menyayangi bocah lucu dipelukannya.

Eri merasa terharu tiba tiba lucas berbicara.

"Kamar ini jelek sebaiknya kau tidur bersamaku saja"

Ujar lucas serius seolah sedang membicarakan gubuk yang hendak hancur dan sangat rapuh.

Eri menatap polos namun dalam hati menggerutu menahan tangan gembul nya untuk tidak memukul papa nya,enak saja sebesar dan sebagus ini dikatai jelek.

Lucas menggendong eri menuju kamarnya.

Eri sangat suka dikamar lucas harum khas papanya ini selalu menyapa indra penciumannya apalagi kasurnya yg berkali kali lipat lebih besar dan halus dari miliknya.

Eri langsung melompat kekasur membuat lucas kaget takut Eri terjatuh.

Eri melompat lompat dikasur itu dengan tawa tak bersuara.

Lucas hanya menatap sembari berebah dikasur takut takut anak didepannya ini terjatuh dan langsung remuk apalagi dengan badan emm kecil ralat mungil nya itu.

"Mari kesini.."

Ujar lucas membuat eri menengok dan menuju pelukan lucas.

Eri tertidur dengan cepat.

Lebih tepatnya pura pura tidur.

Lucas masih terjaga karena perkataan putra terakhirnya..

Apalagi tatapan benci davian terasa sekali,ia harap davian tidak melukai anak kecil dipelukkan nya,lucas percaya davian tidak sebodoh itu.

Jika iya hukuman menantimu davian.

••
Potret isi hati davian

••Potret isi hati davian

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
Je papa is erg onbeleefd!! [END]Where stories live. Discover now