16

504 67 0
                                    

Selamat baca,

Jongin duduk di sebuah halte bus setelah berjalan jauh. Dia baru sadar sudah berjalan cukup jauh, akhirnya memutuskan untuk duduk.

Dari halte tempatnya duduk, terlihat jalan lebar di depannya yang lengang. Beberapa kali ada mobil yang melaju dengan cepat di hadapannya.

Jongin bersandar, membuang napasnya dalam.

Keinginan bunuh dirinya muncul kembali saat mengingat semua keresahannya, tapi Jongin mencoba bertahan sedikit walaupun rasanya ingin melompat ke jalan saat melihat sebuah mobil melaju kencang.

Jongin menggigit bibir bawahnya gelisah. Tangannya yang berkeringat juga tidak hentinya mengusap satu sama lain. Jantungnya berdegup kencang membuat Jongin lemas bukan main, napasnya sesak.

Obatnya. Jongin lupa meminum obatnya, dan semalam mabuk.

Jongin memegang tiang halte saat pusing datang. Jongin kebingungan sendiri. Serangan paniknya kembali dan rasanya seperti akan mati.

"Jongin! Kau tidak apa-apa?!" tanya Baekhyun yang berlari menghampiri Jongin terburu-buru setelah melihat Jongin cemas.

Jongin menggigit bibirnya dan menggeleng kuat.

Baekhyun mengusap punggung Jongin membantunya tenang, tapi Jongin menepisnya dan berdiri berjalan bolak-balik di depan halte.

"Jongin, tarik napasmu. Dan jangan ke pinggir jalan, kau bisa tertabrak." Baekhyun menarik Jongin untuk kembali duduk.

Melihat Jongin yang masih panik 15 menit di hadapannya, Baekhyun ikut sedikit panik dan khawatir.

"Jongin, bagaimana kalau minta Chanyeol membawa obatmu? Kau terlihat kelelahan,"

Jongin menggeleng, "T-tidak. Jangan. Aku, akan tenang. Sedikit lagi," jawab Jongin mengambil napasnya dalam.

Setelah sekitar 20 menit  Jongin mengatasi serangan paniknya, Baekhyun membawakannya air.

Jongin menerimanya dengan canggung, "Terima kasih, Baek." kata Jongin.

"Kenapa bisa seperti tadi?" tanya Baekhyun khawatir.

Jongin menaikkan alisnya kaget mendengar pertanyaan Baekhyun. Dia menghindari Baekhyun kemarin-kemarin. Dan Baekhyun pasti sadar tentang itu.

Kenapa dia terlihat biasa saja?

Jongin mengusap lehernya canggung, "Hm.. aku belum meminum obatku kemarin. Dan semalam, mabuk." jawabnya pelan.

"Astaga.. kalau begitu ayo minum obatmu dan istirahat. Apa kau berjalan kaki ke sini?"

Jongin mengangguk. "Hebat." puji Baekhyun.

"Ayo aku antar pulang." ajak Baekhyun.

Jongin diam sebentar memikirkan ajakan Baekhyun. Di rumahnya, ada Chanyeol. Dan Jongin ingin menghindar dari Chanyeol untuk sementara.

"Hm.. tidak usah Baek. Kau pasti ada urusan melihat dari tuksedomu." tolak Jongin mencari alasan.

"Urusannya sudah selesai. Aku sedang ingin pulang. Kalau tidak mau ku antar, aku bisa panggil Chanyeol—"

"Tidak! Jangan. Tidak perlu. Aku pulang sendiri nanti."

Baekhyun mengernyit aneh, "Hubungan kalian belum membaik? Padahal kudengar kau sudah putus."

"Eh?"

"Ah, aku dengar dari seseorang. Kau pasti sedang sedih ya? Sampai minum semalam. Tidak apa-apa Jongin, semua pasti akan baik-baik saja." hibur Baekhyun.

Find A Way (🔞)Where stories live. Discover now