Bagian 12 : Hak aset Rangga

237K 22K 2.1K
                                    

'hy'

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

'hy'

'say hai to bumil'

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

'say hai to bumil'

***

"Om Rangga, geseran kesana dong!" Kata Ayana sedikit berteriak.

Rangga tak merespon. Lelaki itu masih setia memejamkan mata. Ia makin mengeratkan guling kepelukan nya.

"Om Rangga!" Ayana menggoyangkan lengan Suaminya.

Yap. Benar sekali pemikiran anda. Pasutri gaje ini tidur sekamar, dan sekasur. Semua ini atas permintaan yang mulia ratu medusa tentunya.

Mungkin nagih abis di kiss sama Rangga kali ye. Makanya mau nempel-nempel muah.

"Om Rangga, geseran kesana! Disini sempit!" Ayana merengek.

Gadis itu meletakkan dagunya di lengan Rangga. "Om!"

"Hm?" Rangga bergumam serak.

"Agak sanaan. Disini sempit, gue ga bisa tidur miring ke kiri, soalnya kehalang pantatnya situ."

Rangga mengucek matanya. Perlahan ia membuka mata. Hal yang pertama ia lihat adalah penampakan wajah kusut Istrinya.

"Yaudah, saya tidur di sofa aja." Rangga mengalah. Cowok itu hendak bangkit sembari membawa guling, namun ditahan Ayana.

"Eh, jangan!"

"Terus maunya gimana?"

"Maksudnya . . tuh guling jangan dibawa. Gue ga bisa tidur kalo ngga ada guling, ehehe."

Rangga melirik sinis. Ia melemparkan guling yang ia pegang ke depan wajah Ayana. "Ish! Jahat banget Istrinya di timpuk bantal."

Rangga tak menggubris. Cowok itu mulai merebahkan diri di sofa kamar, yang tentunya, panjang sofa tersebut tak sebanding dengan tinggi badan nya.

Dampatigaḷu [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang