#12

44.2K 5.2K 118
                                    

Satu tahun semenjak Ana berkunjung kerumah nenek,Ana sudah berusia dua tahun.

Hari ini Ana dikagetkan dengan kabar neneknya meninggal.

Ana segera dibawa ibunya menuju rumah nenek.

Setelah perjalanan jauh akhirnya sampai dikediaman Loizey.

Dengan tangisan Ana memeluk peti neneknya.

Baru beberapakali ia bertemu,baru tahun lalu ia bersenang senang dengan neneknya.

Keluarga terlihat diam dan berdoa ada yg diam dan santai.

Ana ingin marah namun tidak bisa dikarenakan...

Huft Ana hanya bisa menangis sampai tiba tiba datang seorang lelaki berpenampilan formal.

"Permisi maaf menggangu"

Ujar lelaki itu semua menengok dengan santai.

Ana menengok lelaki itu sembari memeluk peti nenek menangis.

"Disini saya ingin menyampaikan isi wasi-"

"Hikss!"

Tangisan ana membuat semua menengok kearah balita itu.

Menatap ana sinis,Sela mendekat kearah anak adopsinya dan menyeretnya kasar membuat semua pelayan terkejut.

Bahkan keluarga juga bukannya Sela ini lembut.

Dengan segera Sela menjawab.

"Bisa dilanjutkan?"

Ucapan Sela Membuat para keluarga kembali bersemangat dengan tatapan menjilat.

Ana di cengkram rahangnya kencang oleh Sela agar tidak berbicara,pelayan ingin menolong namun tidak ada hak.

Ana memberontak melihat peti neneknya dibawa pergi,ia tidak perduli yg lain memperebutkan harta.

Tapi gagal Sela menjambak rambutnya menginjak punggungnya seolah ia hewan, Ana sudah menangis histeris melihat peti neneknya sudah dibawa pergi untuk dikuburkan.

Sesampainya dirumah anak masuk ke kamarnya dengan wajah suram.

Menangis dibalik bantalnya.

Ia mendengar suara obrolan segera keluar dan mengintip kearah kamar mama nya.

"Hah yaa benar saja aku berhasil mendapat kan semua hartanya berkat anak tidak berguna itu HAHAHAHA"

tawa Sela menggema di kamarnya,berbeda dengan Ana yang sudah dipenuhi rasa sakit hati.

"..."

"Yah aku akan menyerahkan anak itu ke panti asuhan cih"

Mendengar itu segera Ana masuk dan memeluk Sela.

"JANAN MAMA"

Teriak ana sembari memeluk sela membuat sela mematikan telfon dan menatap ana jijik.

"MENJAUH "

teriak sela sembari menendang Ana.

Seperti biasa ana merangkak menuju sela menangkap tangan Sela dan memohon.

Yah begitulah kehidupan Ana memohon,meminta maaf,memohon,disiksa,meminta maaf,dan selalu begitu bahkan dikehidupan sebelumnya..

"Janan buang Ana hiks hiks"

tangisan nyaring yang pilu yg baru kali ini Sela dengar,Ana hampir tidak pernah menangis kencang sekalipun ia siksa separah mungkin.

Dengan segera Sela mengambil pisau dan menggores tubuh kecil Ana.

"A-aw"ringis Ana kecil.

Sela tidak perduli ia menendang Ana kasar dan menjambak Ana membenturkan kepala ana ke lemari indah berwarna cream itu.

Darah menetes terlihat jelas seperti biasa ana hanya diam menutup mulut.

"KAMU TAU?KAMU BAHKAN TIDAK LEBIH BERHARGA DARI ANJING PELIHARAAN SAYA?!!"

Bentak Sela membuat ana merasakan sakit hati yg luar biasa dibandingkan luka lukanya.

Dua kali ia hidup dua kali ia merasakan kesakitan tidak ada kasih sayang,hanya nenek dan hanya 5x sebelum akhirnya meninggalkannya.

"C-capi a-na anak mama hiks hiks"

Tangis Ana terdengar dengan segera sela membenturkan lagi berkali kali kemudian melempar tubuh Ana.

"KAMU BUKAN ANAK SAYA KAMU HANYA ALAT SAYA BANGSAT?!!"

bentakan Sela membuat Ana terdiam.

Ana menangis sebelum akhirnya mata nya tertutup diikuti jatuhnya badannya kearah lemari.

Nenek aku tidak bahagia..

Sela?ia tidak perduli bahkan menyeret ana yg sudah pingsan menuju lantai bawah,pelayan adalah saksi kekejaman nona nya namun bukannya membela pelayan malah menyiksa ana bahkan ezra dan lia..

Sesampainya dilantai bawah sela melepaskan ana dan terpampang jelas darah bekas seretan sela menuju lantai 1 terlihat.

"Sy harap kalian bisa bersihkan darahnya terserah kalian mau kalian apakan saya tidak perduli".

"Dan ah ezra 1 minggu lagi anak ini akan kita serahkan kepanti asuhan."

Semua terkejut kemudian memasang ekspresi sumringah.

"Baiklah nyonya."

Sela naik menuju lantai atas menuju kamarnya,pelayan menjambak rambut ana sembari berjalan membuat ana terseret.

Ana dibawa menuju kamar tamu untuk dibersihkan.

Pelayan tidak menyediakan air hangat.

Lia tiba tiba berbicara.

"Kalian keluar saja biar aku dan Ezra yg mengurusnya"
Ujar Lia dengan seringainya.

Ezra ikut tersenyum licik semua pelayan bubar keluar dari kamar tamu itu.

Ezra mengunci pintunya membuka pintu kamar mandi di kamar tamu itu.

Segera ezra dan lia menceburkan ana di air sedingin es di bak mandi itu.

Ana terbangun dengan kedinginan dan badan lemas.

"T-olong ana tata ezla"
(tolong ana kakak ezra )ujar Ana dengan serak dan memberontak dengan tubuhnya yang tenggelam dibalik bak.

Badannya kecil tentu saja tenggelam.

Ezra dan lia bukannya menolong mereka malah tertawa terbahak kemudian menarik ana agar keluar dari air.

Ana menarik nafas namun tidak bisa bergerak dgn tubuh lemahnya.

•••~

sorry kalau ga paham alurnya soalnya ini masih menceritakan tentang Ana di rumah sela(mama angkat Ana) nanti habis permasalah disini baru sama papa angkat/kandung(rahasia) sesuai judulnya , kalau end ya antara bahagia sama enggak nih.

Revisi 26 Feb 2022

Je papa is erg onbeleefd!! [END]Hikayelerin yaşadığı yer. Şimdi keşfedin