#2. The Truth about Baekho's Dark Side (+ Youngmin)

Start from the beginning
                                    

"Gue ngantuk. Udah ya," jawab Baekho sambil berjalan keluar kelas.

Joshua menatap laki – laki itu. Baekho memang sering sekali mabal. Dan hanya di satu waktu, yaitu di pelajaran pertama alias jam pertama dan kedua. Terkadang Joshua mengernyit, jika memang ingin mabal untuk apa ia masih masuk ke dalam kelas? Ya, Baekho memang tidak pernah telat. Bahkan ia selalu datang 30 menit sebelum masuk sekolah. Padahal ia bisa saja baru datang di jam ketiga dan keempat jika memang tidak ingin masuk jam pertama dan kedua bukan?

"Josh, beres gambarnya?" tanya Sowon sambil duduk di bangku Baekho. Joshua mengalihkan pandangannya ke Sowon.

"Dikit lagi nih tinggal nambahin rasi bintang yang digambar Ren," jawab Joshua mengulang apa yang ia ucapkan pada Baekho. Sowon mengangguk.

"Burung hantu yang gue gambar ga nyusahin kan?" tanya Sowon membuat Joshua terkekeh.

"Santai aja. Saya buatnya kaya gini gapapa kan?" tanya Joshua sambil menyerahkan gambarnya. Sowon menerimanya dan meneliti gambar Joshua.

"Ih! Gapapa banget! Malah jauh lebih bagus dari yang gue bikin," seru Sowon senang. Joshua tersenyum kecil.

Selanjutnya ia kembali menggambar rasi bintang sembari ditemani oleh suara Sowon. Perempuan itu bercerita banyak hal padanya. Kucing yang ia temukan di pinggir jalan, seorang anak kecil yang memakan es krim yang terlihat sangat enak, dan sebagainya. Joshua hanya tersenyum menanggapinya. Terkadang ia terkekeh kecil.

"Eh, kemarin gue nemu mie cup enak loh, Josh. Lo harus coba! Terus dimakan di minimarketnya. Beuh enak banget!" celetuk Sowon membuat Joshua menoleh.

"Kamu sering makan mie cup di minimarket?" tanya Joshua. Sowon menanggguk.

"Gue sering liat di drama – drama gitu, kaya yang enak. Anak – anak lain juga suka ngejekin gue gegara belum pernah nyoba makan mie di minimarket. Jadi gue cobain deh. Eh beneran enak! Gue sampai ketagihan," jawab Sowon sembari menyengir. Joshua mengangguk – angguk kecil.

"Lo belum pernah ya?" tanya Sowon. Joshua menggeleng membuat Sowon membelalak.

"YAAMPUN! LO HARUS NYOBAIN, JOSH!" seru Sowon sambil menggebrak meja Joshua membuat si empunya terkejut. Untung saja Joshua sudah tidak menggoreskan pensilnya.

"Sowon! Jangan gebrak meja!" seru Nayoung membuat Sowon menoleh dan terkekeh malu.

"Sorry, Nay, hehe,"

Pandangan Sowon langsung menoleh kembali pada Joshua yang masih terkejut. Sowon kembali terkekeh pada Joshua dan meminta maaf. Joshua sendiri hanya menghela napas dan mengangguk.

"Kapan – kapan kita cobain ya! Gue traktir deh. Di minimarket depan kompleks lo aja biar deket," ucap Sowon.

"Emang rumah kamu dimana?" tanya Joshua.

"Em.. Ga jauh dari situ ko. Tapi bukan di kompleksnya," ucap Sowon. Joshua mengangguk.

"Pokonya ini janji ya. Jadi harus terlaksana. Yaudah gue balik ke bangku gue. Bye, Josh!" seru Sowon segera bangkit dan menjauh dari Joshua.

Joshua menatap kepergian Sowon. Ia dapat melihat perempuan itu kembali merusuh bersama Ren. Pandangannya pun ia alihkan pada langit di luar sana. Joshua menghela napas.

Bohong lagi..

Bohong lagi

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
The Light in The Dark #2015Where stories live. Discover now