20 ⛔

1.3K 68 10
                                    

Berdosah

Jongin memalingkan wajahnya. Memisahkan bibirnya dengan bibir Sehun, dan mundur memberi jarak antara Sehun dengannya di sofa.

Jongin mengusap wajahnya dengan tangannya yang gemetar, "Aku memang mencintaimu, Sehun. Aku masih. Tapi aku sangat membenci perasaan ini karena selalu membuatku sesak."

Jongin meremat celananya kuat menatap Sehun yang sedang menatapnya, "Aku benci melihatmu karena jantungku selalu berdetak dengan gila hanya dengan melihatmu.

A-apalagi memikirkan kau akan menikah sedikit lagi, ugh.. aku selalu merindukanmu, dan aku sadar aku tidak boleh. Aku hanya mencoba hidup selurus mungkin, Sehun."

Jongin membuang napasnya pelan, mengusap butir keringatnya yang terus mengalir.

Sehun dengan wajah datarnya masih menatap dalam mata Jongin, "Aku juga merindukanmu." balas Sehun membuat Jongin berkedip gugup.

"Jika kau pikir aku merindukan tubuhmu, kau salah. Aku merindukan masakanmu, sapaanmu, dan kau yang selalu mengikutiku kemana pun aku pergi."

Sehun mengusap wajahnya, "Aku tidak bisa tidur nyenyak, Jongin. Aku selalu merasa bersalah setelah menyebutmu jalang waktu itu.

Aku marah melihatmu dengan Mingyu. Aku marah saat kau bilang kau membenciku, Jongin."

Jongin menggerakkan kakinya tidak nyaman. Air putih tadi benar-benar menyiksanya dari dalam.

Sehun mengusap wajahnya lagi sambil mendekat pada Jongin, "Tapi aku sadar yang kemarin itu bukan apa-apa, jika dibandingkan denganmu yang melakukan semuanya untukku. Aku paham, Jongin."

Sehun mengambil tangan Jongin yang sibuk memainkan bajunya gugup, "Aku serius." lanjut Sehun.

Jongin yang menggenggam tangannya gugup, menunduk takut menatap Sehun. Wangi khas Sehun ketika mendekat, hampir membuat Jongin menerjang Sehun di depannya.

"Jongin," panggil Sehun mengangkat wajah Jongin.

"Mari akhiri ini. Berhenti saling menunggu dan perjelas hubungan ini. Kembali ke saat itu, dengan aku yang juga mencintaimu, ya?"

"Eunghh.." desahan Jongin lepas ketika Sehun menciumi tengkuknya.

"S-sehun," panggil Jongin lirih karena rasanya dia akan keluar sekarang juga.

Sial. Sehun bermain-main di telinga Jongin. Dan Jongin dengan cepat menekan penisnya menahan dirinya yang rasanya ingin keluar.

"A-ah, hnghh, S-sehunhh.." desah Jongin geli.

Sehun menyingkirkan tangan Jongin yang menutupi penisnya sendiri, "Jangan ditahan Jongin, kau bisa sakit." bisik Sehun mengusap penis Jongin yang masih berlapis celana levisnya.

"S-sehun! Nghh.." Jongin mencengkram kaos yang Sehun pakai.

Tubuh Jongin bergetar hebat ketika mencapai pelepasan pertamanya. Perangsang sialan. Jongin tidak keluar secepat ini biasanya.

Sehun menghentikan permainannya setelah melihat celana Jongin yang basah. Sehun berdiri mengusap rambut Jongin yang berkeringat.

Jongin kembali bergerak tidak nyaman setelah beberapa saat. Dia hanya minum seteguk kenapa efeknya gila?!

Sehun menggendong Jongin ke kamar utama villanya seperti koala sambil berciuman di sepanjang jalan.

Sehun merebahkan Jongin di atas kasur. Mengukung Jongin di bawahnya. Kembali merasakan bibir Jongin yang Sehun rindukan.

Find A Way (🔞)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang