The Love Story [Complited]

Part 49. Koma

📞astagfirullahalazim mitaa.., mamah
   
📞yaudah nak papah sama mamah langsung kerumah sakit, itu kamu di rumah sakit mana.., papah

"Di rs kasih ibu jakarta pah"daniel

📞yaudah tunggu papah mamah siap-siap kesana..papah

"Iya pah"daniel

Daniel pun mematikan telpon nya, karna belum cukup umur maka ia meminta bantuan ortunya untuk mengurus pendaftaran rumah sakit mita.

Tak beberapa lama kemudian ortu daniel pun sampai di rumah sakit ayahnya langsung ke bagian resepsionis untuk mendaftarkan mita.

Sedangkan mamah nya langsung menghampiri daniel yang tengah menangis.

"Daniel"mamah sarah

"Mahh"daniel langsung memeluk mamah nya

"Gak papa nak mita akan baik-baik aja"mamah sarah sambil mengelus punggung daniel

"Tapi daniel takut mah, daniel udah kehilangan rara sama jayden, sekarang mita mah"daniel

"Daniel gak sanggup kalau harus kehilangan putri lagi mah"daniel menangis dalam pelukan mamah nya

"Iya iya sayang mamah tau kamu harus tenang mita pasti baik-baik aja kok"mamah sarah

"Iya nak mamah mu bener putri pasti baik-baik aja kamu harus kuat buat putri"papa luke mengelus kepala daniel

Setelah daniel cukup tenang mereka pun kembali duduk di kursi dekat ruangan UGD dan daniel terlihat cemas.

Suster sudah berkali-kali keluar masik dari ruang UGD, namun tak memberi jawaban pasti.

Tak berapa lama dokter pun keluar dari ruangan dan daniel langsung menghampiri dokter.

"Dok dok gimana keadaan mita"daniel

"Pasien kehilangan banyak darah dia membutuhkan donor darah segera"dokter

"Astagfirullah" mamah, papah, daniel

"Dok dok stok darah di lab kosong, sedangkan pasien butuh secepatnya kita gak ada waktu buat cari pendonor"suster

"Maaf dok golongan darah pasien apa ya"mamah sarah

"Golongan darah pasien AB dan darah itu sudah mulai jarang"dokter

"Dok dok ambil darah saya aja darah saya AB"daniel

"Tapi sepertinya kita membutuhkan 3 kantong darah yang artinya butuh 2 orang lagi"dokter

"Golongan darah saya juga AB dok"mamah sarah

"Berarti kurang satu siapa lagi aduhh"daniel

"Biar saya aja yang donorin darah saya juga AB kok" roni

"Gak usah repot-repot mita gak perlu donor dari loe"daniel

"Niel tapi kita gak punya banyak waktu demi putri"mamah sarah

"Tapi mah daniel gak mau ada darah penjahat di tubuh putri"daniel

"Niel kamu gak boleh egois ya kasihan putri"mamah sarah

"Gue gak ada maksud apa-apa kok gue cuma mau bantu aja, dan anggap aja ini sebagai tanda permintaan maaf gue"roni

"Cih jangan munafik jadi orang"daniel

"Nielll"mamah sarah

"Yaudah iya demi putri"daniel

Mereka semua pun pergi ke ruangan untuk mendonorkan darah, setelah satu jam menunggu akhirnya semua donor darah udah siap.

Para suster dan dokter melepas infusan di tangan mita dan mengantinya dengan infus darah.

Keadaan semakin menegang pasal kondisi mita semakin memburuk, dokter pun memasang alat pernafasan dan alat pengecek denyut nadi.

Sementara itu..

Di luar ruangan daniel semakin panik dan terus berjalan bulak-balik seperti setrikaan di luar ruang UGD.

sedangkan orang tua daniel duduk di kursi dan roni sudah pulang duluan karena tidak mau mengganggu.

Tak beberapa lama dokter pun keluar dan memberi kabar.

"Dokter gimana keadaan putri"daniel

"Kabar baiknya pasien baru saja melewati masa kritisnya"dokter

"Alhamdulilah"keluarga daniel

"Namun kabar buruknya pasien mengalami koma dan dia sudah tidak mempunyai semangat hidup" dokter

"Astagfirullahallazim"keluar daniel

"Tapi putri bisa sembuhkan dok"danie

"Bisa tapi pasien butuh banyak dukungan dari keluarganya"dokter

"Saat ini mungkin pasien tidak sadar kan diri tapi pasien bisa mendengar apa yang kita ucapkan maka dari itu kita bisa mensupport pasien melalui ucapan"dokter

"Baik dok terima kasih"papah daniel

"Baiklah kalau begitu, saya minta bapak dan ibu agak menjauh dari UGD karena kita akan memindahkan pasien ke ruang rawat"dokter

"Baik"papah daniel

Mereka pun menepi dari ruang UGD, mita sedang di bawa ke ruang rawat inap.

Dan terlihat daniel semakin syok dan mulai berteriak.

"Cobaan apalagi ini ya allah hiks hiks"daniel