17

468 68 10
                                    

Adh hampir lupa up gara-gara dibikin mleyot abis-abisan.

Happy reading, pelan pelan.

"Sebenarnya ada apa?" tanya Baekhyun penasaran.

Chanyeol menghelas napas, "Jongin.. dia.. apa aku boleh menceritakan ini? Hanya aku yang tau." ragu Chanyeol.

Baekhyun tetap menunggu dengan mata yang menatap Chanyeol lebar.

"Hah.. aku memberitahumu karena kau selalu membantu Jongin."

Chanyeol meminta Baekhyun mendekat dan berbisik pada Baekhyun, "Appa dan hyungnya.. menidurinya saat umurnya 12 tahun." bisik Chanyeol.

Baekhyun tidak bereaksi apa-apa setelah bisikkan dari Chanyeol. Awalnya Baekhyun kira pria tinggi di hadapannya ini hanya bercanda.

Tapi tidak lucu bermain-main dengan masa lalu seseorang.

"Awalnya, hanya Appanya yang memulai itu saat mabuk. Tapi suatu hari hyungnya memergokinya dan.. begitu. Kau bisa pikir sendiri." lanjut Chanyeol mengaduk minumnya canggung.

Baekhyun masih bengong mendengarnya. Ternyata bukan hanya Sehun yang menyakiti beruangnya. Jongin pasti merasa dunia tidak ada sisi baiknya.

Baekhyun ingin pulang dan memeluk Jongin sekarang.

Setelah beberapa saat mematung, Baekhyun mengedipkan matanya bingung, "Lalu, kenapa traumanya bisa kembali karenamu? Memang kau melakukan hal seburuk apa?"

"Tidak ada bedanya dengan Appa dan hyungnya."

Baekhyun membuka mulutnya tidak percaya. Dia tau Chanyeol bukan siapa-siapanya dan hanya temannya. Teman yang Baekhyun harap menjadi teman hidupnya, maksudnya. Rasanya nyeri menjalar ketika Baekhyun mendengar dan menyimpulkannya sendiri.

Chanyeol mengusap wajahnya, "Saat dia mabuk, semuanya baik-baik saja. Tapi keesokan paginya aku gila dan.. hah.. aku merasa buruk." lanjut Chanyeol.

Baekhyun membasahi bibirnya gugup, tidak tau harus berbuat apa setelah mendengar cerita yang tidak pernah dibayangkannya.

Tidak pernah terpikir sekalipun Chanyeol dan Jongin, di dalam apartemen mereka.. ah.. apa Baekhyun berlebihan memikirkan ini? Tapi rasa kecewa mendadak menimpa Baekhyun.

Chanyeol melambaikan tangannya di depan Baekhyun, "Kenapa melamun?" tanya Chanyeol.

"Tidak perlu dipikirkan. Aku pasti akan bereskan masalahnya dengan Jongin." lanjut Chanyeol menyodorkan minum Baekhyun pada pemiliknya.

Tapi.. tidak perlu dipikirkan? Memang harusnya tidak perlu. Tapi bagaimana? Baekhyun mau tidak mau menuruti mood hatinya yang tiba-tiba terenyuh sesak.

Baekhyun menghela napasnya mengambil gelasnya, "Terima kasih." ucap Baekhyun dengan senyum tipisnya.

Chanyeol mengedipkan matanya tidak percaya. Apa tadi? Senyuman Baekhyun tiba-tiba saja menghangatkan— ah, cukup-cukup. Pasti cuma perasaan saja.

"Kau sebelumnya ingin meminta tolong. Minta tolong apa?" tanya Chanyeol mengganti topik pembicaraan mereka yang canggung.

'

Karena tidur saat sore, Jongin terbangun di malam hari. Keluar dari kamar di rumah Baekhyun kebingungan.

Jongin berjalan ke kamar Baekhyun. Mengintip Baekhyun yang sedang tidur nyenyak di atas kasurnya.

Merasa tidak enak untuk membangunkan Baekhyun, Jongin memberanikan diri mengambil segelas air di dapur Baekhyun.

Rasanya sepi di apartemen seluas ini. Biasanya, saat Jongin terbangun tengah malampun, Chan hyungnya pasti sedang menonton tinju di ruang tengah.

Find A Way (🔞)Where stories live. Discover now