3. Confusing💉

237 33 1
                                    

"Prof ?''

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Prof ?''

''Iya ada masalah Barnesh?''

''Apa saya bisa ganti kelompok?''

''Nggak bisa. Semua sudah diundi. Masing-masing dari kalian punya tugas yang sama.''

''Tapi prof--''

''Nggak ada tapi-tapian kalau kamu nggak mau, silahkan keluar dari mata kuliah saya!'' Profesor Burhan menggebrak mejanya kemudian bangkit tertatih, meskipun memakai tongkat, sosok pria tua itu tidak mengendurkan ketegasan dan keangkeran di mukanya.

''Case yang saya kasih itu sudah paling gampang. Seminggu harus sudah siap tampil setelah itu langsung ujian praktek ya.''

''Iya Prof,'' sahut kami serentak.

Begitu profesor Burhan keluar kami langsung berhamburan menuju kelompok masing-masing. Kali ini apa yang menjadi dugaanku terbukti sudah. Barnesh tidak mau satu kelompok denganku. Dia tetap di mejanya sementara aku, Sarah dan satu teman cowok lagi kini saling mendekatkan tempat duduk.

''Pit, kalau Barnesh tetep nggak mau kerja kelompok sama kita gimana?'' Sarah membuka percakapan.

Aku melihat Barnesh yang duduk sembari membuka-buka bukunya.

''Biar aku coba ngomong sama dia.''

''Ati-ati loh Pit, perlu kita temenin?'' Teman cowokku itu menawarkan diri, tapi aku langsung menolaknya dan bangkit dari kursi.

Barnesh masih tak terusik saat aku menggeser satu kursi menghadapnya. Wajahnya masih menunduk membaca buku, entah sengaja atau hanya pura-pura.

''Bar...nesh?'' panggilku lirih, tidak ingin membuatnya terganggu.

''Hmm,'' sahutnya begitu saja dan masih tak mau mendongak.

''Aku tahu kamu nggak suka satu kelompok sama aku, tapi bisa nggak kita kerja sama biar sama-sama enak. Temen-temen juga butuh nilai.''

''Ok, apa sekarang tugasku?'' Barnesh menutup bukunya kemudian mendogak menatapku.

''Kita diskusi sama-sama yuk? Mereka udah nungguin tuh.'' Aku menoleh sekilas pada kedua temanku yang langsung diangguki oleh mereka.

''Masih butuh aku? Kamu kan udah yang paling pinter. Kamu yang ngerjain sendiri juga bakal kelar.''

''Oh. Jadi tugas kamu mau aku kerjain ya? Yaudah kalau gitu.'' Aku bangkit karena paham maksudnya apa. Aku tidak akan berlama-lama lagi untuk membujuknya. Kalau dia tidak mau ya itu urusannya. Dan dia benar aku bisa menyelesaikannya sendiri dengan 2 orang lainnya. Mungkin saat diskusi tiba aku akan melapor pada profesor Burhan. Selesai.

''Mau kemana kamu!'' Teriakan Barnesh sontak membuatku dan beberapa dari kami menoleh. ''Kita belum selesai ngomong.''

Aku kembali menghampirinya dan ruangan yang semula riuh menjadi hening seketika.

Amnesiac WifeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang