Adolescence: 02

12 2 0
                                    


Happy Reading All😊
I really hope you like it



"Kalian mau kiss ya?"

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Kalian mau kiss ya?"

"Nggaklah! Ya kali gue mau kiss sama si Idan," jawab Lingga dengan tenang.

"Gue nggak percaya! Kalo nggak kepergok gue, kalian pasti mau ciuman abis itu lanjut esek-esek kan?" tanya Ayka penuh selidik.

"Anjir esek-esek dong." Idan tertawa sambil menggeser kursi yang diduduki ke sebelah kanan. Sedikit menjauhi Lingga.

Lingga memutar bola matanya malas. Ya kali ia akan berbuat mesum di sekolah. "Pikiran lo ngawur banget sumpah."

"Kalo bukan mau ciuman kalian mau apa hah? Udah deh kalian nggak usah ngelak. Dulu mesum di wc sekarang mesum di kelas. Abis itu mau mesum dimana lagi lo berdua?"

Idan tertawa terbahak-bahak sambil memukul-mukul meja saat mendengar perkataan Ayka. Ingatannya kembali pada saat Lingga menolong 'burungnya' yang terjepit resleting saat di wc. Tiba-tiba Asep--cowok bermulut lemes kelas XII Mipa 2 memergoki mereka dan menyebarkan berita bahwa Idan dan Lingga adalah pasangan gay yang sedang melakukan hal mesum.

"Di UKS boleh tuh. Ada kasurnya jadi lebih mantep. Ya nggak, Ing?" Idan tersenyum jenaka sambil menaik-turunkan alisnya.

"Bacot lo Dan!" Ia menjitak kepala Idan. Membuat Idan meringis sakit dan mengelus kepalanya berulang-ulang.

"Gue laporin lo berdua ke kepala sekolah baru tau rasa," ujar Ayka sambil berjalan ke bangkunya.

"Em," sahut Lingga terlampau singkat.

Gara-gara Asep ia terkenal dengan julukan gay. Ingin menjelaskan bahwa ia laki-laki normal pun rasanya percuma. Karena saking banyaknya moment ambigu ia dengan Idan yang tersebar. Dan akhirnya menggiring asumsi teman-temannya bahwa ia ini adalah seorang gay. Ditambah ia tidak begitu dekat dengan perempuan. Nasib.... nasib....

"Anjir, Ing temen lo penyakitnya kumat lagi." Idan memperlihatkan layar ponselnya ke hadapan Lingga, menampilkan room chat Idan bersama Rayan.

"Dan anjir Dan anjir! Gue dapet cewek SMA sebelah. Gila si bodynya mantep banget. Montok, bahenol. Lo mau juga nggak Dan?"

Lingga hanya menggeleng-gelengkan kepalanya mendengar voice note yang dikirim Rayan. Tak habis pikir dengan kelakuan Rayan. Bisa-bisanya ia melipir dulu ke SMA lain untuk mencari mangsa. Padahal Rayan sudah berjanji tidak akan mempermainkan perasaan perempuan. Tapi memang dasarnya Rayan laki-laki buaya. Mana tahan jika sehari tidak mencari mangsa dan tebar pesona.

"Ya Tuhan ngenes banget hidup gue. Punya dua temen tapi kelakuannya bikin stress."

"Lo tuh kudunya bersyukur punya temen kaya gue. Gue limited edition tau. Nah kalo spesies kaya Rayan baru banyak, lo bisa nemuin spesies kaya Rayan di pinggir jalan haha." Idan tersenyum lembar sambil menepuk keras pipi Lingga yang lebam.

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Oct 02, 2021 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

AdolescenceWhere stories live. Discover now