7

598 77 12
                                    

Selamat iqro 🏃‍♂️💨

"Bagaimana kalau aku mencintai Jongin?"

Chanyeol mengertakkan giginya kesal. Jantungnya berdegup kencang mendengar ucapan Sehun yang terdengar seenaknya. Aih, Chanyeol tidak tahan ingin memakai tinjunya.

Chanyeol bersandar pada tembok di sampingnya, mengusap wajahnya frustasi, "Terlambat, sialan." umpat Chanyeol.

"Terlambat Oh. Dia sudah terlanjur mencoba bunuh diri karenamu."

Chanyeol kembali diam, mengambil napas dalam-dalam, "Sial," ucapnya mengusap kepalanya.

"Kau yakin dengan perasaanmu itu? Kumohon, jangan buat ini jadi rumit dengan pernyataan tidak berdasar seperti itu. Bereskan sendiri perasaan itu. Kau tidak ingat Mina?

Kau baru bercinta dengan pacarmu itu semalam, bodoh. Dan sekarang kau sibuk mengejar Jongin? Apa ini mimpi? Sial aku harus bangun."

Sehun melihat ke Chanyeol yang duduk di bawahnya, kembali memastikan perasaannya. Tapi semuanya bercampur aduk, Sehun sendiri kebingungan.

"Ck. Aku hanya merasa bersalah melihat tangisannya tadi. Entah kenapa aku merasa sesak."

Chanyeol melirik Sehun sambil tersenyum remeh, "Kau darimana saja, sialan? Dia selalu menangis tiap malam karenamu! Apa kau kira aku tidak frustasi melihat matanya yang selalu sembab?!

Apa sekarang kau mengerti kenapa aku mati-matian menjauhkanmu darinya? Sekarang aku benar-benar mohon padamu, jauhi Jongin. Jangan pernah, sekali-sekali bicara kau mencintainya."

"Apa hakmu--?"

"KAU PUNYA MINA! Kau punya Mina, brengsek! Kau harus bertanggung jawab. Mina perempuan. Dan kau, bermain tanpa kondom semalam! Sial, kau orang gila paling menjengkelkan kedua yang pernah aku temui."

Chanyeol bangun dari duduknya, berjalan keluar apartemen meninggalkan Sehun, "Jangan ikuti aku ke rumah sakit! Nikahi saja Mina, sialan!" kesal Chanyeol membanting pintu.

Drrt, ponsel Sehun bergetar. Ada panggilan masuk dari Mina. Sehun segera mengangkat panggilannya,

"Ya??"

"Sehun?? Kau dimana?? Aku haus, tapi aku tidak bisa bangun,"

"Tunggu aku sebentar, sayang. Aku pulang,"

Sehun segera menutup panggilannya, menggenggam ponselnya erat dengan kesal. "Apa aku sudah gila?" monolognya.

"Sedang apa aku disini, sialan. Kau hanya kasian padanya, Sehun. Ingat itu." ucap Sehun meyakinkan dirinya sendiri dan pergi dari apartemen Jongin.

'

"Halo pelatih!"

"Yak! Kau dimana?! Semuanya sudah siap untuk latihan, kau tidak datang?"

"Coach-nim~ apa aku boleh pinjam uang?"

"Anak ini! Uang untuk apa?"

"Ah, ini.. uhm.. ah, coach-nim.. apa aku bisa pinjam uang saja?"

"Untuk apa dulu, bodoh! Aku bisa ditangkap polisi jika kau pakai untuk judi!"

"Astaga! Mana mungkin! Temanku sakit, dan harus dirawat. Tapi aku tidak punya uang untuk--"

"Jongin sakit?"

"Ya.."

"Hah.. dasar anak muda. Memberikan semuanya pada orang yang belum tentu masa depannya."

Find A Way (🔞)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang