Bab 15

5.8K 392 7
                                    

Cella POV

"Cafe rumah sakit punya kopi yang enak, kalau Anda tidak keberatan."

"Tidak sama sekali."

Gue pun berjalan mendahului Wilson. Sesampai di cafe rumah sakit, gue memesan black coffee dua. Hening panjang sampai akhirnya kopi disediakan. Jujur saja, sudah tersusun rapi pertanyaan-pertanyaan yang ingin gue lontarkan. Hanya saja, gue ga bisa berbasa basi sampai menjurus ke topik. Gue ga sepintar itu berbicara. Apalagi Wilson kenal Cello sebagai partner kerja sama. Nama baik dipertaruhkan di sini!

Huff.. Sudahlah. Anggap saja Cello adalah orang yang ga suka berbasa-basi.

"Mm... Jadi... Anda tunangan Cella?" Tanya gue langsung.

"Hm.. Ya."

"Sejak kapan?"

"Sejak hari ini. Kami dijodohkan."

Hari ini?

HARI INI?!

Gila saja. Kenapa ga ada yang memberitahu gue, dan... Siapa juga yang menjodohkan gue seenaknya! Hei, gue ini wanita bebas yang ga butuh dibantu apalagi dijodohkan!

"Oleh?"

"Ayah Marcella."

What?!

Ini shock therapy paling luar biasa yang pernah gue alami. Yang benar saja! Mana mungkin Papa yang bahkan ga peduli selama ini dengan gue sampai repot-repot mencarikan jodoh? Bahkan gue yakin sekarang Papa sibuk di entah negara mana demi kemajuan usahanya, tanpa memikirkan gue dan Ryan sama sekali!

Tarik nafas, buang nafas... Gue harus tenang. Di hadapan gue ini Wilson, yang bahkan ga akan percaya sekalipun gue jelaskan kalau gue adalah Marcella yang sebenarnya!

"Lalu, untuk apa Anda membawa Cella sampai ke sini?"

"Mengunjungi Anda."

Gue mengerutkan dahi bingung. "Saya?"

"Ya."

Nah... Ini sungguhan dan ga bercanda? Adakah seorang lelaki yang membawa tunangannya menemui lelaki lain? Baik sekali lelaki ini, gue sampai bingung sendiri.

"Tidak takut tunangan Anda saya rebut?"

"Sekalipun direbut, saya tidak masalah. Ayahnya Cella hanya memberikan restunya pada saya, dan bukan Anda."

Great! Ternyata lelaki yang aku kira baik-baik ini bisa juga mengeluarkan seringai licik seperti sekarang ini. Rasanya ingin sekali gue usir lelaki ini menjauh dari Cello! Ck.

"Wah, kalian cepet banget akrabnya. Bisa jadi temen baik nihhh..." Suara seseorang mengintrupsi.

Dulu gue ga pernah tahu suara gue seperti ini jika didenger orang lain, dan ternyata suara gue sangat menyebalkan! Apalagi jika Cello sengaja membuat suara semanis-manisnya. Ugh! Ingin sekali gue cekik Cello. Selain karena suaranya yang ga enak, juga karena ga bilang gue dijodohin!

"Hei sayang... Kok serius banget sih mukanya. Senyum dongggg! Ketemu pacar kok ngeliatnya kayak mau bunuh orang sihhh!" Kata Cello sambil berjalan dan memeluk leher gue dari belakang.

Gue hanya bisa bengong. Dia ini.... Gila ya? Ga ketemu sebentar kelakuannya jadi..... Apa ini efek karena malam pertama dengan James? Eh tunggu, terus hubungan sama Wilson gimana? Masa dia punya suami sekaligus tunangan?

Ga mungkin! Nama gue bisa tercemar luar biasa! Tapi kalau ini ada hubungannya sama Papa, semua mungkin saja. Tapi bagaimana nasib James? Ughhh, gue butuh jawaban dari semua hal ini. Serius, gue butuh waktu berdua buat ngobrol sama Cello. Tapi gimana caranya gue mengusir Wilson? Mau gimana pun, dia 'tunangan' gue secara ga langsung.

Marcella & MarcelloWhere stories live. Discover now