T W E N T Y F I V E

8 2 0
                                    

Hy hy hello guys'.
Maap ya guys aku lama nga up hehe:), soalnya rada males hihi, tapi tenang aku udah up lagi kok sekarang. Mari merapat para cecan

Ayo ayo go go aku sekarang udah up nie, jangan lupa vote harus comment, ah dan ya save di perpus online kalian masing masing ya

Happy reading para pejuang hayalan 💗

Lion
Ly ly lyly i love yu ly

Lion
Oi baginda ratu, bales napa anjir cape ni suara dari tadi ngos ngosan

Lion
Lyly my lope in my heart is so dalam pake banget

Charly
Apa anak bodoh!?

Lion
Njir gua dikatain bodoh, tapi gpp lah! Besok sekolah kaga lo?

Charly
Dih wartawan nanya nanya

Lion
Dih dari pada bendahara minta minta!

Charly
Gjelas lo kampret

Lion
Saya pamit nyonya, good night 😶

Tidak ada niatan untuk membalas pesan tersebut, ia hanya langsung menenggelamkan kepalanya pada bawah bantal.

Disisilain..

Farel segera melangkahkan kakinya, membuka langsung pintu kamar mandi nya. Mandi, gerah sekali. Lagi pula setelah ini ia akan langsung menuju alam mimpi

Sudah kaya perawan bukan mandi malam, kurang kumplit tampa bunga tujuh rupa berendam sambil mengguyur. Pelet andalan leluhur :')

Membasahi rambut hingga tubuhnya yang terasa lengket.

Tidak terlalu lama untuk farel membersihkan tubuhnya, karna ia bukan seorang perawan yang hobby stay di tempat setan lama lama.

Perut kotak kotak yang ia rawat terpampang jelas begitupun tangan kekar berurat, yang membuat perumpan manapun gigit telunjuk dibuatnya

Farel melirik kearah kaca, jantungnya langsung berpacu kencang.

Deg

Deg

"anjayyy ibann, gila ganteng  banget gue" pedenya sambil menyisir rambutnya menggunakan seluruh jari kekarnya.

Melankahkan kaki ke arah king-size, mengangkat bahu acuh 'orang ganteng bebas.

*****

Atribut sekolah yang tidak lengkap sudah menjadi ciri khas farel dkk, tidak ada dasi yang menggantung di kerah seragamnya. Lelaki itu selalu malas bila disuruh menggunakan dasi. Dasi nya pun sering hilang di tempat yang berbeda beda entah dimana karna memang ia sendiri terlalu ceroboh menyimpan dasi nya.

Keringat menetes deras membasahi pelipisnya, tangan kananya terangkat menghormati bendera merah putih yang berkibar jauh diatas tiang besi. Farel dkk ketahuan terlambat oleh guru berhalis tebal, mata melotot, kumis yang lebat dan hitam bak seperti sapu injuk dirumah tetangga, tidak lupakan kepalanya yang plontos seperti lampu taman, 'astagfirullah jadi mengumpat guru gini kan' siapa lagi kalau bukan pak hartono. Benar benar risi sangat menjengkelkan. Kapan pun dan dimanapun, full time and full day selalu saja pak hartono selalu muncul bak debu dimana pun.

SiaWhere stories live. Discover now