[ PROSES REVISI ]
Sesuatu pernah memisahkan keduanya, beberapa masa lalu yang tak terduga, rasa cinta yang saling terbalaskan. Kisah hidup yang berlika liku, hingga akhir nya dapat membuat kebahagiaan yang berarti.
Hanya untuk Airin Kim, dari Jeong...
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
" Pilihanmu adalah pilihanku juga. Mencapai kesempurnaan memanglah mustahil. Yang terpenting aku cukup merasa sempurna dengan memiliki mu sampai saat ini. " ~ Yoon Jeonghan.
=====
🌹🌹🌹
=====
~ 1 Bulan kemudian ~
Suara kicauan burung menyambut di pagi hari ini. Seperti biasanya, suasana cerah tak akan pernah bosan menyambut Kota Seoul. Di kamar nuansa warna putih itu, biasan dari sinar matahari pagi terbentuk di lantai dengan semilir angin yang berhembus pelan.
Kedua kelopak mata indah milik Airin perlahan terbuka, tergerak mengusapnya dengan pelan menggunakan tangan mungilnya. Menyesuaikan dengan cahaya matahari yang masuk kedalam kamar ini, begitu terang karena tirai yang menutupi jendela telah terbuka.
Menggerakkan tangan kirinya mengusap ke arah kanan tempat Jeonghan berada, namun terasa kosong olehnya.
Airin menoleh ke samping. Disitu Jeonghan tak berada di samping nya, mungkin sudah bangun terlebih dahulu darinya. Karena sayup sayup telinga Airin mendengar bunyi gemericik air dari dalam kamar mandi. Menandakan kalau pria Yoon itu mungkin sedang mandi. Mungkin hari ini dia berangkat ke kantor lebih awal, jadi bangun lebih pagi dari Airin sendiri.
Airin memilih untuk menyibak selimut yang dia kenakan dan bangun dari tidurnya itu, melipat selimut itu menjadi dua bagian rapi. Memilih untuk mengambil ponselnya yang berada tak jauh dari nakas, mengecek siapa tau ada pesan masuk.
Mengambil bantal warna kuning bergaris sebagai sandaran ponselnya.
Tapi tak ada satupun dan Airin mendesis kecewa, sungguh grup nya hanya ramai tengah malam.
Meletakkan ponsel silver nya itu di samping tubuhnya sendiri. Fokus nya sekarang mengarah ke perutnya, sudah kelihatan lebih besar. Maklum sekarang usia kandungannya sudah memasuki usia 3. Jadi mau tertutup oleh baju apapun, pasti tetap akan kelihatan. Airin kadang dibuat gemas sendiri dengan perut nya.
" Good Morning baby Yoon? " Nah kan, Airin dibuat gemas sambil mengusap perutnya sendiri. Agak nya mengajaknya bicara memang hal yang biasa bukan?
Mual dan pusing sudah tak menghampirinya tiap pagi. Baby Yoon yang ada di perutnya sudah bisa menyesuaikan dirinya dengan tubuh Airin, jadi tak perlu merepotkan Airin tiap paginya.
Airin beralih mengambil ikat rambut yang ada di samping bantal dan mengikat rambutnya menjadi satu bagian membentuk ponytail. Tak sadar, bunyi air dari dalam kamar mandi itu telah berhenti. Menandakan kalau Jeonghan sudah selesai mandi.
