S I X T E E N

11 4 0
                                    

Hari ini kelas Charly sedang belajar olahraga, dan seperti saat ini Charly dan Lea sedang duduk dipinggir lapangan,entah kenapa istirahat hari ini terasa lebih lama dari sebelumnya.
Di tengah lapangan namkpaknya ada beberapa anak lelaki yang sedang bermain sepak bola, sedangkan disisi lain lapangan ada sekelompok anak lelaki yang sedang berteduh dibawah pohon besar

"HeeYoooo" tegur Yuna membuat keduanya terlonjak kaget

"nih Drink waterrrr punya lo pada"  ucap Yuna sambil memberikan dua botol minuman dingin kepada mereka berdua

Keduanya menerima tanpa menoleh sedikit pun.

Yuna pun mengalihkan pandangannya,lalu ia memandang pada mereka yang sedang berteduh di bawah pohon

"yaampun pantes ada aja farel" ucap Yuna lalu ikut duduk dengan mereka

Rani mengalihkan pandangannya lalu menatap charly lekat "kayanya mereka buronan deh" ucapnya tenang

"hmmm" jawab yuna berbarengan dengan charly

"soalnya mereka mencurigakan selalu berkelompok"

"suudzhon lu, mungkin aja mereka lagi bermusyawarah"

Keduanya hanya mengangguk seteju

"bener si"

"tapi setelah gue berpikir,padahal gue gaada otak. Menurut gue mereka itu" Yuna menatap mereka curiga

"HOMO" seru Yuna asal

"SINTING! " jawab mereka berdua

"coba aja kalian pikir kemana mana mereka slalu berkelompok, ke kantin, ke kelas, ke kamar mandi"

"bodohnya sampai lewat batas suci ya kamu nak" ucap rani sambil mengelus puncak kepala yuna

Mata mereka kini sedang memata matai farel dan kelompoknya

"sepertinya kita harus lebih banyak mengambil informasi tentang farel dkk,bukan begitu?"

Charly mengangguk cepat "bener sekali bawang merah. kita harus tau lebih dalam tentang mereka"

"GELO!!" cerca Yuna tajam

"Bagaimana dan bagaimana agar kita tidak kehabisan tenaga tapi kehabisan kuolta, bagaimana kita mencari informasi dari grup gosip saja" balas Charly

"Laksanakan!"

Charly mengangguk,yuna mengelus pahanya sabar.kali ini sepertinya dia yang waras

"Ngaada kuolta" ucap lea

"wi-v kan ada" balas yuna

"Wifi anying"

"bae tuh pan urang mah sunna"

"SUNDA YUNNA" ucap lea dan charly berbarengan

"lo kalau ngomong bisa ga sih jangan di suing suingin"

"biasakan budaya lokal dulu,baru budaya orang lain" jawab asal yuna

"kamu ini manusia apa bintang kecil? Goblok mu ko jauh tinggi menghias angkasa" nasehat charly asal

"wifinya ga nyampe hmm" keluh lea yang sendari tadi berusaha menyambungkan wifinya dengan wifi sekolah

"MIRIS!!"

*****

"Hidup ku dulunya seorang pengamen pulang malam slalu bawa uang recehan mengenal cita cita paling mulya membantu keluarga dirumah" berirama lion sambil menjadikan sapu injuk sebagai gitarnya

"ku yang dulu bukanlah yang sekarang"

"diem anjing sakit nih telinga gue"

"yaamaap atu sam aku teh cuman menyumbang suara" jawabnya sambil mengelus tenggorokan nya

Sam yang melihat kelakuan lion pun hanya memutar bola matanya malas

"rel gimana lo, udah sampe ronde berapa" tanya nando seakan memecahkan keheninngan

Farel yang mengerti akan arah pertanyaan nando tadi, ia langsung menjawabnya tanpa bingung memikir "gatau gue bingung"

"yaelah rel tinggal deketin apasusahnya kali"

"caranya"

"ketik bintang spasi bulan" jawab santai galang sambil tersenyum lebar

Sarka yang mendengar ucapan temannya itu ia hanya menggerutu kala tak mengerti apa yang sedang di bicarakan oleh teman temannya itu

"Hidup gue hanya diisi penuh tugas menumpuk tanpa ada drama percintaan macem drama korea"

"Ya tuhan pertemukanlah hamba dengan jodoh hamba sebagaimana Matematika mempertemukan X & Y"

Lion, nando, dan galang yang melihat do'a temenya itu hanya membantu dengan dorongan kata "AMIN"

"Kata gue, gpp lo gapunya cita cita, tapi jangan sampe lo gapunya otak kaya gini."

*****

Kini pembelajaran di kelas XII IPA 1 tengah berlangsung, namun Charly sama sekali tidak memperhatikan guru yang sedang mengajar.  Ia mengambil sepasang earphone nya
Lalu memasang kannya pada telinganya dan meletakan kepalanya diatas meja. Rasanya di jam pelajaran hari ini ia ingin tidur saja.

Lea yang melihat itu hanya menggelengkan kepalanya pelan.

"Dikelas ngantuk, lemes, mager pas udah mau keluar langsung semangat membara luar biasa allahu akbar"

Melihat kelakuan salah satu muridnya, Bu nunung segera pergi ke arahnya

"Lea"

Lea pun yang mendengar namanya dipanggil, langsung membulatkan matanya, pasalnya ya tau suara familiar itu

"Lea, jika temen kamu pinjem uang 10.000 ke kamu, maka berapa uang yang akan ia kembalikan"

"gaada bu"

"ko gaada, kamu gatau matematika ya?"

"ibu gatau temen saya ya?"

Bu Nunung yang merasa kesal dengan jawaban lea, dia hanya mengelus dadanya sabar

"kamu berani ngomong gitu ke ibu"

"lah, kan ibu yang nanya duluan"

"LEA!!"

"atuh ibu lagian yang salah, jelas jelas yang tidur si Charly, kepana aku yang salah"

Mendengar jawaban asal terus menerus dari mulut Lea, sontak seisi kelas ikut tertawa begitupun dengan ayu seorang anak yang pendiam

Charly yang melihat itu hanya menyeggol siku lea dengan tanganya "susah si kalau uda punya muka kriminal dari lahir, apa apa disalahin terus"

SiaWhere stories live. Discover now