#39

35.7K 4.6K 476
                                    

Thanks buat 100k yg baca🤩🤩,sy pgn double up kemarin tapi keselip sm chapter Ya!!!tapi up hari ini hehe😼🍀

Ow ya sy akan sediakan ending yang DUARR MENGEJUDKAN🗿🗿🗿

••

Para pelayan mendekati Eri.

Namun Eri menolak sopan.

"Tidak Eli bisa melakukan cendili"

Ucap Eri lirih sebelum pergi dari sana.

Eri berjalan menaiki beberapa lantai dan melewati banyak lorong.

Memasuki kamar.

Tidak bukan kamar papa nya tapi kamar nya.

Eri mandi sendiri dan menenggelamkan wajahnya di bathtub.

"Maaf maaf maaf,kau tidak bisa mengatakan selain hal itu hah?!! tidak berguna!!"

Kalimat itu mirip..

"CK MAAF LAGI MAAF LAGI MAAF TERUS, BODOH TIDAK BERGUNA!!!"

Dari dua orang berbeda tetapi dengan luka yang sama.

Kedua suara itu berdengung dikepala Eri.

Eri keluar dari bathub dan mengambil handuk mungil untung mengering kan rambutnya.

Memakai Baju tidur simpel diatas lutut.

Rambut hitammnya yang panjang tergerai indah

Eri menuju balkon kamarnya.

Dingin namun bulan dan bintang menemani nya.

Seperti suasana Dulu dimana ia selalu dibalkon kamar.

Dulu bahkan dengan polosnya ia menunggu bintang jatuh dan jika ada ia mengucapkan harapan.

Harapan kecil yang tidak pernah terwujud.

Eri ingin meminta maaf tapi Eri takut.

Eri kira papa nya akan senang.

Benar kata papanya ia sok tahu.

Kemana hati baja nya?kemana kepintarannya?kenapa ia menjadi seperti bocah.

Eri melihat lutut nya yang terluka cukup besar apalagi kulit ini sangat putih dan mulus.

Eri hanya menatap datar.

Cukup lama di balkon Eri menaiki kasurnya dan tidur dengan memeluk boneka nya.

Ditempat lain.
••

Lucas sedang makan malam namun terlihat hanya kursi Eri yang kosong.

Davian yang baru selesai minum menatap kesitu.

"Pa dimana bocah itu?biasanya ia paling semangat dengan pudding coklat nya"

Tanya Davian, membuat Devian diam diam mendengarkan.

Benar,biasanya Eri paling pertama datang meminta pudding.

"Perhatian sekali?"

Olok Willem.

"Tidak aku hanya bertanya sialan!!"

Marah Davian.

Lucas membersihkan mulutnya dan berbicara.

"Aku memarahi nya, mungkin dia marah padaku?biarkan ia menyadari kesalahannya"

Ucap Lucas dingin.

Davian diam.

Semua pergi kekamarnya masing masing.

Davian menelfon Louise.

"Ada apa tuan?"

Je papa is erg onbeleefd!! [END]Kde žijí příběhy. Začni objevovat