Part 37. Persidangan 2

23 7 1
                                    

"Baik jadi begini kronologi nya pak hakim"mita sambil menggengam tangan jayden

"Pagi itu saya baru datang dari bandung saat saya berjalan keluar stasiun tiba-tiba orang bertopeng menghampiri saya saat itu saya mencoba membela diri dan kabur tapi saat itu juga dia memukul punggung saya sampai saya pingsan"mita

Mita pun mengingat kejadiaan saat dia pingsan karena di pukul roni.

"Waktu saya terbangun saya sudah berada di gudang dengan kondisi tangan terikat dan mulut tersumpal oleh kain"mita

Mita pun menjelaskan kronologi nya dengan lengkap bahkan meceritakan inisiatif nya merekam suara roni dan menceritakan nya hingga selesai sambil mengingat kejadian tersebut

"Begitu cerita nya pak hakim saya rasa sudah cukup jelas sekian terima kasih"mita

"Baik saudari mita silahkan duduk"pak hakim

Mita pun kembali duduk dan tiba-tiba seseorang masuk kedalam tempat persidangan

"Permisi"wanita itu

"Maaf anda ini siapa"pak hakim

"Saya ibu nya roni"nina

Ibu nya roni pun langsung menghampiri roni dan menatapnya.

"Bu bu tolongin roni bu, ibu kesini mau nolongin roni kan"roni

Plakk satu tamparan mengenai roni dan roni oun langsung terdiam dan marah.

"Kenapa bu KENAPA"teriak roni

"Roniii kamu itu salah paham"nina

"SALAH PAHAM DARI MANA NYA BU JELAS-JELAS OM WIRAWAN YANG BIKIN IBU CERAI SAMA PAPAH"teriak roni

"Ronii, kamu gak usah belain papah kamu, papah kamu itu psikopat dia selalu nyiksa ibu, ibu minta cerai karena ibu udah gak tahan sama kelakuan nya"ibu roni

"Kenapa ibu gak bilang"roni menangis

"Karena ibu gak mau kamu jadi korban roni hiks hiks hiks"nina menangis

"Enggak gak mungkin terus soal perselingkuhan sama om wirawan"roni menangis

"Wirawan itu sahabat baik ibu, bukan selingkuhan ibu kamu salah paham, wirawan itu orang baik bahkan dia juga yang donorin ginjal nya buat kamu roni karna kamu gagal ginjal hiks"nina

"Dan waktu itu wirawan mau dateng buat nolongin kita juga buat jodohin kamu sama mita, tapi melihat kejadian ini wirawan benar kamu mirip ayah kamu dan gak pantes buat mita"nina

Roni pun menangis menyesal.

Persidangan pum selesai roni di bebaskan karena dia juga menjadi korban kebohongan ayah nya, ibu roni pun langsung membawa roni keluar negri untuk tinggal bersamanya.

Caffe coffee move on.

Setahun telah berlalu kini rara, mita, daniel,jayden, pedro dan mita sudah kelas 12 belas tinggal menunggu perpisahan sekolah.

Dan untuk merayakan hari selesainya ujian mereka pun berkumpul di caffe tersebut dan meminum coffee sambil bercanda bersama.

"Untuk merayakan selesai nya ujian kita tos dulu dong"rara

"Cirs"mereka semua

Mereka pun meminum kopi tersebut lalu tertawa-tertawa.

"Ra kayak nya loe agak cewek an ya kalau gue lihat"pedro

"Yailah cewek dari mana nya loe lihat aja cara duduk nya kayak mana"daniel protes

Melihat rara duduk bersila di kursi, di kursi woy ajaib nih anak, dan mereka pun tertawa.

"Oh iya dro makin langgeng aja loe sama si bella nih"rara

"Woh iya dong kita gitu"pedro

"Iya dong eh kapan putus gak bosen loe berdua pacaran mulu"rara dengan gak ada ahklaknya

"Ehh sialan loe ra"pedro

"Tau makin gak ada ahklak aja loe ya sekarang"bella

"Yee baru tau loe pada dari kali kemana aja sih kalian"rara

Dan mereka semua kembali tertawa bersama-sama, mita pun melirik ke arah dani yang baru datang dan memesan makanan.

"Sut ra"mita menunjuk ke arah dani menggunakan dagu nya

"Ahh ngerti gue gaskeun lah"rara tersenyum

Rara dan mita pun berjalan ketengah-tengah caffe dan menarik kursi yang kosong dan menaikinya.

"Ngapain lagi tuh mereka"jayden

"Biasalah" daniel tersenyum

"Ehhmm hmm pengumuman-penguman kepada seluruh pengunjung caffe untuk hari ini kalian bisa pesen semua menu gratis"teriak rara

"Betul kalian bebas pesen apa pun dan semuanya akan di bayar sama temen kita dani hari ini dia lagi ulang tahun" mita

"Hayo nyanyiin lagu ulang tahun buat dani biat di traktir sama dani"mita

The Love Story [Complited]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang