Number 24

2.5K 72 5
                                    


#Sekarang
Karena ali orangnya tak pernah ingkar janji, Ali-pun mengumpul coklat dan memasukkan ke karung. Meski hati ali sangat marah, tapi tidk mesti ingkar janji.
Setelah semua terkumpul, dan sudah masuk ke karung ali menutup kembali. Agar tak kena hujan, bila hujan turun.

Ali kembali ke rumah,
Ali memikirkan kalo Om wisnu datang, pasti menghampiri Ali dulu.
Ali menelpon kakaknya yg ke 2, dan ingin ke rumah kakaknya.
Setidaknya ali bisa terhindar dari om wisnu.
Kakaknya Ali, biasa disebut ibunya Fadil, malah senang kalo ali datang ke rumahnya, karena sudah lama tidak bertemu adik laki-laki satu-satunya.
Rumah Rafa dan rumah Fadil kira-kira perjalanan 5 jam, kecepatan rata-rata 80.

Kuliah ali diabaikan dulu. Setidaknya perlahan melupakan kenangan bersama om wisnu serta melupakan wajah om wisnu.
Ali ingin berlibur di rumah kakaknya, selama seminggu.

Singkat cerita.
Hari pertama di Kota S

Dek bangun dek... Suara mama fadil dari luar kamar.
Hmm... Iya kak, aku sudah bangun. Ini aku mau mandi dulu.
Iya dek, sesudah itu turun sarapan. Ayahnya Fadil sudah nungguin kamu dia mau ngajak kamu mancing bareng di danau.
Oh iya kak..

Ali pun cepat-cepat mandi, dan turun sarapan
Ali turun hanya menggunakan baju tipis dan celana pendek.
Ali melihat iparnya yang hanya gunakan sarung dan baju singlet tipis berwarna putih membuat ali telan ludah.
Karena bulu halus di dada iparnya, sedikit ada nongol serta puting susunya begitu jelas terlihat. Usia iparnya kira-kira sama dengan om wisnu.

Ali kok bengong liat saya, seperti liat hantu.
Dengan ceplos mulut ali menjawab. Baru bangun saja kakak ganteng. Pantas ibunya fadil sayang sekali sama kakak. Ufffsss alamaakk...
Hhahaa.. ali bisa saja, adik sama kakak jago ngegombal ya.
Hehee... Fadil, mina dengan ibunya kemana kak? Aku tanya ayahnya fadil.
Mereka ke sekolah di antar ibunya. Ibunya fadil juga sudah izin mau ke rumah teman gurunya.
Ouhh gitu ya kak.
Aku duduk pas di depan ipar, sesekali mataku mencuri pandang ke susunya.
Setelah kami makan, tak sengaja aku menjatuhkan sendok makanku.
Iparku tertawa melihat tingkahku yg aneh. Aku tunduk kebawa dan mencari sendokku jatuh, karena sendok jatuhnya dekat kaki ayahnya fadil. Terpaksa aku harus turun mengambil.
Ntah di sengaja atau tidak, kaki dirapatkan lalu di buka lagi. Terlihat jelas celana tidur pendek dan sangat tipis menampakkan tonjolan begitu besar. Kunikmati pemandangan pagi ini, dan ternyata iparku memperhatikan ku melihat selangkangannya.
Gimana sudah ketemu sendoknya li..?
Eh.. Ii..ii.iya kak, sudah kok. Pas aku mau naik, kepalaku kena sudut meja makan. Aow... Aduhh....
Hahahaa... Makanya hati-hati li...
Hehe iya kak. Aku duduk kembali dan kulihat mata ipar berkedip sebelah.  Mungkin kelilipan atau sengaja, membuatku makin keki.
Jadi salting deh.

Pak Tani GantengDonde viven las historias. Descúbrelo ahora