40. Kebencian Jungkook Terhadap Sang Nenek

Mulai dari awal
                                    

"Apa yang kau lakukan pada laki-laki itu, cucuku?" tanya Soon Jee.

Jungkook melihat kearah Kakeknya. Lalu tersenyum. "Aku hanya menawarkan sesuatu padanya!"

"Apa itu, Sayang?" kini Hyun Byun yang bertanya.

FLASHBACK ON

Di dalam gudang tersebut hanya ada Jungkook dan satu penjaga. Jungkook menatap kearah laki-laki tersebut.

"Hei, kau!"

Laki-laki yang dipanggil tersebut pun menoleh. "Ada apa?"

"Apa kau mau uang, rumah dan sebuah mobil mewah? Kalau kau mau itu semua, aku bisa memberikannya untukmu," kata Jungkook.

Mendengar tawaran yang menggiurkan dari Jungkook membuat laki-laki itu tersenyum. Lalu detik kemudian, laki-laki itu tertawa.

"Hahahaha. Kau jangan membual bocah. Mana mungkin kau akan memberikan semua itu padaku. Kau pikir kau itu siapa?"

"Kau jangan meremehkanku. Kau tidak tahu siapa aku."

"Memangnya kau siapa, hah?!"

"Aku cucu dari seorang pengusaha milioner yang bernama Yoon Soon Jee. Kau kenal dengan nama itukan? Dan aku juga memiliki orang tua yang juga kaya dan memiliki beberapa Perusahaan, baik di Korea maupun di luar negeri. Aku akan mengatakan pada mereka untuk membuatmu menjadi orang kaya dalam satu hari."

Laki-laki itu berpikir sejenak. Bahkan laki-laki itu mengingat tentang perkataan Bos nya mengenai bocah yang ada di hadapannya itu.

"Apa benar kau cucu pengusaha itu dan putra orang kaya?"

"Menurutmu bagaimana?" tanya Jungkook balik. "Kalau aku jadi dirimu. Aku akan langsung menerima tawaran tersebut tanpa pikir panjang lagi."

"Kau pasti menginginkan sesuatukan?"

Jungkook tersenyum. "Waaww! Kau hebat sekali. Aku belum mengutarakan keinginanku. Nah, kau malah langsung mengatakan hal itu," puji Jungkook. "Kau benar. Aku memang menginginkan sesuatu darimu. Lepaskan aku. Dan biarkan aku pergi dari sini. Setelah aku keluar dari sini. Besoknya kau akan mendapatkan apa yang aku janjikan barusan. Kau akan menjadi orang kaya. Kau bisa pegang kata-kataku. Atau kalau perlu kau sendiri yang mengantarkanku pulang ke rumah keluargaku. Biar kau percaya. Bagaimana?"

Tanpa pikir panjang lagi, laki-laki itu mendekati Jungkook. Dan melepaskan semua ikatan di tubuh Jungkook. Laki-laki itu memapah tubuh Jungkook untuk keluar dari gudang tersebut. Diam-diam Jungkook melirik jam yang melingkar di tangannya.

"Lima menit lagi," batin Jungkook.

Saat laki-laki itu dan Jungkook sudah berada di depan pintu. Jungkook melepaskan pegangan laki-laki itu di bahunya. "Tunggu sebentar. Perutku sakit."

Jungkook memegang perutnya. Dan laki-laki itu sama sekali tidak curiga. Jungkook memang kesakitan. Dalam kesakitan itu Jungkook sudah mendapatkan ide cemerlang.

Jungkook melirik kearah laki-laki itu. Dan dapat dilihat olehnya, laki-laki itu sedikit lengah dengan melihat kearah lain. Jungkook tersenyum bak malaikat maut. Jungkook mengerahkan semua tenaganya.

Lalu detik kemudian...

DUUAAGGHHH!

Jungkook menendang kuat tepat di perut laki-laki itu sehingga laki-laki itu tersungkur di lantai gudang tersebut dengan memuntahkan darah dari mulutnya. Lalu detik kemudian tak sadarkan diri. Jungkook tidak peduli.

Jungkook dengan sekuat tenaganya berlari keluar. Karena sebentar lagi gudang tersebut akan meledak.

"Ach, sial." Jungkook mengumpat.

BROTHERSHIP 2 [✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang