Part 42. Berangkat

26 5 0
                                    

"Ih bentar jangan balik dulu lah"mita

"Lah emang nya kenapa"daniel

"Main itu dulu yuk"mita

"Main, main apa"daniel

"Itu, ituloh tuh coba nengok"mita

Mita pun memutarkan kepala daniel ke depan mesin capit boneka.

"Kagak ah ke bocil"daniel

"Ist loe mah gitu, udah hayuk"mita menarik tangan daniel

"Iya-iya hei beli koin dulu"daniel

"Gak usah gue udah beli banyak"mita

"Sianjir kapan belinya"daniel

"Tadi pas loe lagi boker"mita

"Masa"daniel

"Iya udah percaya ajalah"mita

"Oh ok"daniel

Setelah perdebatan singkat mereka pun sampai di tempat mesin capit, mita pun bermain cukup lama namun tak satu boneka pun tercapit.

"Ahh susah banget" mita

"Sini biar gue aja"daniel mengambil koin dari tangan mita

"Emang bis"mita

"Nih" daniel memberi boneka

"What kok bisa"mita kaget bukan main

"Haha gue apa yang gak bisa"daniel sombong

"Dih sombong loe jayden lebih hebat dari loe kali"mita

Menyebut nama jayden mita menjadi diam dan galau bukan main, ia sedih harus di tinggal jayden.

"Hei kok tiba-tiba diam"daniel

"Hah enggak kok"mita sambil menghapus air matanya

"Loe sedih nya gara-gara jayden sama rara mau ke prancis"daniel

"Hah enggak kok siapa yang sedih gue gak sedih tuh"mita.

"Udahlah loe gak perlu bohong, lor gak akan pernah bisa bohong sama gue"daniel

Mita pun mengangguk dan menangis dengan sigap daniel pun langsung memeluk mita dengan erat.

"Hei gak papah semua akan baik-baik aja kok"daniel

"Rara sama jayden kan cuma sebentar di prancis nya nanti mereka kan balik lagi kesini ya"daniel

Mita hanya menggangguk dalam pelukan daniel.

"Masa mereka mau ikut lomba loe nya gak seneng hayok semangat dong kasihan mereka berdua nanti berat buat ninggalin loe"daniel

"Iya tapi"mita

"Hei loe bisa kok, gak papa percaya gue semua akan baik-baik aja"daniel

Mita pun mengangguk dan tersenyum ke arah daniel lalu melepas pelukan nya.

"Thanks, andai aja gue punya abang sehangat loe" mita

"Lah plim plan banget sih loe jadi manusia kemarin gue di bilang dingin sekarang hangat, gak sekalian aja loe bilang gue panas ke api"daniel

Mita pun tertawa mendengar perkataan daniel dan menghapus air matanya.

'Nah gitu dong"daniel tersenyum

Tak beberapa lama kemudian mereka pun pulang dari mall, tapi mereka mampir dulu ke caffe tempat rara jayden belajar.

Tak membutuhkan waktu lama mereka pun sampai di caffe yang di tuju, mereka langsung turun sambil bergandengan tangan, menuju arah rara dan jayden.

"Apa nih pegang-penganan tangan segala"rara sebel

"Katanya temen kok kayak demen"jayden sebel

"Eh hehehe sorry"mita nyengir lebar

"Wah wah apa nih mencurigakan ke mall berdua-duan balik gandengan tangan jangan-jangan kalian berdua"jayden

"Selingkuh ya hayooo"rara

"Eh eh kalian jangan berkhusnuzon dulu kita bisa jelasin kok"daniel

"Suuzon dong, PA PA kalau berbaik sangka berarti bener dong kita berdua ada main yaampun harus berapa kali gue bilang bego jangan di piara"mita

"Lah emang loe pernah bilang"daniel

"Kagak sih haha"mita tertawa

"Heh heh kalian ini kita lagi nanya serius juga" jayden di anggukin rara

"Hehe kagak, ya kali lah gue selingkuh sama bongkahan es"mita

"Au tuh, nih gue kasih tau ya mita itu udah kayak adek gue sendiri gak lebih kok"daniel

"Nah dengerin tuh, lagian santai aja si ra gue ini nganggap si daniel udah kayak babu sendiri kok tenang aja"mita

"Harus babu banget gak ada yang lebih aestetic gitu"daniel

"Ada sih ini asisten pribadi"mita nyengir

"Yaelah sama aja dong kampret"daniel cemberut

Semua orang pun tertawa kecuali daniel yang kesal dengan ucapan mita.

"Oke oke gue percaya kok, tapi ngomong-ngomong kalian ngapain sih ke mall berdua"rara

"Iya gak ngajak-ngajak lagi"jayden

"Justru itu kita ini sedang berbaik hati sama kalian kita berdua inisiatif buat belanja in kebutuhan kalian buat keluar negri nanti"mita

"Betul tuh, ya walaupun cuma bisa beli sedikit sih"daniel

Mita dan jayden pun menunjukan belanjaan nya yang sudah seperti membawa dua karung barang.

"Hahhh segini sedikit"teriak jayden dan rara

The Love Story [Complited]Donde viven las historias. Descúbrelo ahora