[ PROSES REVISI ]
Sesuatu pernah memisahkan keduanya, beberapa masa lalu yang tak terduga, rasa cinta yang saling terbalaskan. Kisah hidup yang berlika liku, hingga akhir nya dapat membuat kebahagiaan yang berarti.
Hanya untuk Airin Kim, dari Jeong...
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
. .
🌈
" Mulai dari aku membuka mata dipagi hari,hanya dengan memikirkan mu membuat hatiku luar biasa,dan saat kamu membuka mata lenganku mendekap ke kepalamu,Apakah kau merasakan yang sama? ~ Yoon Jeonghan.
🌈
-----
Song list : * Light * By Wanna One.
-----
Airin POV.
Memandang matahari yang perlahan mulai terbenam dibukit barat itu adalah kebiasaanku akhir akhir ini,entah aku hanya suka dan terasa sangat nyaman bila dapat memandangnya seperti saat ini,sinarnya itu sangat hangat menyebar ke seluruh penjuru pelosok bumi.
Waktu tak terasa telah menjadi sore saja,jam pun telah menunjukkan pukul 17.00 sore dari yang terakhir aku lihat.
Dan saat ini aku dapat merasakan dengan jelas bahwa sinarnya itu memberi kehangatan sendiri bagi tubuhku,angin segar yang turut menemani nya membawa kesan nyaman tersendiri bagiku, kadang tangan kananku digunakan untuk merapikan beberapa anak rambutku yang tergerai bebas terkena angin hangat itu.
Aku menarik nafas cukup dalam dan secara perlahan dihembuskan membuatku sedikit nyaman,kurentangkan kedua tanganku secara lebar berusaha menikmati suasana hangat sore kali ini.
Saat ini aku sedang berdiri di atas balkon kamar kami,entah lah daripada bosan berbaring terus diatas kasur lebih baik aku berdiri disini sambil menikmati suasana sore,aku letakkan kedua lenganku di bagian depan perut ku sendiri dan sekarang aku bertumpu dengan menyandar pada sisi pagar pembatas balkon itu.
Sekarang aku hanya sendirian dirumah ini,Appa dan Eomma Yoon sudah pamit pulang sedari pukul 02.00 siang tadi,begitupun dengan Sujjin dan Sihnye yang 30 menit lebih setelahnya.
Mereka berdua tadi cukup membuatku tertawa lepas karena ulah konyol mereka sendiri,tingkah mereka berdua pun masih membekas jelas diotakku,dengan kebobrokan Sujjin yang memegang seekor cacing yang entah dia dapat darimana dan itu menjadi bahan ledekkan nya kepada Sinhye,bagaimana gadis itu berteriak sangat kencang berusaha menghindari arahan Sujjin yang terus meledeknya dengan cacing itu,berhubung Sinhye itu benci sekali dengan yang namanya hewan Cacing,maka dia terus berlarian kesana kemari untuk menghindari Sujjin,mereka berdua terus kejar kejaran dihalaman depan rumah ini,dengan aku yang hanya tertawa sambil duduk di kursi depan teras.
