Chanyeol juga sudah melaporkan hilangnya Jongin ke kantor polisi. Ke sosial medianya, Chanyeol juga membagikannya. Tapi dunia seperti bungkam tentang Jongin. Tidak ada satu orangpun yang menjawab dimana Jongin.

Chanyeol bangun dari posisinya, dan menyetir ke salah satu club yang ia temui di pinggir jalan. Club yang lumayan ramai jika dilihat dari tempat parkirnya yang penuh. Ini baru pukul 10, tapi club ini sudah ramai dipenuhi orang-orang.

Chanyeol duduk di depan konter bar. Memesan minuman sambil melihat-lihat keadaan club yang baru pertama kalinya ia masuki. Sepertinya pemilik club ini sukses keras, pikirnya.

"Minumanmu," kata Bartender yang memberikan Chanyeol minuman yang dipesannya.

"Terima kasih," jawab Chanyeol sopan langsung menenggak minumannya.

Dibalik kacamata hitamnya, Chanyeol masih sibuk memperhatikan orang-orang di sekeliling club. Orang-orang yang sepertinya terlihat senang dengan suasana seperti ini.

"Maaf, apa kau Park Chanyeol?" Tanya Bartender tadi.

"Eh? Kau mengenalku?" Tanya Chanyeol sambil melepas kacamatanya.

"A-astaga benar." Kaget bartender melihat benar-benar Park Chanyeol yang ada di depannya.

"Siapa yang tidak mengenalmu? Aku sering menontonmu dari televisi disini. Bahkan orang-orang disini akan berhenti berpesta jika kau sedang bertarung."

Chanyeol tertawa kecil mendengar penuturan bartender, "Jangan berlebihan, sepertinya aku tidak seterkenal itu." Sahut Chanyeol mencoba rendah diri.

"Aih, jangan begitu. Kau lihat orang yang sedang berciuman disana? Dia bahkan menangis jika kau kena tinju lawanmu." Bisik bartender di telinga Chanyeol.

Membuat Chanyeol melihat ke arah orang berciuman yang ditunjuk si bartender tadi. "Apa aku boleh minta tanda tangan dan foto bersamamu?"

Chanyeol mengangguk dan memberikan tanda tangannya pada si bartender, dan juga dengan cepat melakukan sesi fotonya. Selama menuruti permintaan bartender tadi, Chanyeol tidak lepas menoleh ke belakang melihat orang berciuman tadi.

Orang yang dipangku, sekilas mirip Jongin. Itu membuat Chanyeol penasaran dan berjalan mendekati mereka.

Chanyeol makin dekat dengan orang yang ditunjuk bartender tadi. Sekarang, orang yang Chanyeol pikir Jongin, sedang mencium leher lawannya, sehingga Chanyeol sulit memastikan wajahnya.

Chanyeol mematung melihat siapa yang dilihatnya. Tubuhnya melemas melihat siapa orang yang duduk sambil menikmati ciuman. Sampai sisa wine yang ada di gelasnya tumpah ke lantai club. Sehun.

Dia bertemu dengan Sehun. Di club. Berciuman. Dengan orang lain. Tidak ini bukan ciuman lagi, karena Sehun terlihat, akan menurunkan celananya dan celana-

Grep- Chanyeol dengan paksa menarik si orang mirip Jongin tadi, "Jangan bercinta disini. Pesan kamar sana." Ucap Chanyeol sambil menatap lekat Sehun, penyebab Jonginnya pergi.

"Apa-apaan kau?! Jangan ikut campur! Aku membayar untuk ini!" Teriak Sehun pada Chanyeol yang dia tidak tau itu Chanyeol, karena Chanyeol kembali memakai kacamata hitamnya.

"Lalu? Kau sedang bermain belakang dari istrimu. Jangan sampai ketahuan. Bercinta di ruangan tertutup, agar orang yang mengenalmu, seperti aku, tidak tau."

Chanyeol melepas kacamatanya, matanya bertatapan langsung dengan Sehun yang duduk di sofa club. "C-chanyeol," gagap orang yang masih Chanyeol genggam tangannya.

"Setidaknya jangan buat orang ini menjadi bahan perbincangan kedepannya. Setidaknya lindungi privasi orang yang bermain denganmu."

Sehun tertawa terbahak-bahak mendengar ucapan Chanyeol, "Astaga, kau. Seperti orang benar saja, tukang tinju. Tidak usah pedulikan aku! Aku baik-baik saja."

Find A Way (🔞)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang