8

568 78 6
                                    

Hawo..

Jongin menatap kosong langit-langit di hadapannya saat Baekhyun bertanya tentang masalahnya. Jongin membuang napasnya pelan, "Sepertinya ini bukan masalah yang perlu dibesar-besarkan," ucap Jongin membuat alasan untuk menolak bercerita.

Baekhyun membuang napasnya kecewa, "Apa terlalu rumit sampai kau tidak bisa bercerita?" tanya Baekhyun prihatin.

Semuanya diam tidak menanggapi pertanyaan Baekhyun. Jongin lagi-lagi menghela napasnya tidak tau harus bagaimana lagi. Dia kira semuanya akan berakhir semalam. Tapi kenapa dia masih ada disini? Dengan Chanyeol dan Baekhyun di sampingnya.

"Aku pikir, masalahmu tidak semudah itu, Jongin. Tidak mudah untuk memutuskan bunuh diri seperti itu, kau harus mempertimbangkan banyak hal. Jadi sepertinya kau berhadapan dengan hal yang sangat-sangat sulit, hm?" tanya Baekhyun.

Jongin tiba-tiba kembali menangis. Dirinya merengek sambil menatap kosong langit-langit, "Aku kesal dengan diriku sendiri, Baek. Kenapa aku seperti ini? Aku tidak mengerti," ucap Jongin terisak.

Baekhyun menggenggam tangan Jongin yang ada di dekatnya, mengusap-usap tangan Jongin berusaha menenangkannya. Baekhyun ikut melengkungkan bibirnya ketika melihat wajah Jongin yang sedih. Melihatnya, entah kenapa juga membuat Baekhyun sedih.

"Yak, siapa yang membuatmu seperti ini, Jongin? Apa kau mau aku memberinya pelajaran? Aku akan memastikan dia membayar--"

Ucapan Baekhyun terpotong melihat Chanyeol yang menyeringai di sisi lain kasur Jongin. "Kau kenapa?"

Chanyeol menggeleng, "Aku hanya tidak percaya kau bisa melakukan itu."

Baekhyun mengernyit bingung, "Apa dia lebih punya kuasa daripada aku?" tanya Baekhyun.

Chanyeol mengangkat bahunya acuh. Tidak berniat menjawab pertanyaan Baekhyun. Baekhyun menjadi larut dalam pikirannya sendiri. Dia merasa tidak bisa membiarkan orang yang menyebabkan sahabat manisnya hidup dengan senang di luar sana.

Baekhyun tiba-tiba menegang saat larut di dalam pikirannya, "Sehun..?" ucap Baekhyun dengan nada memastikan.

Tubuh Jongin ikut menegang saat mendengar nama Sehun. Ingatan semalam kembali berputar, membuat Jongin mengepalkan tangannya kesal.

"Sial, kenapa kau harus menyebut namanya?" ucap Chanyeol bangun dari duduknya dan keluar dari gedung rumah sakit meninggalkan Baekhyun dan Jongin berdua.

"Aku benar?" tanya Baekhyun.

"Baek, aku tidak mau menceritakan apa-apa. Aku memang salah, harusnya dari awal aku tidak menyukai Sehun. Harusnya aku menjauhinya saat tau dia straight--"

Baekhyun menghela napas pelan, "Ceritakan aku rincinya, Jongin. Agar aku bisa memutuskan ada di pihak siapa." pinta Baekhyun

Pada akhirnya, Jongin menceritakan cerita tentang dirinya dan Sehun. Hubungan keduanya, cara Sehun memperlakukan Jongin, cara Jongin memperlakukan Sehun, setiap detail rinci diceritakan oleh Jongin, yang tentunya dari sudut pandang Jongin sendiri.

Baekhyun tidak bisa berkomentar apa-apa setelah mendengar cerita Jongin, yang ternyata Sehun ada di baliknya. Sepupunya sendiri.

Baekhyun sama seperti Jongin. Maksudnya, orientasi sex mereka. Dan Baekhyun paham betul apa yang dirasakan Jongin. Terlebih lagi, posisi mereka.. sama sama, biasalah.

Baekhyun makin geram mendengar perlakuan Sehun. Baekhyun membuang napasnya kasar, "Astaga, aku tidak tau ceritanya semenyebalkan ini. Tapi kenapa harus sampai bunuh diri? Kau buat semua orang khawatir saja!" Kesal Baekhyun.

Find A Way (🔞)Where stories live. Discover now