14. ຣᥱlamat menempuh hidup baru

450 18 1
                                    

14. Selamat menempuh hidup baru

Jika dia bisa bahagia mengapa aku tidak? Aku menyayangi keduanya, tapi aku tidak bisa serakah.

-Anna

[Now Playing]

Paper heart - (cover) Jungkook

00:15 ━━━━⬤─────── 03:35

↺ << ll >> ⋮≡

***

Anna naik ke pelaminan bersama Jeno dan Leon untuk bersalaman. Berfoto sebentar dengan pengantin lalu makan di meja yang sudah disediakan. Tidak disangka, Alea dan Alan ikut turun untuk makan di meja yang sama dengan trio pelajar Amerika.

"Aku mau ngomong empat mata sama lo Na. Ayok!" Ajak Alea sambil menarik tangan Anna pelan seperti menyuruhnya berdiri. Jeno menahan tangan Anna yang satunya "Disini aja." Bukan apa-apa tapi Jeno mengetahui kejadian kemarin yang tentunya diberitahu oleh Leon.

"Yakinin kita dulu, lo gak bakal apa-apain Anna," timpal Leon tanpa menatap mata Alea. Alan hanya duduk bergeming sambil memakan makanannya.

Jeno mengangguk setuju "Ck... Udah sih! Gue bukan anak kecil lagi. Lagian ini hari pernikahan dia sendiri, gak akan mungkin dia bunuh gue," kata Anna lalu mengangguk setuju pada Alea.

"Kalo Anna kenapa-napa. Alan bisa-" Alea berpikir sebentar,

"-ceraiin gue," Sambung Alea walau agak ragu.

Wanita itu mengiringnya ke luar acara pernikahannya. Menuju taman belakang yang kosong karena sudah lama tidak terurus.

"Maafin gue ya Na, gue emang salah soal rebut Alan secara paksa dari lo" Ujar Alea tulus sambil menunduk malu.

"Maaf juga kemaren gue udah komporin lo supaya keganasan lo keluar" Anna juga merasa bersalah soal kemarin.

Alea tersenyum kecil "Tapi Na, lo salah soal kehamilan gue. Gue beneran hamil, dan itu emang anaknya Alan. Maaf udah khianatin lo." Air mata Alea mulai membasahi pipinya.

"It's okay, selamat ya atas kehamilan lo." Anna menekankan kata sahabat sambil menatap netra milik Alea. Mereka berdua berpelukan "Cengeng lu" Anna menoyor kepala Alea pelan. Padahal mata Anna juga terus mengeluarkan cairan bening dari tadi. Mereka berdua berjalan kembali ke arah meja makan.

"Yah gak akan rasain unboxing malam pertama dong?" Anna berniat bercanda agar hubungan mereka tidak kaku lagi.

"Rasain lah, kemaren 'kan dia gak sadar. Nanti malem sadar" Alea terkekeh geli membayangkan apa yang terjadi setelah masalah ini selesai.

"Geli gue," Anna bergidik mengangkat bahunya.

"Lagian siapa suruh bahas gituan." Gerutu Alea sambil cekikikan.

"Jadi udah baikan nih?" tanya Leon melihat keduanya sudah akur saat kembali ke meja. Anna mengangkat bahunya "Gitu deh" katanya gengsi.

"Oh iya, gue belum kenalin dia sama Alea. Kenalin Lee Jeno, gue nemu dia kemaren lagi ngemis di jalanan USA" Anna menoleh ke arah Jeno dan Alea.

Alea mengulurkan tangannya ke arah Jeno sambil tersenyum ramah.

"Alea"

Dibalas Jeno tanpa ekspresi "Jeno"

Perkenalan yang sangat membagongkan.

Gak jelas.

Singkat.

Anna hanya terkekeh melihat kecanggungan keduanya. Sedangkan Leon meneruskan makannya acuh tidak peduli.

"Tadi, kenapa lo salah sebut nyet? Kasian muka Alea udah gak enak banget" Kalimat itu tiba-tiba saja meluncur dari mulut Leon tanpa aba-aba lebih dulu. Alea melirik Alan yang tampak tak nyaman dengan pertanyaan itu dia ingin tahu alasannya.

"Emm... Gue gak tau, dari dulu 'kan gue latihannya nama Anna. Maaf ya Le" Alan semakin merasa tidak enak saat menatap mata Alea. Tapi perempuan itu tersenyum kecil "Gapapa, udah gak usah di bahas. Yang penting akadnya udah selesai." Alea memamerkan cincin di tangannya.

Anna tersenyum canggung, merasakan sakit menusuk dadanya saat melihat Cincin yang harusnya menjadi miliknya suatu hari nanti dimiliki orang lain yang nitabenenya sahabatnya sendiri, sakit. Setelah acara makannya selesai Anna pamit pulang untuk menemui ibunya, dia lupa mengabari ibunya bahwa dia pulang. Otaknya masih mencerna ini semua, berasa tidak nyata.

"Gue duluan ya! Selamat menempuh hidup baru kalian berdua. Gue harap langgeng terus sampe kakek nenek. Gue minta keponakan kembar ya, jangan lupa ibadah malem ini"

Leon mengerlingkan mata malas, bisa-bisanya dia berbicara seperti itu? Jeno tampak semangat menghampiri mobil. Mereka tampak akrab dengan saling berbisik entah sedang membicarakan apa.

***

┏━━━✦❘༻༺❘✦━━━┓

Jangan lupa untuk vote
karena itu membuat saya
semangat melanjutkan
cerita ini terimakasih

┗━━━✦❘༻༺❘✦━━━┛


Sebuah kesalahan [End] Where stories live. Discover now