1. permulaan

101 44 42
                                    

Brum brum brummm

"Siap?! 1... 2... 3... GO!"

Motor sport berwarna hitam berhenti di garis finish lalu mendapat sambutan dari teman teman dan para penonton.

"Gokil lo menang lagi Queen,"

"Ga pernah kalah dah lo".

Begitulah teman temannya memuji pembalap yang baru turun dari motornya, dia adalah Selia aqueena rawles. Dalam dunia balap dia biasa di panggil Queen.

"Yaps selalu ahahahah" ucap Selia.

Dia berjalan menghampiri lawan balapnya tadi dengan rasa bangga atas kemenangan yang ia dapat.

"Gue menang lagi nih gimana taruhannya? Ga lupa kan?" tanya Selia pada lawan balapnya.

"Ck, iya lo jadi pemilik arena balap ini tapi next time gue bakal ngalahin lo" jawab Kevin, lawan balap Selia.

"Good luck deh buat next time nya" balas Selia.

Selia merupakan leader dari kelompok anggota balap yang cukup di kenal namanya di daerah Bogor, yaitu Pheonix.

Tapi di sekolah dia merupakan anak yang pintar dan cerdas tentu juga dengan banyak kelakuan nya yang cukup unik. Jabatan Selia sebagai leader dari pheonix tak ada yang tau, kecuali 2 anggota inti Pheonix dan sahabat Selia.

'Jessica is call'

"Halo kenapa?" tanya Selia.

"Dimana lo gila? Tar lagi guru Dateng bego" tanya balik Jessica, sahabat Selia.

"Gue otw kelas tunggu aja ye" ucap Selia dan langsung mematikan panggilan nya sepihak.

Selia masuk ke dalam kelas dan langsung mendudukan dirinya di bangku samping Jessica.

"Semalem lo lawan Kevin. Ya, Sel?" Tanya tania yang merupakan sahabat Jesicca juga.

"Ehem kenapa?" Tanya balik Selia.

"Artinya Arena balap di jalan merpati udah jadi hak milik anak Phoenix dong?" Tanya Jessica.

"Bisa balapan di sana dong kita ya kannn?" Tanya Tania.

"Pelan pelan kek mba kalo nanya, iya udah jadi hak milik anak Phoenix and kalo kalian mau balapan di sana juga boleh langsung bilang aja ke alex atau jordi" jelas Selia kepada kedua sahabatnya.

Saat istirahat Selia, Jessica dan Tania tidak ke kantin. Mereka memilih ke rooftop sekolah, tapi ternyata sudah ada orang yang menguasai tempat itu.

"Yah Sel, ada gengnya si Iqbal" ucap Tania lesu.

"Kantin aja?" tanya Jessica.

"Sini aja" ucap Selia.

Selia berjalan ke arah pinggiran rooftop yang tak ada batas pengaman nya, sedangkan teman temannya tetap diam di depan pintu rooftop.

"Bal liat tuh, si Selia mau ngapain anjir?!" tanya Dika.

"Lah? tu bocah kok kepinggir si mau mati apa?" ujar Galih.

Selia berdiri di pinggir rooftop sambil menatap ke depan, melihat suasana sekitar sekolah nya dari ketinggian.

"Bal anjing ayo, kita ga tau kalo dia tiba tiba loncat ye kan" ucap Bagas.

Iqbal dan teman teman nya berjalan pelan ke arah Selia, mereka tidak melihat keberadaan Jessica dan Tania karena terhalang beberapa tong besar.

Iqbal menarik Selia dengan cepat hingga dia jatuh di dada bidang milik Iqbal. Selia sangat terkejut dengan tarikan itu.

" Gila mau mati lo?" Tanya Iqbal dengan nada sedikit ngegas.

Selia yang sadar dengan posisinya langsung mendorong Iqbal dengan cukup kencang dan membuat Iqbal menabrak Galih.

"Ck apaan sih, gue cuman liat liat doang lagian kalo loncat dari sini ga akan langsung mati" ucap Selia ngegas.

"Lah, lagian lo goblok kepinggir segala" balas Bagas.

Jessica dan Tania yang melihat itu langsung lari mendekati Selia.

"Sel?!" ucap Jessica.

"Bilang ketemen lo jangan bikin hal gila" ucap Dika.

"Bacot lo anjing" balas Tania.

"Ck ribut aja lo semua, balik ke kelas sana" usir Iqbal kepada Selia dan sahabat sahabat nya.

"Masa anak kebanggaan SMA Garuda mau bolos?" Lanjutnya.

"Ayo cabut, ga guna debat ama orang kek dia" ajak Selia kepada kedua sahabatnya.

Ohayyo gaes...
Bantu support cerita aku yuk dengan cara votenya dan komen
Makasiii luv u all.

Semakin banyak vote aku bakalan usahain biar lebih cepet UP nya.

Follow ig aku @nabilll_z

Two LeadersTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang