3. tak terduga

45 36 20
                                    

Bagas is calling...

Iqbal menghentikan motornya di pinggir jalan, dan mengambil ponselnya yang bergetar dari kantong celananya.

"Kenapa?" tanya Iqbal.

"Bal anak Tiger ga sengaja ketemu sama anak Phoenix nih, sekarang lagi cek cok sini cepet!" ucap Bagas dari seberang sana.

"Gue ke sana sekarang" ucap Iqbal lalu mematikan panggilan nya sepihak. Selia hanya memperhatikan dan menyimak obrolan Iqbal dengan orang di telpon.

"Kenapa?" tanya Selia.

"Lo turun sini aja ya, cepet" ucap Iqbal.

"Lah apaan si lo ga mau, kenapa si emang?" protes Selia.

"Anak Tiger lagi cek cok sama anak Phoenix, gue mau kesana sekarang" jelas Iqbal.

'lah kok Alex ga ngasih tau gue?"
Batin Selia.

"Gue ikut" ucap Selia.

"Anjing jangan nyusahin gue" kesal Iqbal.

"Engga gue bakal diem doang janji" ucap Selia sambil menyodorkan jari kelingkingnya.

Akhirnya Iqbal membawa Selia ke tempat yang telah di Sharelock oleh Bagas, Iqbal membawa motor dengan kecepatan kencang. Tapi itu tidak membuat Selia panik karena dia sudah biasa dengan kecepatan.

Di sisi lain geng Phoenix dan Tiger sedang berkelahi, entah apa konfliknya tapi jika mereka bertemu mereka pasti berkelahi. Mungkin karena kejadian masa lalu nya. Yaitu Iqbal leader tiger yang tak sengaja menabrak Panji leader Phoenix sebelum Selia, yang tak lain juga adalah sepupu Selia.

Brug

Brug

Brug

Iqbal sampai di tempat dan melihat perkelahian, Selia langsung turun dengan cepat dan melihat Alex berkelahi dengan Dika.

"WOY ANJING" teriak Iqbal membuat semua yang berkelahi berhenti dan menatapnya.

"Baru muncul lo kemana aja? Nunggu anak buah lo boyok dulu?" Tanya salah satu anak Phoenix.

"Bangsat" umpat iqbal yang sudah kesal.

Sedangkan Selia sedang bertatapan dengan Alex dan Jordi seolah mengatakan 'ada apa?', tapi yang di tatap malah mengalihkan pandangannya.

"Mana leader kalian hah?" tanya Galih.

"Pengecut leader kalian pake helm terus" ledek Dika.

"Anjing lo-" ucap Alex kesal dan hendak melayangkan pukulan ke Dika namun di tahan oleh Jordi.

"Siapa panggilannya? Queen?" Ucap Bagas.

"Balapan aja ayo anjing" ajak Alex.

"Balap balap balap" seruan dan anak Tiger dan Phoenix terdengar.

"Siapa lawan gue?" tanya Iqbal.

"Gue" ucap Jordi.

Selia masih diam di samping motor Iqbal, memperhatikan perdebatan itu. Dia ingin turun tangan, tapi dia harus tetap menjaga identitas nya jadi dia memilih untuk diam.

"Ga level lah, masa leader lawan kacung" ledek Bagas.

"Mana Queen lo? Setiap gue mau balap sama dia selalu ga jadi" ucap Iqbal.

"Takut kayaknya" ucap Dika.

Alex dan Jordi menatap Selia, Selia yang tau apa maksud tatapan mereka hanya membalas dengan anggukan yang berarti 'iya'.

"Jam 7 malem di arena balap jalan merpati" ucap Alex.

"Lo bakal lawan Queen" ucap jordi.

"Bagus, sekarang BUBAR tar malem kita bakal liat siapa yang hebat" ucap Iqbal dengan tegas.

Setelah yang lain bubar Iqbal kembali menghampiri Selia, karena sesuai janjinya di sekolah tadi bahwa mereka akan mulai mempersiapkan robot yang akan di lombakan bulan depan.

Iqbal menyuruh Selia menunggunya di kamar sedangkan Iqbal mengambil beberapa peralatan yang mungkin berguna untuk keperluan mereka dari gudang belakang.

Selia yang di tinggal sendiri di kamar Iqbal memutuskan menelpon Alex dan menyusun rencana untuk balap nanti malam.

"Gue lagi di rumah Iqbal ada urusan lomba robotik, gue mau lo atur semua jadi nanti gue tinggal balapan aja" ucap Selia to the point.

"Oke siap gue atur arenanya dan lainnya" balas Alex.

"Ok inget jangan gegabah gue ga mau indentitas gue kebongkar" peringat Selia.

"Siap Sel" ucap Alex dan di matikan sepihak oleh Selia.

Beberapa menit kemudian Iqbal kembali ke kamar dengan membawa 1 kardus, tentu itu adalah peralatan untuk merakit robot nanti.

"Robot yang kita bikin ini jangan ada yang tau sampai kita selesai bikin nya" ucap Iqbal sambil mendesain robot nya di kertas.

"Fine, peralatan udah siap tinggal rakit dan bikin cip kan?" tanya Selia.

"Iya, kita bagi tugas aja. Lo bikin cip nya" perintah Iqbal.

"Pinjem laptop" ucap Selia.

"Ambil di meja sana tuh" ucap Iqbal sambil menunjuk meja belajar nya.

Saat Selia berdiri dan baru mulai berjalan ke arah meja belajar, kakinya tak sengaja menginjak obeng yang terjatuh di lantai.

Dengan gerakan cepat Iqbal menangkap Selia yang hampir terjatuh, mereka bertatapan dan Selia bisa merasakan detak jantung Iqbal. Kejadian ini berlangsung selama 1 menit, Iqbal tersadar dengan posisi mereka.

"Ekhem masih nyaman nih?" Goda Iqbal.

"Ihhh apaan sih" balas Selia yang langsung berdiri dan berjalan ke meja belajar Iqbal untuk melakukan tujuan awalnya.

Selia fokus untuk membuat data data yang akan di masukan ke dalam cip robot nya nanti, sedangkan Iqbal fokus merakit badan robotnya. Mereka fokus pada tugasnya masing masing hingga menghasilkan keheningan, tiba tiba ponsel milik selia berbunyi.

Tania is calling

"Kenapa?" tanya Selia.

"Lo mau balap?" tanya balik Tania dari sebrang sana. Selia melirik Iqbal yang tetap fokus merakit robot.

"Hmm" balas Selia dan langsung mematikan panggilan nya sepihak.




Oheyyo gesss...
Gimana sama part ini?
Part ini agak panjang dari yg kemaren nih yuk bantu vote dan komennya
Dan follow ig aku @nabilll_z

Makasiii all
LUV

Two LeadersDonde viven las historias. Descúbrelo ahora