Agrey Novellyne POV [Chapter 17]

35 22 25
                                    

Ditinggalkan memang menyakitkan
Tapi, apa kamu tau betapa beratnya meninggalkan?

***

Bulan, kau nampak indah malam ini
Namun sayang, sang Bintang tak menemanimu.

Bolehkah aku titip salam lewat mu Bulan, bila aku merindukan Bintang pujaan.

Dari sinarmu yang indah malam ini, rasanya tidak puas rasa hati jika hanya menikmati lewat tatapan mata sembari menyesap secangkir kopi.

Tak seperti biasanya, aku berdiri di balkon kamarku yang pintunya masih terbuka.
Semilirnya angin malam menerpa halus kulitku.

"Agrey!" ibu memanggilku dan terdengar pula ketukan pintu kamarku.

"yes mom, why?"

"There's Irfan, get out of your room, honey?!"

"Tunggu sebentar, mom!"

Aku segera masuk dan menutup pintu dari arah balkon kamarku. Segera ku letakkan pula cangkir kopi yang sedari tadi ku genggam pada meja rias ku.

"Irfan!" aku memanggilnya saat sudah berada dibelakang sofa yang ia duduki.

"Gabut di rumah, mending kesini, gapapa kan?" jawab Irfan tanpa berpaling dari layar ponselnya.

Aku beralih duduk disampingnya sembari menyalakan tv.

"Gak masalah sih, tapi kenapa kamu gak ke rumah Mei aja, kan dia pacarmu?"

"Males!" jawabnya singkat.

"Kamu yakin suka sama Mei?"

"Jadian beberapa bulan yang lalu tuh sebenernya gak sengaja sih, cuma gegara becanda doang taunya dianggap serius?!"

"Kalo gak ada rasa, jangan coba-coba buat becanda, karna apa yang bagi kita biasa aja bisa jadi istimewa bagi orang lain, faham?!" cetusku yang membuat Irfan berdecak.

"Why?" tanyaku.

"Kamu nasehatin aku, trus yang kemaren itu juga bagi kamu becanda doang, hah?" desis Irfan dengan nada ketus.

"Jangan kenceng-kenceng suaranya, nanti didenger ibu negara!" bisikku sambil mencubit halus pinggangnya.

"Sakit woy!"

"Irfan mau minum apa, tante buatin kalau mau?!" tawar ibuku yang saat ini masih di dapur.

"Gak usah tante, ini juga bentar lagi mau jalan." jawab Irfan.

"Mau kemana?" tanyaku penasaran sambil menoleh ke arahnya.

"Nyantai di taman, malem kayak gini tuh kalo di taman biasanya lumayan bagus sih."

"Pasti banyak orang pacaran?!" gumamku sesaat.

"Gak banyak sih, tapi ada." desis Irfan.

"Yaudah, kenapa gak berangkat sekarang?" tanyaku.

"Mau ikut gak, sekalian nyari jajanan pinggiran, enak loh?!"

ANTARA CINTA DAN PEMBODOHAN [Hiatus]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang